Erdogan: Negara Barat mendukung kudeta gagal
Merdeka.com - Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan, mengkritik negara-negara Barat yang tak menunjukkan solidaritas pada Ankara selepas terjadi kudeta militer gagal 15 Juli lalu. Dia menuding itu menandakan pemimpin Barat, baik di Eropa maupun Amerika, sebetulnya mendukung agenda kudeta.
"Negara Barat mendukung terorisme serta berpihak pada kudeta," ujarnya saat berpidato di tengah Forum Investor asing, Selasa (2/8) malam waktu setempat, seperti dilansir Aljazeera.
Erdogan membandingkan Prancis dan Belgia yang didatangi banyak pemimpin Uni Eropa beberapa hari selepas terjadi insiden serangan teroris. Sedangkan Ankara sama sekali tidak mendapat kunjungan serupa dari negara-negara sekutu. "Negara-negara itu padahal selama ini kami anggap teman," kata Erdogan.
-
Siapa yang dituduh melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Kapan Khilafah Islam Turki Utsmani dibubarkan? Seperti Pada 28 Rajab 1342 H, tepatnya pada 3 Maret 1924 M, Kekhilafahan Islam Turki Utsmani dibubarkan oleh Mustafa Kemal Ataturk.
-
Kenapa warga Turki di Israel dicabut kewarganegaraan? RUU tersebut diusulkan oleh partai Huda Par yang dipimpin oleh Zekeriya Yapicioglu. RUU itu mengatakan laporan media menunjukkan keberadaan sekitar 4.000 warga negara ganda Turki-Israel yang berpartisipasi dengan tentara pendudukan Israel dalam pembantaian massal yang menargetkan warga Palestina.
-
Siapa Polwan yang meraih prestasi di Turki? Sosok Briptu Tiara Nissa menjadi salah satu dari 5 lulusan terbaik pendidikan S2 nontesis di Turki.
-
Apa yang dilakukan tentara Turki di Israel? Stasiun televisi Aljazeera berbahasa Arab melaporkan ada sekitar 10.000 tentara Turki di Israel.
-
Kenapa pasukan penculik menculik jenderal? Hal ini dilakukan karena di rumah Nasution dan Yani terdapat pasukan pengawal. Sementara di rumah-rumah jenderal lain, tidak ada pengawal.
Forum bisnis kemarin malam benar-benar jadi ajang 'curhat' Erdogan mengecam standar ganda negara Barat. Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) ini terutama sangat kecewa pada Amerika Serikat yang tidak kunjung menjawab permintaan ekstradisi Fethullah Gulen. Ulama itu dituding dalang kudeta militer, sekarang tinggal di Pennsylvania, AS. Washington menjawab surat Turki agar memberi rangkaian bukti-bukti bahwa Gulen terlibat.
"Padahal kalau AS minta tahanan teroris yang mereka incar diekstradisi Turki tidak pernah mempertanyakan apa bukti yang mereka punya," kata Erdogan.
Akibat kudeta tempo hari, 270 orang tewas, sementara 70 ribu orang mulai dari tentara hingga pegawai negeri sipil dicopot dari jabatannya karena dianggap berpihak pada upaya makar. Pengejaran terhadap para pelaku belum berakhir. Pemerintah Turki mengatakan setidaknya sembilan jenderal masih buron, sedangkan 311 tentara yang terlibat aktif mengepung Ankara dan Istambul juga belum tertangkap. Turki berada dalam status darurat sipil hingga September mendatang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaGugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSurat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Baca SelengkapnyaSosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaAcara buka puasa bersama para komunitas Muslim Amerika sedianya diselenggarakan pada Selasa (2/4).
Baca SelengkapnyaIni disebabkan perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkana dekrit terkait biaya kuliah gratis bagi mahassiwa asal Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya