Arkeolog Temukan Prasasti Tanah Liat Berusia 4.300 Tahun, Ungkap Rincian Detil Tata Kelola Kekaisaran Mesopotamia
Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia, berada di wilayah Irak saat ini.

Tim arkeolog di Irak menemukan prasasti tanah liat berusia 4.300 tahun, berisi penjelasan tentang sistem birokrasi Kekaisaran Mesopotamia kuno. Informasi yang diungkap dalam lempengan kuno ini sangat rinci terkait tata kelola pemerintahan pada zaman itu.
Tim arkeolog dipimpin Sebastian Rey, kurator Mesopotamia kuno dari British Museum, menemukan prasasti ini di Tello, Irak selatan. Tello adalah nama berbahasa Rab kota kuno Sumeria, Girsu.
Dikutip dari laman The Art Newspaper, Senin (24/3), ada lebih dari 200 lempengan yang ditemukan yang berisi aksara paku dan 60 stempel kuno. Lempengan ini berasal dari periode Akkad (2300 SM-2150 SM), yang menurut Rey merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah Mesopotamia.
Lempengan-lempengan tersebut berisi perincian tentang segala hal mulai dari teks ilmiah hingga ransum domba dan jelai. Selain itu ada juga teks-teks sekolah.
"Ini adalah sisa-sisa proses pelatihan juru tulis untuk para administrator arsip negara di bawah kekuasaan kekaisaran Akkad. Ini adalah penemuan yang luar biasa," jelas Rey.
Segel atau stempel yang ditemukan dalam kondisi terpecah-pecah. Rey dan tim kemudian merekonstruksi semua stempel yang memperlihatkan teks yang berbunyi: “Naram-Sin, yang perkasa, dewa Akkad, raja dari empat penjuru (dunia): Lugal-ushumgal, juru tulis, gubernur, hambamu.”
Sistem Metrik Standar
Beberapa artefak yang ditemukan di situs tersebut—di gundukan yang dikenal sebagai Bukit Prasasti—juga memperlihatkan sistem metrik standar, Akkad-gur, yang digunakan di seluruh kekaisaran untuk mengukur jumlah sumber daya seperti tepung, serta bukti “program propaganda dan pemujaan terhadap tokoh” di sekitar Naram-Sin. Pada salah satu prasasti tanah liat, Naram-Sin digambarkan mengenakan mahkota bertanduk, yang menyerupai sosok dewa.
Rey menjelaskan, Girsu adalah salah satu harta karun warisan Irak yang luar biasa. Pada puncak kejayaannya di milenium ketiga SM (dari sekitar 2600 SM hingga 2200 SM0, kota ini merupakan kota besar yang luasnya ratusan hektar, dan dipuja sebagai tempat perlindungan bagi dewa heroik Sumeria, Ningirsu.
"Kota ini mengungkapkan kepada dunia tentang keberadaan bangsa Sumeria, yang menemukan tulisan pada akhir milenium keempat SM," kata Rey.
Kota ini digali tim arkeolog Prancis pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.