Ini Yang Paling Sering Disalahpahami Tentang Teori Evolusi

Selama sekitar 150 tahun terakhir teori evolusi berhasil menjelaskan tentang alam sekitar tempat kita hidup.

Kamis, 03 Agu 2023 17:00:00

Selama sekitar 150 tahun terakhir teori evolusi berhasil menjelaskan tentang alam sekitar tempat kita hidup. Namun teori evolusi juga sampai sekarang masih banyak disalahpahami.

Ini Yang Paling Sering Disalahpahami Tentang Teori Evolusi

Orang misalnya, masih suka bertanya, jika manusia berevolusi dari monyet, mengapa hingga kini hari ini monyet tidak berevolusi? Sebaliknya, selama ini tidak banyak orang mempertanyakan teori gravitasi. Kemungkinan karena hal itu menurut banyak orang lebih merupakan urusan ahli fisika. Banyak penelitian mencoba mengetahui mengapa teori evolusi bergitu sering dipertanyakan banyak orang meski banyak diterima oleh para ilmuwan. Meski tidak ada jawaban pasti mengenai hal ini, setidaknya lima hal berikut paling banyak disalahpahami orang tentang teori evolusi.

1. Itu cuma teori Ilmuwan menyebutnya teori evolusi, tapi teori itu diakui dan diterima secara ilmiah. Istilah "teori" di situ digunakan sama konteksnya seperti teori gravitasi menjelaskan mengapa sebuah apel yang jatuh dari tangan kita akan jatuh ke tanah.

Sudah diuji

Meski orang menggunakan kata teori dalam percakapan yang diartikan informasi itu secara kesimpulan belum tentu dibuktikan kebenarananya, tapi untuk dunia ilmiah tidak begitu artinya. Teori itu diterima secara ilmiah biasanya memiliki substansi yang bisa dijelaskan tentang fenomena alam yang mengikuti hukum-hukum tertentu, dan kesimpulan yang sudah diuji kebenarannya.

2. Manusia adalah keturunan dari monyet Tidak benar, nenek moyang manusia bukanlah monyet. Teori evolusi menyiratkan kita memiliki nenek moyang yang sama dengan monyet dan kera selain spesies lainnya. Baik monyet dan kera adalah kerabat paling dekat spesies manusia.

Bukan monyet atau manusia

Kita memiliki lebih dari 90 persen kode genetika yang sama dengan simpanse. Tapi nenek moyang kita yang hidup sekitar 7 juta tahun lalu bukanlah monyet atau manusia, tapi sosok makhluk seperti kera. Nenek moyang kita itu diketahui memiliki sifat menyukai penggunaan alat.

3. Seleksi alam memiliki tujuan Di dunia ini ada banyak organisme yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan secara sempurna. Misalnya, hiu tidak memiliki kandung kemih gas untuk mengontrol daya apungnya (yang biasanya digunakan ikan bertulang). Apakah itu artinya teori evolusi tidak berlaku? Tidak sama sekali. Seleksi alam secara acak menawarkan yang terbaik dari yang ada, bukan bermaksud mengubah semua organisme menjadi makhluk super.

Seleksi alam adalah pilihan terbaik yang dimungkinkan sehingga memunculkan organisme baru yang mampu beradaptasi cukup baik terhadap lingkungan, meski tidak sepenuhnya sempurna.

4. Evolusi tidak menjelaskan soal organ yang rumit Argumen umum yang mendukung kreasionisme adalah evolusi mata. Sebuah mata setengah berkembang tidak akan memiliki fungsi, jadi bagaimana seleksi alam dapat perlahan-lahan menciptakan mata yang berfungsi secara bertahap? Darwin sendiri mengusulkan mata dapat berasal dari organ dengan fungsi yang berbeda. Organ yang memungkinkan deteksi cahaya dapat menjadi pilihan seleksi alam, meskipun tidak memberikan penglihatan secara penuh.

5. Agama bertentangan dengan evolusi Penting untuk diketahui bahwa teori evolusi bukanlah teori tentang asal-usul kehidupan. Teori evolusi adalah teori yang menjelaskan bagaimana spesies berubah seiring waktu.

Tidak bertentangan

Bertentangan dengan pikiran banyak orang, sebetulnya hanya ada sedikit perbedaan antara evolusi idan pemahaman agama secara umum. Paus Fransiskus belum lama ini menegaskan kembali kepercayaan pada evolusi tidak bertentangan dengan iman Katolik.

Lebih lanjut, pendeta Malcom Brown dari Gereja Inggris menyatakan "seleksi alam, sebagai cara untuk memahami proses evolusi fisik selama ribuan tahun, masuk akal."