Sosok Omar Mateen, benci homoseksual dan suka pukuli istri
Merdeka.com - Pelaku penembakan massal di Kota Orlando, Amerika Serikat, telah diidentifikasi polisi. Dia bernama Omar Mir Seddique Mateen. Lelaki 29 tahun itu adalah anak pasangan imigran asal Afghanistan.
Mateen adalah warga negara AS yang sehari-hari tinggal di Kota Fort Pierce, Negara Bagian Florida. Biro Investigasi Federal (FBI) memperoleh informasi bahwa lelaki berstatus duda ini telah berbaiat pada Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Sumpah setia pada khilafah itu disampaikan pelaku saat menelepon saluran darurat 911 persis sebelum masuk ke dalam kelab malam 'Pulse' dan menembaki para pengunjung.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
Latar belakang Mateen kini sedang diteliti oleh FBI. Lembaga itu pernah memeriksa Mateen atas kemungkinan bergabung dengan organisasi teror pada 2013. Saat itu penyidik tak menemukan bukti apapun yang memberatkan, sehingga Mateen kemudian dilepas.
Mateen menyasar klab malam 'Pulse' yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya komunitas homoseksual di Orlando. Media lokal AS menyebut Mateen memiliki pandangan anti-gay sejak lama.
Hal itu disampaikan sang ayah, Mir Seddique, yang mengaku sangat terpukul anaknya terlibat dalam penembakan massal terparah sepanjang sejarah AS.
"Saya baru sadar dia membenci gay saat kami tanpa sengaja melewati dua pria berciuman di tepi pantai Miami. Saat itu (Mateen) terlihat sangat marah," kata Seddique seperti dilaporkan AFP, Senin (13/6).
Mateen pernah menikah pada 2009. Tiga tahun berikutnya sang istri menceraikannya. Ketika diwawancarai terpisah oleh Washington Post, mantan istri Mateen menyatakan sering dipukuli.
"Dia sering pulang kerja, kemudian memukuli saya saat tahu cucian belum kering atau karena sebab-sebab remeh lainnya," ujarnya.
Seingat mantan istrnya, Mateen dulu tak terlalu fanatik pada agama. Sehari-hari pria 29 tahun itu bekerja sebagai satpam.
Pengakuan serupa juga diberikan Imam Masjid Jami Fort Piece, Shafiq Rahman. Sang imam mengaku tahu sosok Mateen, tapi lelaki itu kurang aktif di masjid.
"Tidak ada tanda-tanda dia orang yang bisa melakukan kekerasan," kata Rahman.
Selama ini Mateen tak memiliki catatan kriminal. Dia membeli senjata api untuk beraksi menyerbu kelab malam lewat jalur resmi. Sejak 2011, Mateen memiliki izin menggunakan senjata api.
Setelah tiga jam penyanderaan pada Minggu dini hari, Mateen ditembak mati tim SWAT yang menyerbu masuk klub malam menjelang subuh. Korban tewas mencapai 50 orang, sedangkan 53 lainnya luka-luka.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaOmen menyesali perbuatannya dan ingin meminta maaf kepada korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca SelengkapnyaDemi bisa mencabuli korban, Ozi tega mengakhiri nyawa pelajar SMP itu.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengamankan satu buah pisau, satu baju dan celana milik korban, dan pakaian dalam korban.
Baca SelengkapnyaTersangka ditangkap polisi saat makan malam di sebuah rumah makan di Kecamatan Bandar Suarabaya, Kawasan Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (3/10).
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita berinisial MS, 31 tahun, tega menyeret suaminya berinisial AG, 35 tahun, menggunakan mobil hingga korban cidera parah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.
Baca SelengkapnyaFauzan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan membunuh dan memutilasi wanita di Muara Baru.
Baca SelengkapnyaAnggiat enggan untuk menjelaskan lebih lanjut soal kronologi dari kasus pengeroyokan ini.
Baca Selengkapnya