Bangladesh mengeluh hutan mereka rusak dirambah pengungsi Rohingya
Merdeka.com - Pemerintah Bangladesh mengeluh kalau lebih dari seribu hektare hutan di wilayah perbatasan dengan Myanmar rusak, akibat dirambah dan dijadikan kamp pengungsian bagi lebih dari 600 ribu etnis minoritas muslim Rohingya. Namun, mereka tidak kuasa melarang karena arus pengungsi dari Myanmar terus terjadi.
Dilansir dari laman RFA, Selasa (31/10), kawasan hutan dirambah itu berada di Distrik Cox's Bazar, Bangladesh. Menurut seorang polisi hutan Bangladesh, Ali Hussain, pengungsi Rohingya kini membuka lahan seluas lebih dari 657 hektare di Hutan Ukhia, dan membabat pohon sebanyak 354 hektare Hutan Teknaf. Bahkan sebagian rutin menebang pohon buat memasak atau menghangatkan diri.
"Ini bencana buat lingkungan. Mereka sudah menebang hampir dari satu juta pohon buat tenda pengungsian," kata Ali.
-
Kenapa penebangan hutan bahaya? Sebagaimana kita tahu, pohon atau tumbuhan berperan penting untuk meresap air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi jadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor.
-
Di mana lokasi Kawasan Hutan Labanan? KHDTK untuk hutan penelitian yang terletak di wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan miniatur hutan hujan tropis yang berada di dataran rendah.
-
Bagaimana Orang Basemah mengelola hutan? Selain menganut dua konsep kekeluargaan, masyarakat Basemah juga memiliki budaya dalam pengelolaan hutan yakni tiap perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang sama.
-
Dimana letak hutan larangan Kampung Dukuh? Kampung Dukuh memiliki hutan larangan yang dipercaya sebagai 'makam karomah' yang letaknya berada di daratan yang lebih tinggi di utara perkampungan.
-
Kenapa Kawasan Hutan Labanan dibentuk? Latar belakang dibentuknya KHDTK Labanan ini bermula dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Prancis sekitar tahun 1989. Awalnya kawasan ini merupakan area konsesi IUPHHK PT. Inhutani I Unit Labanan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama pengembangan Kawasan Hutan Labanan? Proyek ini berakhir pada tahun 1996 lalu dilanjutkan kerja sama dengan Uni Eropa melalui Berau Forest Management Project atau BFMP.
Menurut Hussain, beberapa rekannya sudah berupaya melarang orang Rohingya menebang pohon sembarangan. Namun, lanjut dia, justru orang Rohingya lebih galak dan menyerang sejawatnya.
"Jalan keluarnya adalah Myanmar harus memulangkan orang Rohingya. Memang butuh waktu lama. Kalau hal itu tidak kunjung terlaksana, kami enggak bisa apa-apa. Kalau mereka sudah pergi, baru kami bisa melakukan reboisasi," ujar Ali.
Asisten Direktur Badan Lingkungan Bangladesh, Saif-ul-Isma Asrab, menyadari kawasan hutan itu bisa rusak parah kalau orang Rohingya tidak segera pindah. Hanya saja hal itu tidak mudah karena hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari kedua pemerintah soal masalah Rohingya.
Bahkan akibat dari perambahan hutan di Bangladesh oleh orang Rohingya sudah merenggut korban jiwa. Enam pengungsi Rohingya, termasuk anak-anak, tewas karena diserang gajah liar dalam dua bulan belakangan.
"Gajah selalu menggunakan jalur yang sama buat pergi dan pulang. Mereka menandai jalan dengan pohon. Kalau pohonnya ditebang, gajah-gajah itu jadi bingung dan masuk ke pemukiman manusia. Itu yang seringkali terjadi," kata seorang polisi hutan lainnya, Abdul Mannan.
Walau demikian, orang Rohingya menolak disalahkan atas perambahan hutan di perbatasan Bangladesh. Mereka beralasan terpaksa karena tidak ada jalan lain buat bertahan hidup.
"Memang kalian pikir pasukan Myanmar mikirin pepohonan ketika mereka membakar perkampungan kami? Bunuh orang itu jahat, bakar kampung itu salah. Terus kalau kami nebang pohon di mana salahnya? Orang-orang juga melakukan itu," kata seorang pengungsi Rohingya, Abdus Shakur (50).
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca Selengkapnya