Ahli Astronomi Temukan 25 Ledakan Suara Radio Misterius Berulang dari Luar Angkasa
Merdeka.com - Tim ahli astronomi internasional menemukan 25 sumber baru ledakan suara radio cepat berulang di luar angkasa. Sumber ledakan ini berasal dari lokasi yang sangat jauh dari galaksi Bima Sakti.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal minggu ini membantu menjelaskan fenomena misterius tersebut.
Para peneliti, termasuk tim penulis dari Universitas McGill di Quebec, Kanada, mengumpulkan data dari teleskop radio Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME).
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Kanada? Para peneliti berhasil menemukan spons berusia 890 juta tahun dalam batu kapur 'Little Dal' di barat laut Kanada.
-
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam penelitian ini? Peneliti yang terlibat dalam studi ini yaitu Itaru Kobayashi, Takayuki Sonoyama, Mai Hibino, Mitsuhisa Kawano, dan Hisanori Kohtsuka.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian? Studi ini, yang melibatkan sekitar 1,5 juta orang dewasa dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Norwegia, dilakukan selama periode 15 tahun oleh tim peneliti dari Universitas Toronto.
-
Apa yang diamati para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini? Dalam penelitian ini, para ilmuwan dari East China Normal University merekrut 76 pria berusia 18 hingga 34 tahun yang memiliki pasangan wanita tetap dan melakukan hubungan seksual setidaknya sekali seminggu.
Untuk menemukan sumber ledakan suara radio ini, mereka menggunakan seperangkat alat statistik baru yang dikembangkan untuk memeriksa data yang dikumpulkan CHIME antara 30 September 2019 hingga 1 Mei 2021.
"Kami menyisir data tersebut untuk menemukan setiap sumber berulang yang terdeteksi sejauh ini, termasuk sumber yang kurang jelas," jelas penulis pertama jurnal, Ziggy Pleunis, dikutip dari Fox News, Minggu (30/4).
"Alat baru ini penting untuk studi ini karena kita sekarang bisa dengan akurat mengkalkulasi kemungkinan bahwa dua atau lebih ledakan berasal dari lokasi yang sama itu bukan hanya kebetulan. Itu pasti sangat bermanfaat untuk penelitian yang sama selanjutnya," papar mahasiswa PhD Universitas McGill ini.
Adaeze Ibik, seorang mahasiswa PhD di Departemen Astronomi dan Astrofisika David A. Dunlap Universitas Toronto, mengatakan bahwa para ilmuwan telah mengidentifikasi kemungkinan galaksi terkait untuk dua sumber ledakan radio tersebut atau FRB.
Asal usul pastinya FRB tersebut tidak diketahui, walaupun para astronom tahu mereka berasal dari luar galaksi kita dan kemungkinan besar diproduksi oleh abu tertinggal setelah bintang mati.
Satu temuan "tak terduga" dalam penelitian ini bertentangan dengan keyakinan sebelumnya: semua FRB mungkin merupakan pengulangan, bukan hanya satu kali. Disebutkan bahwa banyak FRB berulang ternyata tidak aktif, menghasilkan kurang dari satu ledakan per minggu, dan bahwa FRB satu kali belum diamati cukup lama hingga sekarang untuk mendeteksi ledakan kedua.
“FRB kemungkinan dihasilkan oleh sisa-sisa ledakan kematian bintang. Dengan mempelajari sumber FRB berulang secara rinci, kita dapat mempelajari lingkungan tempat ledakan ini terjadi dan lebih memahami tahap akhir kehidupan bintang,” kata Pleunis.
"Kita juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang materi yang dikeluarkan sebelum dan selama kematian bintang, yang kemudian dikembalikan ke galaksi tempat tinggal FRB."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang mampu melepas energi dalam jumlah besar.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mulai temukan titik terang sinyal aneh itu. Namun, masih ada beberapa ilmuwan ragu terhadap temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan bintang yang aneh ini dan masih terus dipelajari.
Baca SelengkapnyaPara astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.
Baca SelengkapnyaFenomena suara ledakan keras yang terdengar dari langit telah dilaporkan di banyak tempat di dunia selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaIlmuwan terang-terangan sulit memahami penemuan luar angkasa yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPengamatan ini dilakukan setelah periode 9,7 tahun di observatorium yang tersembunyi dalam es di Kutub Selatan Antartika.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada yang bisa menjelaskan suara misterius itu.
Baca SelengkapnyaFakta alien masih menjadi perdebatan, namun terdapat beberapa temuan ilmiah yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSatelit Starlink menyebabkan gangguan signifikan pada penelitian astronomi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang menghambat teleskop radio dan optik.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut ada upaya untuk memantau pesawat luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPotret di balik tembok es Antartika yang ada di Kutub Selatan.
Baca Selengkapnya