PBB sebut bukti pasukan Myanmar bantai etnis Rohingya sulit dibantah
Merdeka.com - Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tidak bisa memungkiri fakta soal dugaan pembantaian terhadap etnis Rohingya. Menurut mereka, pelaku kekejaman itu bisa dipastikan adalah pasukan Myanmar, yang berdalih menggelar operasi militer buat memburu kelompok militan Tentara Penyelamat Rohingya Arakan.
Kepala HAM PBB, Zaid Ra'ad al-Hussein, memaparkan fakta itu dalam pertemuan di Dewan HAM PBB. Menurut dia, dari hasil penyelidikan di lapangan ditemukan bukti-bukti kalau pasukan Myanmar dengan sengaja membantai dan bertindak kejam terhadap etnis Rohingya.
"Pasukan Myanmar melakukan sejumlah tindakan. Yaitu membakar etnis Rohingya di dalam rumah hidup-hidup, membunuh anak-anak dan orang dewasa Rohingya, menembak secara acak orang Rohingya yang kabur dari serangan, pemerkosaan massal, dan membakar rumah, sekolah, pasar, serta masjid," kata Zaid, seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (6/12).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Dengan hasil temuan soal kekejaman pasukan Myanmar terhadap etnis Rohingya, Zaid mendesak 47 negara anggota Dewan HAM PBB membawa fakta ini ke sidang umum PBB. Hal itu harus dilakukan supaya para pelakunya harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka dan diadili. Walau demikian, pemerintah Myanmar sampai saat ini berkeras menyangkal tudingan itu.
Menurut Zaid, hingga saat ini tercatat ada 626 ribu orang Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh-Myanmar, sejak Agustus lalu. Meski kedua negara sudah meneken perjanjian pemulangan, tetapi Zaid justru menentangnya. Dia beralasan proses repatriasi orang Rohingya harus ditunda jika pemerintah Myanmar tidak menjamin keamanan dan mengakui kewarganegaraan mereka. Dia khawatir jika tidak dipantau maka orang Rohingya kapanpun bisa saja kembali diperlakukan dengan kejam. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan mayat ditemukan dikubur secara massal di kompleks RS Al-Shifa dan RS Nasser di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaLaporan ini telah disampaikan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca SelengkapnyaPasukan penjaga perbatasan Arab Saudi terlibat dalam kematian "ratusan" migran dan pencari suaka asal Ethiopia di perbatasan Yaman.
Baca Selengkapnyatentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
Baca SelengkapnyaSatu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaPBB memasukkan Israel ke dalam 'Daftar Hitam' pembunuh anak-anak. Namun, negara ini justru mengaku tentaranya paling bermoral di dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca Selengkapnya