Pemilu Myanmar penuh SARA, kubu Buddha radikal tekan muslim Rohingya
Merdeka.com - Pemilihan umum di Myanmar yang akan berlangsung 8 November mendatang masih diwarnai bayang-bayang ketidakadilan. Diskriminasi terhadap kelompok minoritas diketahui berasal dari kubu Buddha garis keras yang tidak mengizinkan muslim di negara tersebut ikut dalam pesta demokrasi yang kembali diadakan setelah 25 tahun terakhir.
Khutbah-khutbah berisi ujaran kebencian dari biksu radikal Buddha jadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Myanmar.
Alasan kubu Buddha jelas, mereka tidak ingin kelompok minoritas seperti muslim mengambil alih tatanan negara. Bermacam cara mereka lancarkan, seperti melarang muslim Rohingya ikut pemilu dan jadi kandidat anggota legislatif, hingga berusaha merayu peraih novel perdamaian Aung San Suu Kyi yang juga seorang pimpinan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Siapa yang mau bawa Rohingya ke Malaysia? Polisi mencurigai mereka sebagai TKI ilegal yang mau diberangkatkan. 'Informasinya ada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kemudian mereka diperiksa, ternyata ada orang dari etnis Rohingya juga,' jelas Andrian.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Rohingya mau ke Malaysia? 'Sebanyak 11 orang Rohingya dan 11 lainnya WNI yang mau diberangkatkan ke Malaysia,' ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto, Kamis (4/1).
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
Pimpinan Biksu radikal Ashin Wirathu menilai Aung San Suu Kyi gagal membendung ancaman dari kelompok muslim terhadap nilai-nilai Buddha, seperti dilansir VOA News, Selasa (3/11).
Seruan provokatif dari biksu radikal Wirathu menyangkut agama ini dinilai Kardinal Charles Bo sudah pada puncaknya. Dia memperingatkan keberadaan (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaParlemen Thailand berkunjung ke Indonesia perkuat kerjasama di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai, kedatangan pengungsi dari kelompok etnis Rohingya ke Indonesia khususnya di Aceh disetop.
Baca Selengkapnya