Arkeolog Temukan 'Kerajaan Tersembunyi' di Kota Romawi Kuno Berusia 2200 Tahun, Ada 57 Situs yang Saling Terhubung
Para arkeolog tidak pernah menyangka dengan penemuan menakjubkan ini.
Arkeolog di Spanyol menemukan permukiman Romawi kuno yang dapat mengarah ke keberadaan sebuah "kerajaan tersembunyi" yang sebelumnya tidak diketahui para sejarawan.
Para arkeolog tidak pernah menyangka dengan penemuan menakjubkan ini. Awalnya, ketika eksplorasi dimulai di daerah Guadalate pada 2023, para peneliti dari Universitas Cardiz hanya berharap menemukan beberapa reruntuhan peninggalan Romawi.
-
Dimana kota Romawi kuno yang digali? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
-
Di mana kota Romawi Kuno ditemukan? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis.
-
Dimana bangunan Romawi kuno ditemukan? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Apa yang ditemukan di Kota Romawi Kuno? Salah satunya ditemukannya kawasan perumahan mewah yang dihuni oleh masyarakat setempat pada masa itu.
-
Dimana artefak Romawi Kuno ditemukan? Panci yang ditemukan di dekat Bury St Edmunds ini dipamerkan di Desa dan Museum West Stow Anglo-Saxon.
-
Dimana kota kuno 2.500 tahun ditemukan? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
Namun, mereka malah menemukan 57 situs yang mengungkap sebuah jaringan pemukiman kompleks yang saling berhubungan yang mungkin membentuk kembali pemahaman sejarah Romawi di wilayah tersebut, seperti dikutip dari The Independent, Minggu (18/8).
Permukiman Romawi di sepanjang sungai Guadalate ini diyakini berasal dari tahun 264 SM, ketika Romawi menaklukkan Spanyol. Tapi para peneliti masih mempelajari kapan tepatnya permukiman tersebut dibangun.
Puluhan situs ini tersebar di seluruh daerah Arcos de la Frontera, Bornos Villamartin, dan Puerto Serrano dan saling terhubung oleh rute perdagangan dan komunikasi di sepanjang sungai Guadalete.
Para ahli meyakini, banyaknya pemukiman dan lokasinya yang strategis menunjukkan bahwa wilayah tersebut jauh lebih penting pada zaman Romawi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penggalian yang dipimpin Profesor Macarena Lara menandai pertama kalinya situs-situs ini dipelajari dan menawarkan wawasan baru tentang kehadiran Kekaisaran Romawi di Spanyol selatan.
Banyak dari lokasi tersebut yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1980-an dan 1990-an namun belum sepenuhnya dieksplorasi hingga saat ini.
Gunakan Radar Penembus Tanah
Dalam penemuan ini, tim peneliti menggunakan teknologi mutakhir, termasuk radar penembus tanah untuk mendeteksi struktur yang terkubur di bawah permukaan. Metode canggih ini memungkinkan peneliti mengidentifikasi struktur dinding yang digunakan oleh orang Romawi yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Tim mulai penggalian intensif di vila Romawi El Canuelo di Bornos di mana mereka menemukan detail penting pada vila tersebut seperti tembok yang memisahkan area permukiman dari tempat kerja.
"Tujuannya adalah untuk memahami interaksi antara Teluk Cadiz dan permukiman di cekungan sungai Guadalate selama zaman Romawi, aspek yang secara praktis masih tidak belum diketahui sampai sekarang," jelas para arkeolog.
Para arkeolog meyakini interaksi tersebut bisa mengungkap bagaimana orang Romawi mengintegrasikan wilayah pedalaman ini ke daerah kekuasaan mereka yang lebih luas di seluruh Eropa