Begini rupanya cara ISIS rekrut bocah cilik jadi militan
Merdeka.com - Segera setelah menancapkan kekuasaannya, militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) langsung mengambil anak-anak dari para orangtua mereka. Bocah-bocah itu dibawa ke sebuah fasilitas pelatihan untuk dijadikan tentara cilik yang kejam dan berhati dingin.
Saat pertama kali tiba, mungkin bocah-bocah ini bakal merengek dan bertanya soal keberadaan kedua orangtuanya. Namun perlahan ketakutan itu bakal menghilang dan mengikuti kelompok berideologi garis keras itu.
Dilaporkan Reuters, para anak laki-laki akan dipisahkan dari bocah perempuan maupun bayi, mereka akan menjalani doktrinasi dan dilatih untuk menjadi 'putra kekhalifahan dan informan sekaligus militan untuk mendukung operasi militer kaum jihadis'.
-
Kenapa anak STIN langsung direkrut BIN? Setelah lulus, maka para taruna akan langsung direkrut oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
Lokasi pelatihan ini berada di distrik Zuhur, Mosul, Irak. Sebuah rumah yang digunakan untuk anak yatim digeledah dan para penghuninya diperintahkan keluar. Tanpa menunggu lama, lokasi ini dijadikan sebagai pucat pelatihan untuk merekrut anak-anak menjadi seorang jihadis.
Kini bangunan itu dikunci tentara keamanan Irak. Dikatakan pula terdapat ruang bercat hitam, di mana para bocah tersebut diajari berenang, menembak dan mengendarai kuda. Di dalamnya memang terdapat kolam renang, yang kini sudah kering dan penuh dengan sampah.
Di ruang lainnya terdapat setumpuk buku ISIS, yang diubah untuk mendukung kebrutalan mereka. Salah satunya sebuah buku matematika untuk kelas empat SD, yang menggunakan sebuah senapan di halaman mukanya. Sejumlah buku bersejarah memuat tentang kejayaan Islam dan menekannya pentingnya membela diri.
Buku lainnya diberi judul 'Bahasa Inggris untuk ISIS'. Isinya hampir sama dengan buku-buku lainnya seperti cara membaca apel dan semut, akan tetapi diselipkan kata tentara, bom dan sniper. Kalimat berupa martir, mata-mata dan mortar juga muncul di antara zebra cross, menguap dan X-box.
Sedangkan kalimat 'wanita' dideskripsikan dengan gambar pakaian hitam yang menutupi seluruh badan dan niqab. Semua gambar berupa wajah, termasuk binatang, dikaburkan.
Salah satu pekerja di rumah yatim itu mengungkapkan, setelah para militan mengambil alih kota tersebut pada 2014, sejumlah anak perempuan di dalamnya dibawa dan dipaksa untuk menikah dengan komandan kelompok itu. Dia juga diminta kelompok tersebut untuk merawat rumah tersebut.
Penduduk lokal juga mengungkapkan hal yang sama, dan ISIS juga telah menayangkan sejumlah video yang memperlihatkan pelatihan anak-anak menjadi seorang militan, dan memerintahkan mereka mengeksekusi seorang tahanan.
"Bocah baru terakhir datang ke rumah yatim Zuhur setiap pekan berasal dari luar kota Mosul, termasuk beberapa di antaranya berasal dari Suriah, sementara anak laki-laki yang lebih tua dikirim ke Tel Afar bagian barat Mosul untuk berlatih militer untuk beberapa tugas, termasuk untuk kepentingan ISIS atau pasukan pendamping," kata seorang warga.
Setelah enam bulan berada di perkemahan, beberapa bocah akan kembali ke sana dan menghabiskan waktu bersama saudara mereka. "Mereka mengenakan seragam dan membawa senjata," kata pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Salah satu bocah bernama Mohammed terbunuh beberapa bulan lalu dalam pertempuran di Falluja, bagian barat Baghdad. Beberapa pekan sebelum serangan ke Mosul dimulai, ISIS menyudahi pendidikan dan mengirim semua bocah untuk menjaga pangkalan udara dekat Tel Afar, yang kemudian direbut pasukan pro-pemerintah.
"Saya bilang pada mereka, 'jika kamu melihat tentara, taruh senjata kalian dan bilang kepada mereka bahwa kamu adalah anak yatim. Semoga mereka mengampuni kalian," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga desa di negara ini terkenal ldi media sosial karena ajarkan anak-anak jadi pencuri.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaSekte sesat ini sudah beroperasi sejak lama dan kerap menjadi topik perbincangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca Selengkapnya