Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Myanmar merayu China dan Rusia tak bahas Rohingya di DK PBB

Myanmar merayu China dan Rusia tak bahas Rohingya di DK PBB Pengungsi Rohingya di Bangladesh. ©Reuters/Mohammad Ponir Hossain

Merdeka.com - Pemerintah Myanmar mulai terpojok karena ditekan banyak negara akibat pembantaian etnis muslim minoritas Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Kini, mereka mulai mendekati China dan Rusia supaya kedua negara memiliki hak veto itu menolak segala keputusan diambil Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terkait krisis di Rakhine.

Hal itu disampaikan oleh Penasehat Keamanan Nasional Myanmar, Thaung Tun, dalam jumpa pers di Ibu Kota Naypyitaw, hari ini. Dia menyatakan sangat berharap China dan Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB menggunakan hak veto mereka, jika ada resolusi diterbitkan terkait Rohingya.

"Kami sedang berunding dengan beberapa negara sahabat supaya permasalahan ini tidak dibahas di Dewan Keamanan PBB. China dan Rusia adalah kawan kami, jadi ada kemungkinan mereka mau membantu kami," kata Tun, seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (6/9).

Orang lain juga bertanya?

Hingga saat ini, tercatat sudah 146 ribu orang Rohingya mengungsi ke wilayah Cox's Bazar, dekat perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar. Jika digabungkan dengan mereka yang kabur sejak Oktober lalu menjadi sekitar 233 ribu orang. Sebagian dari mereka nekat berjalan kaki melintasi perbukitan, hutan, dan persawahan. Lainnya menumpang kapal menghindari kejaran tentara Myanmar. Beberapa perahu tenggelam karena kelebihan muatan, dan sejumlah penumpangnya, termasuk anak-anak, meninggal.

Pemerintah Myanmar juga sengaja menanam ranjau di wilayah perbatasan dengan Bangladesh selama tiga hari belakangan. Bangladesh memprotes tindakan itu lantaran lokasi ladang ranjau berada sangat dekat dengan wilayah perbatasan mereka. Diduga hal itu dilakukan buat mencegah orang Rohingya yang mengungsi kembali ke Rakhine. Namun, pemerintah Myanmar menyangkal tudingan itu. Mereka berdalih kalau ranjau itu sudah ditanam sejak 1990 buat mencegah penerobos, dan militer juga berusaha memindahkannya.

Konflik meletup belakangan semakin membesar karena sejumlah orang Rohingya membentuk organisasi Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA), dan menyerang beberapa pos polisi. Pemerintah Myanmar menyatakan mereka adalah teroris dan mengambil tindakan keras. Sedangkan ARSA beralasan mereka melawan demi melindungi sesama orang Rohingya dan tidak hendak memberontak.

Pembantaian orang Rohingya di Negara Bagian Rakhine terjadi sejak lima tahun lalu. Sumber masalahnya adalah undang-undang dasar Myanmar tidak mengakui orang Rohingya sebagai salah satu etnis tetap di Myanmar. Pemerintah Myanmar beralasan orang Rohingya adalah pendatang gelap dari Bangladesh. Sedangkan Bangladesh juga tidak mengakui etnis Rohingya sebagai warganya.

Karena tidak diakui dalam konstitusi, Myanmar menolak memberikan status kewarganegaraan buat orang Rohingya. Orang Rohingya dibiarkan hidup melarat, tidak disediakan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan tidak dilindungi aparat keamanan. Mereka juga kerap dipinggirkan di tengah-tengah penduduk mayoritas Buddha. Karena hasutan seorang biksu yang juga menjadi dalang Gerakan 969 dan meluas menjadi sentimen anti-Islam, Ashin Wirathu, penduduk mayoritas Buddha tersulut dan menyerang orang-orang Rohingya.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Usulkan ke AIPA Bentuk Satuan Tugas Bantu Demokratisasi di Myanmar
DPR Usulkan ke AIPA Bentuk Satuan Tugas Bantu Demokratisasi di Myanmar

DPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar

Baca Selengkapnya
Terima Kunjungan Parlemen Thailand, Wakil Ketua BKSAP Putu Rudana Dorong Implementasi Resolusi Myanmar
Terima Kunjungan Parlemen Thailand, Wakil Ketua BKSAP Putu Rudana Dorong Implementasi Resolusi Myanmar

Parlemen Thailand berkunjung ke Indonesia perkuat kerjasama di berbagai bidang

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka

Baca Selengkapnya
FOTO: Bukan Gencatan Senjata! Ternyata Dewan Keamanan PBB Hanya Sahkan Resolusi Ini Buat Gaza
FOTO: Bukan Gencatan Senjata! Ternyata Dewan Keamanan PBB Hanya Sahkan Resolusi Ini Buat Gaza

Dewan Keamanan (DK) PBB telah meloloskan resolusi yang menyerukan pengiriman bantuan skala besar ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras
VIDEO: Mahfud MD Keras "Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya"

Menko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Sebut Veto AS Tak Hentikan Dukungan Indonesia bagi Palestina
Menlu Retno Sebut Veto AS Tak Hentikan Dukungan Indonesia bagi Palestina

Retno menegaskan, sejak awal sikap RI sudah jelas adalah menjadi salah satu yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini

Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai

Baca Selengkapnya
Tindakan Kongkret China Dukung Palestina, Benarkan Perlawanan Bersenjata Hingga Damaikan Hamas-Fatah
Tindakan Kongkret China Dukung Palestina, Benarkan Perlawanan Bersenjata Hingga Damaikan Hamas-Fatah

China menjadi salah satu negara yang berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada Palestina selama konflik dengan Israel.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Komisi I DPR Desak Implementasi Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Komisi I DPR Desak Implementasi Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Komisi I DPR Desak Implementasi Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Baca Selengkapnya
FOTO: Pertemuan Hangat Menlu Retno dan Menlu China di Jakarta, Sepakat Perjuangkan Keanggotaan Palestina di PBB
FOTO: Pertemuan Hangat Menlu Retno dan Menlu China di Jakarta, Sepakat Perjuangkan Keanggotaan Palestina di PBB

Indonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Baca Selengkapnya