Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Islamofobia makin menjadi di AS, pengungsi non-Muslim jadi sasaran

Islamofobia makin menjadi di AS, pengungsi non-Muslim jadi sasaran Hasel Afshar. ©2017 KPTV

Merdeka.com - Islamofobia yang melanda Amerika Serikat berkembang semakin pesat. Terlebih, setelah Donald Trump terpilih menjadi presiden AS di mana dalam beberapa kampanye sempat menyatakan permusuhan terhadap Islam.

Aksi vandalisme terus terjadi, terutama kepada para pengungsi yang diketahui beragama Islam. Hal tersebut juga dialami oleh Hasel Afshar, seorang pengungsi asal Iran yang sudah menetap di AS selama tujuh tahun.

Afshar terkejut ketika pulang ke rumah dan menemukan pintu dihancurkan dengan kapak sementara perabotan di dalam rumahnya pun ikut kena sasaran. Tak hanya itu, tulisan yang berisi kalimat rasis juga ditulis di seluruh penjuru rumahnya.

Kata-kata berupa teroris, Muslim, dan mati tertulis di dinding kamar hingga ke dapur. Cermin, televisi, lemari pendingin, meja makan pun tak luput dari karya pelaku vandalisme itu. Bahkan, pelaku meninggalkan catatan mengerikan buat Afshar.

"Jika saya masih melihat Anda bulan depan. Saya akan menembak dan membakar rumah Anda," demikian isi catatan tersebut yang ditinggalkan di rumahnya di Troutdale, Oregon, seperti dilansir dari laman Independent, Senin (3/4).

Dia mengaku pernah mengalami aksi rasisme, namun tidak separah ini. Kebanyakan mereka mengira Afshar sebagai penganut agama Islam karena dia berasal dari Iran dan penampilannya menyerupai orang Muslim. Padahal Afshar merupakan penganut agama Baha'i yang dikenal sejak abad 19.

"Ini sama sekali tidak lucu. Saya bahkan bukan seorang Muslim." kata Afshar.

"Anda bisa membenci saya, itu masalah Anda. Tetapi kita bisa duduk bersama sambil bicara alasan mengapa Anda membenci saya. Mungkin Anda bisa mengubah pikiran Anda," tambahnya.

Dia mengaku sangat takut usai mengalami tindakan vandalisme ini. Dia bahkan saat ini sedang mempertimbangkan untuk pindah negara karena terus-terusan mengalami hal tersebut.

Berdasarkan laporan FBI, tingkat kebencian penduduk AS terhadap Muslim meningkat hingga 67 persen. Hingga pertengahan Maret tahun ini, ada 32 insiden yang melibatkan masjid serta pusat ibadah di AS. CAIR pun melaporkan tindakan vandalisme terus meningkat terutama kepada orang-orang yang disangka Muslim.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya

PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim

Baca Selengkapnya
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres

Wali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk

Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam

Kekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.

Baca Selengkapnya
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf

Pasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Jagoannya Kalah Pilpres Amerika, Pendukung Kamala Harris Serang Kelompok Pro-Palestina, Arab dan Muslim
Jagoannya Kalah Pilpres Amerika, Pendukung Kamala Harris Serang Kelompok Pro-Palestina, Arab dan Muslim

Kamal Harris yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS disebut berperan dalam perang genosida Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.

Baca Selengkapnya