Arkeolog Makin Penasaran, Deteksi Radar Temukan Ada Struktur Bawah Tanah di Bawah Piramida Giza Mesir
Penemuan struktur bawah tanah di Giza memicu kontroversi dan spekulasi baru tentang fungsi piramida.

Penemuan terbaru di Kompleks Piramida Giza telah mengguncang dunia arkeologi dan mengundang perhatian luas. Para ilmuwan menggunakan teknologi radar canggih, seperti radar aperture sintetis (SAR) dan radar pulsa, untuk mendeteksi struktur bawah tanah yang diyakini terletak di bawah Piramida Khafre dan ketiga piramida utama lainnya: Khufu, Khafre, dan Menkaure. Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi mengenai apa yang sebenarnya tersembunyi di bawah situs bersejarah ini.
Menurut penelitian, struktur bawah tanah ini dapat membentang hingga dua kilometer dan memiliki kedalaman yang mencapai dua kali tinggi Menara Eiffel. Penemuan mencengangkan ini mencakup lorong-lorong geometrik, ruang-ruang multi-tingkat, serta sumur silinder vertikal yang mencapai kedalaman 648 meter, yang berujung pada ruang kubus besar. Beberapa peneliti bahkan mengklaim adanya sebuah 'kota bawah tanah' yang jauh lebih besar daripada piramida itu sendiri. Namun, klaim-klaim ini masih menuai kontroversi di kalangan para ahli.
Banyak arkeolog dan geofisikawan meragukan validitas temuan ini, terutama klaim mengenai 'kota bawah tanah'. Mereka mempertanyakan kemampuan teknologi radar untuk menembus tanah sedalam itu dan memberikan citra yang akurat. Seorang ahli geofisika menyatakan, "Kami perlu lebih banyak data dan penggalian untuk memahami apa yang sebenarnya ada di bawah permukaan."
Kontroversi dan Skeptisisme di Kalangan Ahli
Penemuan ini telah memicu perdebatan sengit di kalangan ilmuwan. Beberapa ahli berpendapat bahwa struktur yang terdeteksi mungkin merupakan formasi geologi alami atau struktur bawah tanah yang lebih kecil, seperti ruang bawah tanah atau sumur yang sudah ada sebelum pembangunan piramida. Menurut seorang arkeolog terkemuka, "Kami harus berhati-hati dalam menafsirkan hasil ini. Tanpa penggalian yang tepat, kita tidak bisa menyimpulkan apa pun dengan pasti."
Sementara itu, para peneliti yang terlibat dalam studi ini tetap optimis. Mereka berpendapat bahwa penemuan ini membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang fungsi sebenarnya dari Piramida Giza. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa struktur bawah tanah tersebut mungkin memiliki fungsi mekanik atau bahkan terkait dengan produksi energi. Hal ini menghidupkan kembali teori-teori konspirasi yang telah lama beredar di kalangan masyarakat.
Spekulasi dan Teori Baru tentang Piramida Giza
Teori-teori baru mengenai fungsi piramida ini semakin menguat setelah penemuan struktur bawah tanah. Beberapa peneliti berpendapat bahwa mungkin ada hubungan antara piramida dan teknologi yang lebih maju daripada yang kita ketahui saat ini. Mereka mengklaim bahwa struktur bawah tanah dapat berfungsi sebagai sistem penyimpanan energi atau bahkan sebagai bagian dari jaringan transportasi kuno.
Namun, para skeptis tetap mengingatkan bahwa semua ini masih bersifat spekulatif. "Kita harus menunggu hasil penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang ada di bawah permukaan," kata seorang pakar arkeologi. Penelitian lebih lanjut dan penggalian yang terarah sangat diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dan mengungkap misteri yang tersembunyi di bawah Kompleks Piramida Giza.
Informasi ini valid per tanggal 24 Maret 2025 dan dapat berubah seiring dengan perkembangan penelitian dan penemuan baru. Hingga saat itu, misteri di balik piramida dan apa yang ada di bawahnya tetap menjadi teka-teki yang menarik untuk dipecahkan.