2 Aktivis buruh China hilang saat usut pabrik sepatu Ivanka Trump
Merdeka.com - Dua pegiat buruh China, Su Heng dan Li Zhao, hilang saat sedang menyelidiki praktik kerja di sebuah pabrik memproduksi sepatu Ivanka Trump, Huajian Internatiional, di negara itu. Sedangkan seorang lagi ditahan polisi.
Aktivis buruh ditahan itu adalah Hua Haifeng. Dia merupakan anggota lembaga swadaya masyarakat China Labor Watch. Menurut sang istri, Deng Guinian, suaminya dicokok pada Sabtu pekan lalu.
"Dia dituduh menguping," kata Deng seperti dilansir dari laman The New York Times, Rabu (31/5).
-
Kenapa hacker China incar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Dimana aktivitas ilegal di Telegram terjadi? Laporan tersebut juga menunjukkan adanya bukti kuat mengenai pasar data gelap yang beralih ke Telegram, di mana penjual secara aktif menargetkan kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
Deng mengatakan baru menerima kabar soal penahanan suaminya usai ditelepon oleh polisi dari Biro Keamanan Masyarakat kemarin. Menurut polisi, tidak jelas kapan suaminya bakal dibebaskan.
Menurut Deng, suaminya sudah lebih dari satu dekade bekerja di LSM itu. Dia juga menjadi tulang punggung keluarga buat menghidupi kedua anaknya perempuannya berumur tujuh dan tiga tahun, serta tiga kerabat.
"Saya panik waktu ditelepon. Marah sekali dan hampir lepas kendali," ujar Deng.
Hua dan dua rekannya sedang menyamar di dua pabrik sepatu membuat alas kaki dijual Ivanka Trump dan merek lain, yakni terletak di wilayah Ganzhou dan Dongguan.
Hua dan Li Zhao menyamar di pabrik utama Huajian International di Dongguan. Letaknya sekitar 50 mil dari Sungai Mutiara, Hong Kong. Ada lima ribu pekerja di sana. Namun, Li ketahuan memotret keadaan di dalam pabrik melalui ponselnya kemudian dipecat setelah lima hari bekerja. Sedangkan Su Heng masuk ke pabrik kedua di Ganzhou, yang memiliki tiga ribu pekerja.
Menurut LSM mempekerjakan mereka, Li memang sempat ditanyai oleh polisi, tetapi tidak ditahan. Dia kemudian pergi ke Ganzhou lalu hilang. Sedangkan Hua ditahan saat hendak menuju Hong Kong buat menggelar jumpa pers diadakan oleh China Labor Watch. Dia ketahuan sedang menyelidiki pabrik itu.
Mereka terakhir terlihat di Kota Ganzhou, Provinsi Jianxi. LSM itu sedang mencari tahu keadaan buruh di kedua perusahaan. Temuan awal mereka adalah para pekerja di sana bekerja dalam waktu terlampau lama.
Direktur China Labor Watch, Li Qiang, menyatakan ketiga anggotanya tidak melakukan kegiatan ilegal apalagi menguping menggunakan peralatan khusus. Dia menduga ketiganya hanya ditahan gara-gara penggunaan ponsel.
"Saya pikir polisi cuma mencari-cari masalah," kata Li.
Soal ini, manajemen Ivanka Trump ogah memberikan komentar. Sedangkan pemegang lisensi pembuatan sepatu Ivanka Trump di China, Marc Fisher Footwear, menyatakan tidak tahu menahu soal tuduhan terhadap para aktivis itu.
Pemerintah China masih bersikap keras terhadap para pegiat hak asasi dan advokasi di sana. Sejak beberapa tahun belakangan, sudah lebih dari selusin aktivis Tiongkok dibui.
Menurut Li yang mendirikan China Labor Watch pada 2000 baru kali ini anggotanya ditahan. Padahal sebelumnya mereka sudah menyelidiki beragam kasus perburuhan, termasuk di pabrik perakitan Apple dan Samsung. Dia memperkirakan kejadian ini lantaran mereka memutuskan menyelidiki kondisi kerja di pabrik pembuat sepatu Ivanka Trump. Sebab, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan keluarganya juga punya kepentingan bisnis dengan China. Trump juga baru-baru ini mendaftarkan 75 hak paten di China. Sedangkan sang menantu, Jared Kushner, juga berusaha merayu pemodal Tiongkok supaya mau menanamkan modal di proyek properti. Jaren juga sedang dibidik Biro Penyelidik Federal (FBI) atas dugaan kolusi dengan Rusia dalam masa kampanye kepresidenan sang mertua dan sesudahnya.
Huajian International dikenal sebagai pabrik sepatu perempuan terbesar di dunia. Namun menurut mereka, jumlah produksi sepatu Ivanka Trump hanya sekitar 100 ribu pasang setahun. Sedangkan mereka bisa membikin delapan juta pasang sepatu, termasuk mereka lain seperti Coach dan Alain Delon. Juru bicara perusahaan, Wei Xuegang, menolak berkomentar soal hilangnya para aktivis. Di perusahaannya di Dongguan, mereka hanya memproduksi hak sepatu Ivanka Trump. Kemudian setelah jadi dikirim ke pabrik di Ganzhou buat disatukan hingga selesai. Wei juga menyangkal kalau ada kegiatan pegiat buruh di perusahaan itu.
Dari hasil wawancara diam-diam dengan para pekerja Huajian International, mereka mengaku sering bekerja melebihi waktu. Yakni sepuluh jam sehari atau lebih, enam hari dalam sepekan. Namun Wei berdalih mereka sedang berusaha mengejar tenggat produksi yang mepet, dan pekerja setuju bekerja lembur dengan bayaran. Menurut dia, ada juga masa di mana jam kerja normal karena pesanan tidak terlampau banyak. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca Selengkapnya20 korban meninggal dunia, terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaAksi dua WNA asal Inggris saat ikut demonstrasi bersama ribuan ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini penyidik menetapkan delapan orang tersangka.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaMereka terpantau melakukan orasi di tengah demonstrasi pengemudi ojek daring di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaDari 3 WNI ini, dua di antaranya perempuan dan satu pria.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan akan mendalami pelaku yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaSejak Januari hingga saat ini sudah ada enam orang yang diusir kembali ke negaranya dan selama 2023 terdapat 17 orang WNA juga sudah dideportasi.
Baca Selengkapnya