Ada Aktivitas Air Terbaru di Planet Mars, Kemungkinan Cocok Ditinggali Manusia
Merdeka.com - Robot peneliti China, Zhurong, untuk pertama kalinya menemukan jejak aktivitas air terbaru di Planet Mars. Temuan ini mengindikasikan planet merah tersebut memiliki beberapa daerah dengan kondisi yang cocok untuk hidup.
Menurut makalah yang diterbitkan jurnal Sciences Advances, robot yang mendarat di Mars pada 2021 itu mendeteksi bukti cairan air di gurun pasir di lintang rendah, yaitu menuju ekuator dan menjauhi kutubnya.
Dalam studinya, peneliti China menekankan bahwa para ilmuwan sejak lama meyakini bahwa Mars pernah memiliki iklim seperti Bumi dan satu samudera mengalir di seluruh permukaannya sekitar 2 miliar tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan China di Mars? Ilmuwan luar angkasa asal Tiongkok menemukan struktur poligon di bawah tanah planet Mars. Poligon ini diduga memiliki keterkaitan dengan keberadaan air yang telah lama hilang di planet merah.
-
Baterai Mars apa yang dikembangkan oleh ilmuwan China? Para ilmuwan di China mengklaim telah mengembangkan baterai isi ulang yang ringan untuk eksplorasi Mars yang dapat memanfaatkan atmosfer planet tersebut sebagai sumber daya energi, sambil mampu bertahan di suhu ekstrem.
-
Dimana ilmuwan China menemukan poligon di Mars? Sebuah studi yang dilakukan oleh Chinese of Science (CAS), mengungkapkan bahwa mereka berhasil menemukan beberapa poligon misterius yang terletak sekitar 35 kaki di bawah tanah, dengan menggunakan radar penembus tanah.
-
Kapan China rencanakan misi ke Mars? Negeri tirai bambu ini pada 2028 atau 2030 berencana untuk menjalankan misi pengembalian sampel ke planet merah.
-
Bagaimana China ingin membawa sampel Mars ke Bumi? Upaya untuk membawa potongan-potongan mars ke Bumi akan memanfaatkan upaya pengembalian sampel bulan China, yang dilakukan dengan dua misi yang berbeda, yakni misi Chang’e 5 dan Chang’e 6, yang mengirim sampel sisi jauh ke Bumi di bulan Juni tahun ini.
-
Apa yang dicapai Robot Perseverance di Mars? Sejak berhasil mendarat di Mars pada Februari 2021, Perseverance Rover telah mencapai beberapa pencapaian penting. Pencapaian penting itu, termasuk menghasilkan oksigen yang cukup untuk menjaga seekor anjing kecil tetap hidup selama 10 jam.
Namun perubahan dramatis iklim membekukan sebagian besar planet tersebut, di mana olmuwan meyakini sebagian besar planet kemungkinan terperangkap dalam lapisan paling luar planet, atau lapisan kulit atau kerak.
Sampai saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya caian air di lintang rendah Planet Mars. Namun, penelitian terbaru tersebut sekarang diyakini menjadi terobosan besar dalam memahami sejarah evolusi Mars.
Ilmuwan yang meneliti data dari robot Zhurong menyatakan bahwa robot tersebut tidak secara langsung mendeteksi adanya air dalam bentuk embun beku atau es, tapi robot tersebut mengamati gurun yang kaya garam dengan retakan dan lapisan keras. Robot tersebut menemukan lapisan retak di bukit pasir kecil Mars untuk pertama kalinya, yang menyiratkan bahwa Planet Merah itu merupakan dunia berair yang kaya garam 400.000 tahun yang lalu, kata studi tersebut.
Para peneliti menjelaskan, karena suhu di Mars tidak menentu dan memuncak pada pagi hari, air garam tersebut menguap dan meninggalkan garam dan mineral yang baru terbentuk, yang kemudian meresap antara pasir gurun, kemudian terbentuklah kerak atau lapisan keras.
"Ini penting untuk memahami sejarah evolusi iklim Martian, mencari lingkungan yang dapat ditinggali, dan memberikan petunjuk penting bagi pencarian kehidupan untuk masa depan," jelas ketua peneliti dari Akademi Sains China (CAS), Profesor Qin Xiaoguang, dikutip dari laman NDTV, Senin (1/5).
Tim menyatakan, mereka menggunakan data yang didapatkan dari Navigasi dan Kamera Medan, Kamera Multispektral, dan Detektor Komposisi Permukaan Mars robot Zhurong. Mereka menemukan lapisan permukaan Mars kaya sulfat terhidrasi, silika terhidrasi, mineral oksida besi dan klorida.
"Berdasarkan data meteorologi terukur Zhurong dan robot Mars lainnya, kami menyimpulkan bahwa karakteristik permukaan gurun ini terkait dengan keterlibatan air garam cair yang dibentuk oleh pencairan es/salju berikutnya yang jatuh pada permukaan bukit pasir yang mengandung garam ketika terjadi pendinginan," jelas Profesor Qin.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan luar angkasa asal Tiongkok menemukan struktur poligon di bawah tanah planet Mars.
Baca SelengkapnyaRobot AI ini bakal punya kontribusi besar bagi umat manusia bila memutuskan tinggal di Mars.
Baca SelengkapnyaSejauh ini ilmuwan masih berkutat pada pemikiran membuat Mars layak huni adalah pekerjaan berat dan mahal.
Baca SelengkapnyaApakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaPesawat penjelajah luar angkasa China yang disebut Zhurong mendarat di Mars pada 2021.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta-fakta tentang temuan baru ini.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRobot penjelajah ini mengidentifikasi warna putih, hitam, dan hijau yang mencolok pada batu.
Baca SelengkapnyaPersaingan China dan Amerika Serikat (AS) makin meluas hingga dulu-duluan ke planet Mars.
Baca SelengkapnyaRobot Perseverance milik NASA catat rekor terbaru. Robot ini dinilai lebih canggih dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMars memiliki potensi besar sebagai tempat awal mula kehidupan.
Baca SelengkapnyaNASA Konfirmasi Ada Danau Purba di Mars, Bisa Jadi Bukti Tanda Kehidupan
Baca Selengkapnya