Sebut Sinterklas Tak Nyata, Pendeta Ini Didesak Minta Maaf
Pernyataan pendeta tersebut dinilai mengganggu suasana Natal.
Seorang pendeta asal Inggris menghadapi kritik setelah mengganggu suasana Natal di kelas dengan menyatakan bahwa Sinterklas tidak ada dan orang tua merekalah yang menaruh hadiah di bawah pohon Natal. Pekan lalu, Pendeta Dr. Paul Chamberlain seharusnya memberikan ceramah tentang kelahiran Yesus kepada siswa Kelas Enam di Lee-on-the-Solent Junior School, Hampshire, seperti yang dilaporkan Oddity Central pada Rabu (25/12).
Namun, ia justru membahas topik yang tidak siap diterima oleh banyak anak, yaitu keberadaan Sinterklas. Dengan nada santai, ia memberi tahu para siswa bahwa Sinterklas itu tidak nyata dan orang tua mereka yang membelikan hadiah serta menikmati kue yang ditinggalkan untuk Sinterklas.
Reaksi anak-anak pun mengejutkan, banyak di antara mereka yang mulai menangis dan segera menceritakan pengalaman tersebut kepada orang tua mereka. Akibatnya, pendeta tersebut diminta untuk meminta maaf kepada anak-anak, orang tua mereka, serta pihak sekolah.
"Kalian semua murid kelas enam, sekarang mari kita bersikap realistis, Sinterklas itu tidak nyata," kata Chamberlain.
Setelah membahas kisah Kelahiran Yesus dari Alkitab, ia melanjutkan dengan beberapa komentar mengenai Sinterklas, yang membuat banyak orang tua merasa terganggu.
"Paul telah mengakui bahwa ini adalah kesalahan penilaian dan ia seharusnya tidak melakukannya. Ia meminta maaf tanpa syarat kepada sekolah, orang tua, dan anak-anak, dan kepala sekolah segera menulis surat kepada semua orang tua untuk menjelaskan situasi ini," jelas juru bicara Keuskupan Portsmouth.
Beberapa orang tua menganggap tindakan pendeta tersebut sebagai 'salah' atau 'menjijikkan', sementara yang lain berpendapat mereka harus "memaksa sebanyak mungkin sihir" pada musim liburan untuk membantu anak-anak mereka mengatasi trauma.