Bunuh Tujuh Bayi dengan Keji, Perawat Inggris Akhirnya Divonis Penjara Seumur Hidup
Perawat berusia 33 tahun di Inggris divonis penjara seumur hidup karena membunuh tujuh bayi.
Lucy Letby, perawat Inggris berusia 33 tahun yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan tujuh bayi dan percobaan pembunuhan terhadap enam lainnya, divonis penjara seumur hidup dalam pengadilan di Manchester Crown kemarin.
Bunuh Tujuh Bayi dengan Keji, Perawat Inggris Akhirnya Divonis Penjara Seumur Hidup
Bertentangan dengan naluri
Dilansir laman Aljazeera, Selasa (22/8), Hakim Justice Gross mengatakan, "Anda bertindak dengan cara yang sama sekali bertentangan dengan naluri manusia normal untuk merawat dan peduli pada bayi-bayi. Anda dengan sengaja menyakiti mereka dengan maksud membunuh mereka. Dalam kesaksian Anda, Anda mengatakan melukai seorang bayi benar-benar bertentangan dengan segala hal yang menjadi seorang perawat."
Hakim Gross juga menyinggung "komentar tidak pantas" Letby setelah kematian bayi-bayi tersebut dan mengganjarnya dengan hukuman penjara seumur hidup. "Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda di penjara," ujarnya.
Meskipun Letby menolak untuk muncul di pengadilan, namun keluarga korban hadir.
"Lucy Letby telah menghancurkan hidup kami. Kemarahan dan kebencian yang saya miliki terhadapnya tidak akan pernah hilang. Ini menghancurkan saya sebagai seorang pria dan sebagai seorang ayah," kata ayah dari dua anak yang dibunuh oleh Letby.
Para jurnalis yang hadir di pengadilan menggambarkan sidang tersebut sebagai "mengerikan" di media sosial.
Letby juga dilaporkan tidak ingin mengikuti sidang melalui tautan video dari dalam penjara. Menurut laporan media lokal, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak menyebut Letby sebagai "pengecut" karena tidak hadir. "Saya pikir ini adalah hal pengecut bahwa orang yang melakukan kejahatan mengerikan tidak menghadapi korban mereka dan mendengar langsung dampak dari kejahatannya pada mereka dan keluarga serta orang-orang yang mereka cintai," katanya.Letby telah menjalani sidang sejak Oktober lalu.
Jaksa menggambarkannya sebagai perempuan "penuh perhitungan" dengan pembunuhan yang dilakukannya "tidak meninggalkan banyak jejak".
Aku jahat
Selama pencarian di rumahnya, polisi menemukan dokumen rumah sakit dan catatan tulisan tangan di mana Letby menulis: "Aku jahat, aku melakukan ini." Namun Letby mencoba menjelaskan catatan itu dengan mengatakan bahwa ia menulisnya setelah ditempatkan pada tugas administratif setelah kematian dua bayi kembar laki-laki - dan mengatakan empat dokter senior mencoba menyalahkan dia.