Otoritas Penerbangan Sulit Tetapkan Penyebab Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines
Merdeka.com - Hancurnya pesawat China Eastern Airlines yang jatuh pada Senin yang membawa 132 orang membuat penyelidik sangat kesulitan menetapkan penyebab kecelakaan, menurut Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) pada Selasa.
Direktur CAAC, Zhu Tao menyampaikan, tidak ada korban selamat yang ditemukan tim SAR yang terus melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat di kawasan pegunungan dan hutan di wilayah Guangxi tersebut.
"Pesawat itu rusak parah saat jatuh, dan penyelidikan akan menghadapi tingkat kesulitan yang sangat tinggi," jelas Zhu dalam konferensi pertama pemerintah terkait kecelakaan tersebut, dikutip dari The Guardian, Rabu (23/3).
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Apa penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air? Menurut penjelasan otoritas setempat, kecelakaan ini disebabkan serangan burung, atau dikenal dengan istilah bird strike.
-
Kenapa Stasiun Luar Angkasa China rusak? 'Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,' ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Apa yang merusak Stasiun Luar Angkasa China? Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong, sempat mengalami kerusakan setelah ia ditabrak oleh sampah luar angkasa.
-
Apa penyebab kecelakaan Jeju Air? Kepala stasiun pemadam kebakaran Muan, Lee Jeong-hyun, menyatakan bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung serta kondisi cuaca yang buruk, meskipun penyebab pasti masih belum teridentifikasi.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
"Mengingat informasi yang ada tersedia saat ini, kami masih belum memiliki penilaian yang jelas tentang penyebab kecelakaan itu," lanjutnya.
Zhu menambahkan, pesawat tersebut tidak menjawab panggilan berulang kali dari ATC saat turun dengan kecepatan tinggi.
Zhu mengatakan, pesawat tersebut dikirim ke China pada 22 Juni 2015 dan telah terbang selama 18.239 jam setelah melayani 8.986 penerbangan.
Penyelidik China akan memimpin penyelidikan karena kecelakaan terjadi di China, tapi otoritas AS akan memberikan bantuan karena pesawat tersebut buatan AS.
Pesawat Boeing 737-800 itu telah memenuhi standar kelaikan udara sebelum lepas landas dan kondisi teknisnya stabil, menurut Sun Shiying dari China Eastern Airlines.
"Anggota kru sehat, dan pengalaman terbang mereka sejalan dengan persyaratan dalam peraturan," lanjut Sun Shiying dalam konferensi pers tersebut.
Pesawat dengan penerbangan MU5735 itu terbang dari Kunming, Provinsi Yunnan menuju Guangzhou saat jatuh di pegunungan Guangxi kurang dari satu jam sebelum jadwal mendaratnya.
Pada Selasa, tim SAR menyisir lereng gunung yang lebat menggunakan sekop dan obor untuk mencari korban dan kotak hitam pesawat tersebut.
Sekitar 600 tentara, pemadam kebakaran, dan polisi berjalan menuju TKP setelah ekskavator dikerahkan untuk membuka jalan, seperti dilaporkan media pemerintah China.
Si (64), seorang penduduk desa dekat lokasi jatuhnya pesawat menyampaikan kepada Reuters, dia mendengar suara sangat keras saat kecelakaan terjadi.
"Seperti gemuruh," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan berusaha sekuat tenaga dalam mendukung keluarga para korban.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan menewaskan 122 orang, dengan 179 korban diduga tewas. Investigasi sedang dilakukan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaPelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terkait kecelakaan pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216.
Baca SelengkapnyaKNKT menerangkan, lokasi lapangan yang berada di dekat pesawat terjatuh itu memang posisinya ideal untuk melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengungkapkan ada tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaTim investigasi KNKT akan menganalisa percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaLima kecelakaan pesawat dalam seminggu terakhir, termasuk tragedi Jeju Air. Berikut lima kecelakaan pesawat dalam seminggu terakhir dan kronologinya.
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca SelengkapnyaInsiden terjadi saat pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines terbang dari Azerbaijan menuju Rusia. Sebanyak 27 orang dari 62 penumpang dan kru selamat.
Baca Selengkapnya