Arkeolog Temukan Permukiman Berusia 3.000 Tahun, Tempat Perjamuan Makan Masyarakat Zaman Perunggu
Permukiman ini seluas 7,4 hektar, berisi lebih dari 20 bangunan.

Para arkeolog menemukan permukiman sangat luas di Hauts-de-France, Prancis utara, berusia 3.000 tahun. Permukiman ini berasal dari Zaman Perunggu Akhir dan awal Zaman Besi, sekitar 3.000 tahun yang lalu (abad ke-12 SM hingga abad ke-7 SM).
Situs kuno ini ditemukan selama penggalian di Kawasan Bisnis Lembah Escaut di Onnaing, mengungkap sebuah desa padat yang mungkin berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat, termasuk perjamuan makan besar, seperti dikutip dari Arkeonews, Selasa (25/3).
Permukiman seluas lebih dari 7,4 hektar ini terdiri dari lebih dari 20 bangunan. Beberapa bangunan berbentuk persegi panjang dan memanjang hingga lebih dari 25 meter. Tata letaknya yang terorganisir menunjukkan perencanaan yang matang dan peran penting permukiman ini dalam jaringan komunitas prasejarah di Prancis utara. Bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan aktivitas sehari-hari yang beragam, mulai dari pemintalan dan penenuan hingga metalurgi dan penyimpanan makanan.
Lebih dari sekadar tempat tinggal, permukiman ini tampaknya berfungsi sebagai pusat kegiatan komunal, mungkin termasuk pesta-pesta besar, yang diperkuat dengan temuan berbagai struktur pembakaran.
Para arkeolog juga menemukan sebuah kotak kayu yang masih utuh berukuran sekitar 45 sentimeter di setiap sisinya. Kotak ini dibuat dengan logam dan papan vertikal.
Tungku Pembakaran

Arkeolog juga menemukan tempat pembakaran, termasuk lubang melingkar besar dan oven persegi panjang. Lubang melingkar yang ditemukan di dalam tempat tinggal berisi material yang terkena suhu tinggi, menunjukkan kemungkinan digunakan untuk memasak atau produksi keramik.
Satu oven melingkar besar, yang digali sebagai silo, memiliki alas refraktori yang tebal, menunjukkan paparan panas yang intens. Tempat pembakaran ini menunjukkan adanya aktivitas yang melibatkan suhu tinggi, yang mungkin terkait dengan proses produksi atau ritual tertentu.
Keberadaan berbagai jenis tungku pembakaran menunjukkan kompleksitas aktivitas sehari-hari masyarakat permukiman ini. Mereka mungkin menggunakan berbagai metode untuk memasak, memproses makanan, atau membuat barang-barang tertentu.
Peneliti meyakini pemukiman itu mungkin memiliki status khusus dalam masyarakatnya, dan berperan sebagai titik interaksi utama di antara masyarakat sekitar.