AS Luncurkan Serangan Balasan ke Pusat Rudal Houthi di Yaman, Ini Fakta Pentingnya
AS melakukan serangan terhadap basis rudal Houthi di Yaman sebagai reaksi terhadap serangan yang dilakukan oleh Tel Aviv. Inilah konteks dari konflik tersebut.
Ketegangan semakin meningkat ketika kelompok pemberontak Houthi di Yaman meluncurkan rudal balistik yang mengenai Tel Aviv, Israel, dan mengakibatkan sedikitnya 16 orang terluka. Serangan ini semakin memperburuk situasi di Timur Tengah yang sudah tidak stabil akibat konflik di Gaza.
Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara mereka gagal mencegat serangan tersebut, yang menyebabkan kepanikan di kalangan warga sipil. Dalam pernyataan resmi, militer Israel menuduh kelompok Houthi secara sengaja menargetkan warga sipil.
Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa serangan ini merupakan bentuk agresi yang telah direncanakan. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk memperkuat sistem pertahanan yang ada.
Respons Cepat AS: Serangan Udara di Sana’a
Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara yang tepat sasaran di ibu kota Yaman, Sana'a, yang saat ini berada di bawah kendali Houthi. Fokus dari serangan ini adalah pusat penyimpanan rudal dan fasilitas komando yang digunakan oleh kelompok pemberontak tersebut.
Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), tindakan ini diambil untuk mengurangi kemampuan operasi Houthi dan melindungi kepentingan AS serta para mitra di kawasan tersebut.
Selain itu, mereka juga mengincar pesawat tanpa awak dan rudal antikapal Houthi yang beroperasi di Laut Merah. Operasi ini merupakan bagian dari upaya yang berkelanjutan untuk menjaga stabilitas kawasan dan melindungi jalur pelayaran internasional.
Dampak Regional dan Internasional
Ketegangan di kawasan semakin meningkat akibat serangan ini, terutama karena Houthi adalah kelompok yang memiliki dukungan dari Iran. Alasan utama Houthi menargetkan Israel adalah dukungan mereka terhadap Palestina dalam konflik Gaza.
Sejak awal tahun 2024, Houthi telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah sebagai bentuk blokade terhadap Israel. Tindakan ini memicu respons yang tegas dari Amerika Serikat dan Inggris, yang secara berkala melancarkan serangan terhadap fasilitas milik Houthi.
"Komitmen berkelanjutan untuk melindungi personel AS dan koalisi, mitra regional, dan pelayaran internasional," demikian pernyataan Militer AS mengenai serangan yang mereka lakukan terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman, dikutip dari Liputan6.com, Minggu (22/12/2024).
AS Cari Dukungan
Saat ini, Amerika Serikat (AS) tengah berupaya mendapatkan dukungan internasional untuk memberikan otoritas yang lebih tegas kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mencegah kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah menuju pelabuhan-pelabuhan Yaman yang berada di bawah kendali Houthi.
Langkah ini merupakan bagian dari usaha kolektif untuk mereduksi kekuatan kelompok yang didukung oleh Iran tersebut, seperti yang diungkapkan oleh utusan khusus AS.
Selain itu, AS sedang mempertimbangkan untuk mengembalikan status Houthi sebagai organisasi teroris, yang tentunya akan menyulitkan lembaga-lembaga kemanusiaan dalam menjalankan operasi mereka di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Houthi di Yaman.
1. Mengapa AS Menyerang Houthi di Yaman?
Angkatan Laut Israel (AS) melancarkan serangan sebagai respons terhadap serangan rudal yang diluncurkan oleh Houthi ke Tel Aviv. Selain itu, mereka juga merespons ancaman yang ditujukan kepada kapal-kapal di Laut Merah, yang dapat mengganggu jalur perdagangan global.
2. Apa yang Membuat Houthi Menyerang Israel?
Kelompok Houthi telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina di tengah konflik yang terjadi di Gaza. Mereka memanfaatkan serangan ini sebagai upaya untuk menekan Israel agar segera menghentikan agresi militer yang berlangsung.
3. Apakah Serangan Ini Akan Memicu Perang yang Lebih Luas?
Ketegangan di Timur Tengah dapat meningkat akibat konflik ini, terutama karena keterlibatan Iran yang merupakan sekutu Houthi, serta Amerika Serikat yang mendukung Israel.