Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituding jadi dalang pembunuhan Jamal Khashoggi, Pangeran Saudi angkat bicara

Dituding jadi dalang pembunuhan Jamal Khashoggi, Pangeran Saudi angkat bicara pangeran muhammad bin salman. ©independent

Merdeka.com - Pengeran Arab Saudi Muhammad bin Salman berjanji akan menghukum semua 'penjahat' yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Turki. Ini merupakan komentar pertamanya mengenai kasus Khashoggi sejak Saudi mengaku bahwa jurnalis tersebut telah dibunuh di kantor konsulat Saudi.

Berbicara di sebuah forum bisnis di Riyadh, Saudi, Pangeran Muhammad mengatakan bahwa kejahatan ini sangat menyakitkan bagi rakyat Saudi. Dia pun bertekad untuk tidak membiarkan mereka yang ikut andil lolos dari hukuman dan membuat hubungan Saudi dengan Turki jadi retak.

"Pembunuhan ini adalah kejahatan keji yang tidak bisa dibenarkan. Orang-orang yang berada di balik kejahatan ini harus bertanggung jawab karena keadilan pada akhirnya akan menang," kata Pangeran Saudi, dikutip dari BBC, Kamis (25/10).

"Banyak orang mencoba memanfaatkan situasi yang menyakitkan ini untuk membuat keretakan antara Saudi dan Turki. Di sini saya ingin menyampaikan pesan, mereka tidak akan pernah bisa melakukannya. Hubungan kami tidak akan jadi retak karena hal ini," tambahnya.

Pangeran Muhammad sebelumnya telah membantah bahwa dia terlibat dengan pembunuhan Khashoggi. Pemerintah Saudi pun menuding pembunuhan ini dilakukan oleh agen yang bertindak tanpa perintah dari pemimpin kerajaan.

Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi bermuatan politik dan telah direncanakan dengan hati-hati oleh para perwira intelijen Saudi dan pejabat lainnya. Dia menyakini pembunuhan ini dilakukan karena Khashoggi sering mengkritik rezim Saudi.

Sebagaimana diketahui, Khashoggi yang merupakan kritikus pemerintah Saudi untuk surat kabar Amerika Serikat Washington Post dilaporkan hilang pada 2 Oktober lalu di kantor konsulat Saudi di Istanbul. Namun dia tak pernah terlihat keluar dari kantor tersebut dan belakangan baru diketahui bahwa dia telah dibunuh.

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower

Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara

Penangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.

Baca Selengkapnya
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi Bahas Perang Israel di Gaza, Akhirnya Begini Sikap Mereka
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi Bahas Perang Israel di Gaza, Akhirnya Begini Sikap Mereka

Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Baca Selengkapnya
Pertama Kalinya Pangeran Muhammad Bin Salman Akhirnya Sebut Israel Lakukan Genosida Terhadap Rakyat Palestina di Gaza
Pertama Kalinya Pangeran Muhammad Bin Salman Akhirnya Sebut Israel Lakukan Genosida Terhadap Rakyat Palestina di Gaza

Puter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Mantan Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Jadi Tersangka Kasus Hoaks
Mantan Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Jadi Tersangka Kasus Hoaks

Kamaruddin menuding Dirut Taspen soal pengelolaan dana calon presiden Rp300 triliun, hingga soal menelantarkan anak.

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas

Para pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Baca Selengkapnya
Jenderal Dudung Transparan Usut Paspampres Culik-Bunuh: Kalau Anggota Terlibat Hukum Seberat-beratnya!
Jenderal Dudung Transparan Usut Paspampres Culik-Bunuh: Kalau Anggota Terlibat Hukum Seberat-beratnya!

Dudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember, Kemenlu Ungkap Masih Ada 155 WNI Terancam Hukuman Mati
Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember, Kemenlu Ungkap Masih Ada 155 WNI Terancam Hukuman Mati

Sepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.

Baca Selengkapnya
Respons Santai Eks Pengacara Brigadir J jadi Tersangka Kasus Hoaks
Respons Santai Eks Pengacara Brigadir J jadi Tersangka Kasus Hoaks

Adapun penetapan tersangka Kamaruddin Simanjuntak tertuang dalam Surat Ketetapan bernomor S.Tap/85/VIII/RES.1.14/2023/Dittipidsiber tertanggal 7 Agusus 2023.

Baca Selengkapnya
Profil Kamaruddin Simanjuntak, Mantan Pengacara Brigadir J yang Terjerat Kasus Hoaks
Profil Kamaruddin Simanjuntak, Mantan Pengacara Brigadir J yang Terjerat Kasus Hoaks

Kamaruddin Simanjuntak ditetapkan jadi tersangka kasus penyebaran berita bohong. Berikut profil lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua Warga di Makkah karena Bunuh Orang Tua dengan Cara Keji
Saudi Eksekusi Dua Warga di Makkah karena Bunuh Orang Tua dengan Cara Keji

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.

Baca Selengkapnya