'Kerajaan yang Hilang' Berusia 2.000 Tahun Ditemukan, Ada Piramida dan Lapangan Bola
Merdeka.com - Sebuah kerajaan bangsa Maya berusia 2.000 tahun ditemukan di sebelah utara Guatemala.
Arkeolog menemukan hampir 1.000 pemukiman Maya kuno di Lembah Mirador-Calakmul Karst dan perbukitan sekitarnya. Di lokasi itu arkeolog menemukan 417 kota, desa dan perkampungan yang pernah ada pada tahun 1.000 sebelum Masehi hingga 100 Masehi. Demikian menurut penelitian yang dipublikasikan secara daring pada 5 Desember lalu oleh Pers Universitas Cambridge.
Dilansir dari laman Charlotteobserve, Rabu (21/12), dengan menggunakan teknologi LiDAR--metode penginderaan jauh yang bisa menampilkan gambar tiga dimensi dan informasi permukaan Bumi--peneliti bisa mengetahui pemukiman di sana mencakup sejumlah kerajaan yang saling terhubung.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Guatemala? Arkeolog di Guatemala menemukan bukti tertua kalender ramalan suku Maya. Temuan ini berbentuk dua pecahan mural, yang jika disambung berisi notasi yang disebut “7 rusa“.
-
Bagaimana peneliti menemukan peradaban kuno di Guatemala Utara? Peradaban kuno ini berisi hampir 1.000 situs arkeologi. Menggunakan getaran laser, peneliti mendeteksi peradaban bangsa Maya berusia 2.000 tahun di Guatemala utara.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog baru-baru ini menemukan rumah prasejarah yang berasal dari 8.000 tahun lalu.
Arkeolog menuturkan, temuan mereka ini memperlihatkan adanya kerajaan yang cukup maju dan terhubung lewat jalan pintas serta ada interaksi sosial, ekonomi, politik dan kemungkinan pemerintahan yang terpusat.
Di tengah permukiman itu arkeolog juga menemukan ada 30 lapangan bola. Lapangan itu berukuran panjang antara 10-20 meter dan memiliki dua bagian dengan garis utara-selatan.
Di salah satu lokasi terbesar, El Mirador, ada tujuh lapangan bola ditemukan: tiga berukuran kecil dan empat lagi besar.
Penemuan ini juga membuat para peneliti memiliki informasi mengenai peradaban kuno yang mampu mengatur sumber air mereka.
Peradaban di Lembah Mirador-Calakmul mengandalkan rawa-rawa di sekitar mereka sebagai sumber air. Peneliti mengatakan mereka membangun penampungan untuk menyimpan air. Data LiDAR mengungkap ada 195 penampungan air di kawasan itu. Sejumlah bendungan juga ada di kerajaan yang hilang itu.
Penemuan ini juga mengungkap ada sejumlah bangunan penting di seantero kerajaan. Pada sejumlah bangunan yang biasa dipakai untuk ritual dan perayaan bentuknya biasanya seperti piramida di seberang pelataran yang mengapit alun-laun lebih besar.
Satu piramida yang berada di pusat El Mirador diperkirakan membutuhkan waktu 5 tahun untuk dibangun oleh 158 pekerja.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan itu ditemukan oleh tim saat menggali lapangan bola.
Baca SelengkapnyaArkeolog meyakini, sebelumnya wilayah ini telah berkembang dan ditinggalkan pada tahun 1600 SM.
Baca SelengkapnyaBangunan ini ditemukan menggunakan pemindaian laser canggih.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat.
Baca SelengkapnyaStruktur kuno yang ditemukan berjumlah lebih dari 6.600.
Baca SelengkapnyaLebih dari 400 pemukiman yang ada di sana, beberapa di antaranya berasal dari tahun 1.000 SM.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan sisa-sisa bangunan balai kota Romawi kuno yang berusia lebih dari 2.000 tahun di situs kota yang selama ini belum diketahui namanya.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tiba-tiba muncul ketika air sungai surut akibat kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaPemandian umum ini ditemukan di sebuah kota kuno bernama Halaesa.
Baca SelengkapnyaSelain 125 makam Era Romawi, tim arkeologi Palestina juga menemukan dua sarkofagus timah yang menurut Kementerian Purbakala Palestina sangat langka.
Baca SelengkapnyaPeninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Baca SelengkapnyaBangunan peninggalan kerajaan Mesir kuno berusia sekira 3500 tahun ditemukan para arkeolog di situs arkeologi Tel Habwa di Kawasan Arkeologi Sinai Utara.
Baca Selengkapnya