FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II Saat Berkunjung ke AS
Merdeka.com - Dokumen terbaru Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat atau FBI mengungkapkan adanya sebuah rencana pembunuhan yang menyasar mendiang Ratu Inggris, Elizabeth II saat berkunjung ke AS pada 1983.
Rencana pembunuhan itu terungkap dalam serangkaian arsip terkait kunjungan Ratu Elizabeth ke AS. Dokumen itu mengungkapkan kekhawatiran FBI terhadap ancaman tersebut.
Ancaman pembunuhan itu disampaikan kepada seorang anggota polisi di San Fransisco. Menurut arsip tersebut, seorang politi yang kerap berkunjung ke sebuah bar orang Irlandia di San Fransisco memperingatkan badan-badan federal terkait ancaman tersebut dari seorang pria yang dia temui di bar.
-
Siapa yang membom Istana Buckingham? Pada tanggal 13 September 1940, Istana Buckingham di London, Inggris, menjadi sasaran serangan udara oleh Luftwaffe, angkatan udara Nazi Jerman, selama dilakukan Blitz yaitu kampanye pengeboman yang intens terhadap Inggris selama Perang Dunia II.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Mengapa FBI menyelidiki kasus ini? Lalu, mereka menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI) agar membantu menyelidiki kasus ini.
-
Apa saja dokumen Raja Inggris? Ketika bepergian ke luar negeri, Anda perlu membawa dokumen penting berupa paspor. Namun, di dunia ini ada tiga orang yang dikecualikan dari aturan ini. Sehingga mereka tidak memerlukan paspor untuk bepergian ke mana pun di dunia. Melansir dari laman News18, alih-alih paspor, dikeluarkan atas nama Raja atau Ratu Inggris Raya mereka hanya membawa dokumen atas nama mereka.
-
Kenapa Istana Buckingham dibom? Istana Buckingham, sebagai simbol kekuasaan dan kedaulatan Inggris, menjadi salah satu target penting bagi Luftwaffe dalam upaya mereka untuk mengintimidasi pemerintah Inggris dan memaksa Inggris menyerah.
-
Siapa yang diharapkan menjadi ancaman bagi pertahanan Inggris? Benjamin Sesko masih menjadi andalan di lini depan untuk mengancam pertahanan Inggris.
Pria tersebut mengatakan padanya dia ingin membalas dendam atas kematian putrinya yang terbunuh oleh peluru karet di Irlandia Utara.
Ancaman itu diutarakan pada 4 Februari 1983, sebulan menjelang kunjungan Ratu Elizabeth dan suaminya, Pangeran Philip ke California.
"Dia akan berusaha melukai Ratu Elizabeth dan akan melakukan ini baik dengan menjatuhkan beberapa benda dari Jembatan Golden Gate ke Royal Yacht Britannia ketika kapal itu berlayar di bawahnya, atau akan berusaha membunuh Ratu Elizabeth ketika dia mengunjungi Yosemite National Park," bunyi dokumen tersebut, dikutip dari BBC, Minggu (28/5).
Menanggapi ancaman tersebut, Secret Service berencana "menutup jalan setapak di Jembatan Golden Gate saat kapal pesiar mendekat". Tidak jelas tindakan apa yang diambil di Yosemite, tetapi kunjungan itu tetap berjalan. Tidak ada rincian penangkapan yang dipublikasikan oleh FBI.
Dokumen setebal 102 halaman diunggah ke Vault, situs web informasi FBI, pada Senin lalu, menyusul permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi yang diajukan oleh media AS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).
Baca SelengkapnyaIstana Buckingham dibom oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaPembunuhan telah direncanakan pelaku sejauh lama karena dendam dengan ucapan kasar korban.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Upaya Pembunuhan terhadap Presiden dan Kandidat Presiden AS, Ada yang Dilempar Granat dari Jarak Dekat
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaIde ini Elon Musk ungkapkan saat ditanya pengguna X.
Baca SelengkapnyaEksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaMenurut pejabat penegak hukum, insiden penembakan tersebut diduga sebagai upaya pembunuhan
Baca SelengkapnyaDikenal juga dengan Malam Api Unggun, pada malam ini orang-orang menyalakan api unggun dan kembang api di seluruh Inggris.
Baca SelengkapnyaPejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya telah mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh berusia 58 tahun, asal Hawaii.
Baca SelengkapnyaTerjadi upaya pembunuhan kedua terhadap Donald Trump pada Minggu di Trump International Golf Club West Palm Beach.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.
Baca Selengkapnya