Konflik Antar-etnis di Mali, 95 Orang Tewas Dalam Sehari
Merdeka.com - Sedikitnya 95 orang tewas dalam serangan kemarin di sebuah desa etnis Dogon di Mali bagian tengah. Pejabat setempat mengatakan, sembilan belas lainnya dinyatakan hilang sejak pria bersenjata tak dikenal menyerang desa Sobane-Kou di Kota Mopti.
Para penyerang juga dilaporkan membunuh hewan dan membakar rumah-rumah. Pemerintah Mali menambahkan, penyelidikan saat ini sedang dilakukan di wilayah yang memiliki riwayat konflik antar-etnis tersebut.
"Desa Dogon telah hampir musnah," kata sumber keamanan Mali sebagaimana dilansir dari laman Al Jazeera pada Selasa (11/6).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
Seorang korban selamat, Amadou Togo, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa "sekitar 50 pria bersenjata lengkap datang dengan sepeda motor dan pickup.
Togo menambahkan, para pelaku awalnya mengepung desa kemudian menyerang siapapun yang mencoba melarikan diri.
"Tidak ada yang selamat - wanita, anak-anak, orang tua," tuturnya.
Seorang pejabat setempat mengatakan kepada AFP, "Saat ini terdapat 95 warga sipil kami yang tewas. Jenazahnya dibakar, kami terus mencari orang yang lain."
Desa itu memiliki sekitar 300 penduduk, menurut seorang pejabat yang berbicara kepada AFP dengan syarat anonim.
Hingga saat ini, belum terdapat pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, namun sebagian orang menuduh etnis Fulani berada di balik serangan.
Fulani pada dasarnya adalah peternak dan pedagang, sedangkan Dogon adalah petani yang menetap secara tradisional di Mali.
Adanya kekerasan antara kedua etnis telah memperparah situasi keamanan yang sudah mengerikan di daerah tersebut. Padahal tempat tinggal mereka juga telah digunakan sebagai pangkalan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang memiliki ikatan dengan al-Qaidah dan ISIS.
"Masalah-masalah teroris... telah bercampur dengan ketegangan antar-komunitas yang sudah lama terjadi," kata Paul Melly, seorang konsultan di Chatham House's Africa Programme.
"Ini telah memupuk ketegangan antara komunitas pertanian Dogon dan Bambara, di satu sisi, dan penggembala ternak Peul (Fulani) di sisi lain. Masalahnya tidak mudah untuk dipecahkan. Populasi meningkat, perubahan iklim mengancam lingkungan; (kelompok ekstremis) menyampaikan keunggulan ideologis, dan sekarang ada banyak pembunuhan, yang memicu ketidakpercayaan."
Misi PBB di Mali bernama MINUSMA pernah mengumumkan setidaknya terdapat 488 kematian dalam serangan terhadap etnis Fulani di wilayah tengah Kota Mopti dan Segou sejak Januari 2018.
Reporter: Siti Khotimah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaSelain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaLebih dari 20 kendaraan menjadi sasaran di Kota al-Bireh, Tepi Barat bagian tengah pada Minggu malam (3/11).
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca Selengkapnya