Sempat Dianggap Punah 80 Tahun Lalu, Kecoak Pemakan Kayu Ini Ternyata Masih Hidup
Merdeka.com - Seekor kecoak pemakan kayu tak bersayap yang dikira punah sejak 1930 berhasil ditemukan kembali oleh Maxim Adams, seorang mahasiswa biologi Universitas Sydney, Australia.
“Selama 10 detik pertama, saya pikir tidak, tidak mungkin,” ucap Adams saat dia tidak percaya menemukan kecoak itu.
“Maksudku, aku mengangkat batu pertama di bawah pohon beringin besar ini, dan itu dia (kecoak pemakan kayu),” lanjutnya.
-
Hewan apa yang unik di Australia? Australia dikenal sebagai rumah bagi berbagai satwa endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Kanguru dan koala adalah dua hewan ikonik yang hanya hidup di benua ini. Selain itu, ada juga platipus, echidna, dan wombat yang menjadi bagian dari keanekaragaman fauna Australia.
-
Hewan apa yang ditemukan di Australia? Quaestio simpsonorum adalah hewan pertama yang menunjukkan asimetri kiri-kanan yang pasti, sebuah tanda penting perkembangan evolusi, seperti dikutip dari Phys.org, Kamis (17/10).
-
Dimana kecoak itu ditemukan? 'Dalam dua hingga tiga hari terakhir, pasien mengalami masalah pencernaan dan kembung setelah makan. Saat melakukan pemeriksaan rutin, kami secara tidak sengaja menemukan kecoak itu,' ungkap dokter Shubham Vatsya kepada surat kabar Indian Express.
-
Di mana kecoak biasanya ditemukan? Kecoak dapat ditemukan di rumah yang bersih asalkan ada makanan dan air untuk mereka.
-
Dimana kecoak biasanya berada? Taburkan di Beberapa Titik
-
Hewan purba apa yang ditemukan di Australia? Para ilmuwan menemukan makhluk aneh yang dijuluki 'echidnapus', yang mereka yakini hidup di Australia pada zaman prasejarah.
Kecoak itu tidak ditemukan sendiri, melainkan kecoak-kecoak pemakan kayu lain juga ditemukan.
“Kami menemukan keluarga mereka, semuanya di bawah satu beringin ini,” jelas ilmuwan senior Nicholas Carlile dari Departemen Perencanaan dan Lingkungan New South Wales, Australia, dikutip dari laman Phys, Kamis (6/10).
Carlile menjelaskan, dua muridnya sebelumnya sudah mencari-cari keberadaan kecoak itu.
“Faktanya, Maxim dan Nathan ada di sana selama sisa minggu itu, mencari di bawah setiap pohon beringin lain di wilayah North Bay, tetapi tidak menemukan apa pun,” jelasnya.
Kecoak pemakan kayu bernama Panesthia lata adalah serangga unik berasal dari Pulau Lord Howe, Australia. Dahulu kecoak itu menguasai pulau itu namun keberadaan mereka terancam oleh kedatangan tikus pada 1918.
Dalam beberapa dekade, peneliti menemukan kecoak lain yang terkait dengan spesies kecoak pemakan kayu. Namun genetika kecoak-kecoak itu berbeda dengan kecoak pemakan kayu.
“Kelangsungan hidup adalah berita bagus, karena sudah lebih dari 80 tahun sejak terakhir kali terlihat,” jelas Ketua Dewan Pulau Lord Howe, Atticus Fleming tentang penemuan itu.
Pulau Lord Howe sendiri adalah pulau yang lebih tua dari pada Pulau Galapagos. Sebagai rumah dari 1.600 spesies invertebrata asli, Pulau Lord Howe menjadi tempat yang unik dibandingkan pulau-pulau lain di dunia.
“Kecoak ini hampir seperti burung kutilang Darwin versi kita sendiri, terpisah di pulau-pulau kecil selama ribuan atau jutaan tahun mengembangkan genetika unik mereka sendiri,” jelas Fleming.
Meski kecoak itu memiliki wujud menyeramkan, namun kecoak ini adalah landasan bagi ekosistem pulau. Alasannya adalah kecoak itu bertindak sebagai pendaur ulang alami dan mempercepat pemecahan kayu-kayu sebagai sumber makanan spesies lain.
Namun studi lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui pola hidup kecoak pemakan kayu itu.
“Masih banyak yang harus dipelajari. Kami berharap untuk mempelajari habitat, perilaku, dan genetika mereka dan pelajari lebih lanjut tentang bagaimana mereka berhasil bertahan hidup, melalui eksperimen lebih lanjut di pulau itu,” jelas kepala Lab Ekologi Molekuler, Evolusi, dan Filogenetik, Profesor Lo.
Kecoak berukuran 22 – 40 milimeter itu memiliki warna tubuh metalik yang bervariasi dari merah hingga hitam. Untuk mengolah kayu, kecoak itu memiliki mikro-organisme khusus di perut mereka.
Australia sendiri menjadi rumah bagi 11 spesies kecoak Panesthia. Kecoak itu tersebar di bagian utara dan timur Australia.
Ilmuwan yakin kecoak itu berevolusi untuk memakan makanan lain.
“Meskipun nama umumnya menunjukkan bahwa adalah kecoak pemakan kayu dan mereka bersembunyi di batang kayu yang membusuk, kami sekarang percaya mereka adalah ‘kecoak batu’, dengan batu membentuk komponen penting dari habitat mereka, mungkin karena ko-evolusi mereka di sepanjang tanah saat mencari makan di Pulau Lord Howe Woodhen,” jelas Carlile.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepiting raksasa berusia 8,8 juta tahun ditemukan menjadi fosil di dalam batu.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaMeskipun fosil katak yang lebih tua sudah ditemukan, belum ada lagi fosil kecebong yang ditemukan dari periode yang lebih awal.
Baca SelengkapnyaHewan langka ini pertama kali terlihat pada tahun 1880-an.
Baca SelengkapnyaBerikut hewan yang dulunya dianggap punah, namun tak disangka menampakan eksistensinya di dunia.
Baca SelengkapnyaHewan purba ini bukan seperti lalat yang kita kenal saat ini, namun lebih mirip tawon.
Baca SelengkapnyaHewan langka dan unik ini terakhir kali terlihat 60 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDalam dunia hewan, ternyata ada hewan yang bisa ditemukan kembali setelah diduga punah. Inilah 10 hewan tersebut, yuk simak!
Baca SelengkapnyaFakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini mewakili spesies yang sebelumnya tidak diketahui.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu mengakhiri misteri yang menjadi sorotan para peneliti sejak tahun 1990-an.
Baca SelengkapnyaFosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
Baca Selengkapnya