Putin Bela China dalam Perang Dagang, Sebut AS Egois
Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (7/6), berbagai taktik agresif yang dilakukan Amerika Serikat (AS), seperti serangan terhadap perusahaan telekomunikasi China Huawei, akan memicu perseteruan dagang yang semakin luas, dan mungkin juga perang nyata.
Pendapat itu disampaikan Putin di tengah-tengah pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di St Petersburg, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (8/6).
Menunjukkan bentuk solidaritasnya terhadap China, Vladimir Putin menuduh AS bersikap egois dalam mengendalikan kerja sama ekonomi internasionalnya. Dia mencontohkan upaya AS menggagalkan proyek pipa gas Rusia ke Eropa, serta seruan Washington kepada negara-negara untuk melarang Huawei -- produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia-- memasok infrastruktur jaringan.
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
Menurut para pengamat, pernyataan Vladimir Putin tersebut --yang disampaikan di hadapan Xi Jinping dalam sebuah forum ekonomi-- adalah bentuk dukungan langsung Rusia terhadap China yang tengah terlibat perang dagang dengan AS.
"Negara-negara yang sebelumnya mempromosikan perdagangan bebas dengan persaingan jujur dan terbuka telah memulai perang dagang dan sanksi, menggunakan taktik memutarbalikkan dan menakut-nakuti, untuk menghilangkan pesaing," kritik Putin.
"Lihat misalnya pada situasi di sekitar Huawei yang tidak hanya didesak keluar (dari pasar AS), tetapi juga mendorong pihak-pihak lain untuk memboikotnya di pasar global. Ini sudah disebut sebagai perang teknologi pertama pada era digital di beberapa kalangan," lanjutnya.
Menurut Putin, dunia berisiko tergelincir ke era ketika aturan internasional berisiko ditukar oleh mekanisme pemerintahan dan hukum yang merupakan cara AS berperilaku saat ini.
"AS menyebarkan yurisdiksinya secara sepihak ke seluruh dunia," tambah Putin.
Ditambahkan olehnya, bahwa kebiajakn AS saat ini berpotensi memicu konflik tanpa akhir, perang perdagangan, dan mungkin risiko lebih.
"Secara kiasan, itu adalah jalan menuju pertempuran tanpa aturan yang mengadu domba semua orang," lanjut Putin mengkritik.
Putin juga mengeluhkan posisi dolar AS dan menyebutnya sebagai alat tekanan dalam sistem keuangan global sehingga harus dipertimbangkan kembali.
Di lain pihak, Presiden China Xi Jinping memberikan nada yang lebih tenang, menyerukan kekuatan dunia untuk melindungi sistem perdagangan multilateral global. Berbicara melalui seorang penerjemah, dia menilai sulit membayangkan jeda total antara Amerika Serikat dan China.
"Kami tidak tertarik dengan ini, dan mitra Amerika kami juga berpikiran serupa. Presiden Trump adalah teman saya, dan saya yakin dia juga tidak tertarik dengan ini," kata Xi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPentagon semakin khawatir tentang dominasi SpaceX dalam kontrak pemerintah AS, terutama setelah laporan komunikasi Elon Musk dengan Vladimir Putin mencuat.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaBeijing Siap Ambil Sikap Usai Uni Eropa Berusaha Jegal Mobil Listrik China
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 13 anggota Dewan Keamanan memberikan suara mendukung rancangan resolusi singkat tersebut, yang diajukan oleh Uni Emirat Arab pada hari Jumat.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca Selengkapnya