Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Butuh 18 Tahun, Berlin Akhirnya Izinkan Guru Muslim Pakai Jilbab

Butuh 18 Tahun, Berlin Akhirnya Izinkan Guru Muslim Pakai Jilbab ilustrasi guru muslim. ©mendcommunity/Twitter

Merdeka.com - Pemerintah Negara Bagian Berlin Jerman, akan mengizinkan guru muslim mengenakan jilbab saat mengajar setelah 18 tahun.

Pernyataan ini dikonfirmasi Rabu lalu dari laporan Kantor Berita Anadolu.

Dilansir Middle East Monitor, jilbab dan pemakaian simbol-simbol agama oleh guru akan diizinkan secara umum.

Orang lain juga bertanya?

Departemen Pendidikan Berlin dalam surat resminya mengatakan, penggunaan jilbab hanya bisa dilarang untuk kasus individual yang membahayakan ketenteraman sekolah.

Para guru muslim di kota tersebut dilarang mengenakan jilbab sejak 2005.

Ini akibat adanya Undang-Undang Netralitas Berlin yang melarang pegawai negeri menggunakan pakaian dan simbol keagamaan.

Rentan diskriminasi

Akan tetapi, beberapa putusan pengadilan beberapa tahun terakhir menggarisbawahi jika larangan penggunaan jilbab adalah diskriminasi, yang bertentangan dengan asas kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi.

Departemen Pendidikan, Pemuda, dan Keluarga Senat memberi tahu direktur sekolah-sekolah untuk mematuhi keputusan ini.

Wanita muslim rentan menghadapi diskriminasi di Jerman, apalagi wanita muslim bercadar.

Sebuah survei dilakukan oleh peneliti kepada tiga negara yang dikenal sebagai pasar tenaga kerja Eropa, yaitu Jerman, Belanda, dan Spanyol.

Survei dilakukan dengan menunjukkan CV dari satu orang yang sama, tetapi dengan dua foto berbeda. Satu foto mengenakan jilbab, satu lagi tidak.

Hasilnya, di Jerman hanya 25 persen orang yang menanggapi kandidat bercadar, sedangkan 53 persen orang lebih menyukai yang tidak bercadar. Di Belanda sendiri, wanita berjilbab hanya ditanggapi sebesar 35 persen, sementara angka lebih tinggi diperoleh saat ia tidak bercadar dengan hampir 70 persen.

Saat melamar pekerjaan

Ini membuktikan jika wanita muslim mendapat diskriminasi di Jerman dan Belanda ketika mereka melamar pekerjaan, terutama pekerjaan yang banyak berkomunikasi langsung dengan orang lain.

Peneliti survei ini, Valentina Di Stasio, mengatakan hasil ini menunjukkan kurangnya kemajuan dari waktu ke waktu terkait diskriminasi minoritas.

"Anggota etnis minoritas masih menghadapi tingkat diskriminasi saat ini yang setinggi puluhan tahun lalu," kata Stasio.

Dia menekankan pentingnya pembuatan kebijakan dan mekanisme legislasi untuk memantau masalah ini.

 

Reporter magang: Yobel Nathania

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jilbab Dilarang pada Masa Orba
Jilbab Dilarang pada Masa Orba

Jilbab di masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dijumpai, bahkan sempat dilarang pemerintah.

Baca Selengkapnya
Prancis Larang Murid Perempuan Pakai Gamis, Sekolah Uji Coba Pakai Seragam Baru
Prancis Larang Murid Perempuan Pakai Gamis, Sekolah Uji Coba Pakai Seragam Baru

Penggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Prancis akan Larang Pakaian Abaya di Sekolah, Begini Alasannya
Prancis akan Larang Pakaian Abaya di Sekolah, Begini Alasannya

Pemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.

Baca Selengkapnya
Mesir Larang Pemakaian Cadar di Sekolah, Ini Alasannya
Mesir Larang Pemakaian Cadar di Sekolah, Ini Alasannya

Larangan penggunaan cadar mulai berlaku akhir bulan ini, bertepatan dengan awal semester baru.

Baca Selengkapnya
Tahun Ajaran Baru, Sekolah Prancis Usir Pulang Siswi Muslim karena Pakai Abaya
Tahun Ajaran Baru, Sekolah Prancis Usir Pulang Siswi Muslim karena Pakai Abaya

Sekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.

Baca Selengkapnya
Keras! Sikap MUI ke BPIP soal Paskibraka Dilarang Berhijab
Keras! Sikap MUI ke BPIP soal Paskibraka Dilarang Berhijab

Majelis Ulama Indonesia (MUI) tegaskan menolak aturan pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka putri nasional usai BPIP terbitkan aturan terbaru.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Paskibraka Putri Diduga Wajib Lepas Jilbab saat Pengukuhan di IKN
Duduk Perkara Paskibraka Putri Diduga Wajib Lepas Jilbab saat Pengukuhan di IKN

Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan dugaan larangan pemakaian jilbab kepada 18 Paskibraka putri saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya
MUI: Pelarangan Jilbab Paskibraka oleh BPIP Kebijakan Tak Bijak
MUI: Pelarangan Jilbab Paskibraka oleh BPIP Kebijakan Tak Bijak

Cholil mengatakan, pelarangan pemakaian jilbab bagi anggota Paskibraka justru malah melanggar aturan konstitusi dan Pancasila.

Baca Selengkapnya
Selain Tajikistan, Negara Muslim Ini Juga Larang Jilbab di Sekolah
Selain Tajikistan, Negara Muslim Ini Juga Larang Jilbab di Sekolah

Tajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.

Baca Selengkapnya
PPI Sumsel Pastikan Tidak Ada Paskibra Lepas Jilbab: Pakai Hijab Juga Cantik
PPI Sumsel Pastikan Tidak Ada Paskibra Lepas Jilbab: Pakai Hijab Juga Cantik

PPI Sumsel menyebut tidak ada larangan penggunaan jilbab atau imbauan melepas jilbab bagi anggota Paskibra

Baca Selengkapnya
Polemik Larangan Jilbab Paskibraka, Muhammadiyah Minta BPIP Tak Jadi Pelopor Sekularisme
Polemik Larangan Jilbab Paskibraka, Muhammadiyah Minta BPIP Tak Jadi Pelopor Sekularisme

Haedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ramai Larangan Paskibraka Berhijab, Ini Profil Kepala BPIP Yudian Wahyudi
Ramai Larangan Paskibraka Berhijab, Ini Profil Kepala BPIP Yudian Wahyudi

Untuk diketahui, aturan BPIP tentang tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka pada tahun 2022 dan 2024 memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya