Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sosok Omar Mateen, benci homoseksual dan suka pukuli istri

Sosok Omar Mateen, benci homoseksual dan suka pukuli istri Omar Maaten pelaku penembakan Orlando. ©2016 Merdeka.com/ABC News

Merdeka.com - Pelaku penembakan massal di Kota Orlando, Amerika Serikat, telah diidentifikasi polisi. Dia bernama Omar Mir Seddique Mateen. Lelaki 29 tahun itu adalah anak pasangan imigran asal Afghanistan.

Mateen adalah warga negara AS yang sehari-hari tinggal di Kota Fort Pierce, Negara Bagian Florida. Biro Investigasi Federal (FBI) memperoleh informasi bahwa lelaki berstatus duda ini telah berbaiat pada Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Sumpah setia pada khilafah itu disampaikan pelaku saat menelepon saluran darurat 911 persis sebelum masuk ke dalam kelab malam 'Pulse' dan menembaki para pengunjung.

Latar belakang Mateen kini sedang diteliti oleh FBI. Lembaga itu pernah memeriksa Mateen atas kemungkinan bergabung dengan organisasi teror pada 2013. Saat itu penyidik tak menemukan bukti apapun yang memberatkan, sehingga Mateen kemudian dilepas.

Mateen menyasar klab malam 'Pulse' yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya komunitas homoseksual di Orlando. Media lokal AS menyebut Mateen memiliki pandangan anti-gay sejak lama.

Hal itu disampaikan sang ayah, Mir Seddique, yang mengaku sangat terpukul anaknya terlibat dalam penembakan massal terparah sepanjang sejarah AS.

"Saya baru sadar dia membenci gay saat kami tanpa sengaja melewati dua pria berciuman di tepi pantai Miami. Saat itu (Mateen) terlihat sangat marah," kata Seddique seperti dilaporkan AFP, Senin (13/6).

Mateen pernah menikah pada 2009. Tiga tahun berikutnya sang istri menceraikannya. Ketika diwawancarai terpisah oleh Washington Post, mantan istri Mateen menyatakan sering dipukuli.

"Dia sering pulang kerja, kemudian memukuli saya saat tahu cucian belum kering atau karena sebab-sebab remeh lainnya," ujarnya.

Seingat mantan istrnya, Mateen dulu tak terlalu fanatik pada agama. Sehari-hari pria 29 tahun itu bekerja sebagai satpam.

Pengakuan serupa juga diberikan Imam Masjid Jami Fort Piece, Shafiq Rahman. Sang imam mengaku tahu sosok Mateen, tapi lelaki itu kurang aktif di masjid.

"Tidak ada tanda-tanda dia orang yang bisa melakukan kekerasan," kata Rahman.

Selama ini Mateen tak memiliki catatan kriminal. Dia membeli senjata api untuk beraksi menyerbu kelab malam lewat jalur resmi. Sejak 2011, Mateen memiliki izin menggunakan senjata api.

Setelah tiga jam penyanderaan pada Minggu dini hari, Mateen ditembak mati tim SWAT yang menyerbu masuk klub malam menjelang subuh. Korban tewas mencapai 50 orang, sedangkan 53 lainnya luka-luka.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya
Terungkap Pemicu Pemuda di Bogor Dianiaya Hingga Dua Matanya Dicungkil
Terungkap Pemicu Pemuda di Bogor Dianiaya Hingga Dua Matanya Dicungkil

Omen menyesali perbuatannya dan ingin meminta maaf kepada korban.

Baca Selengkapnya
Motif Pelaku Mutilasi Korban karena Sakit Hati, Keduanya Pernah Nikah Siri
Motif Pelaku Mutilasi Korban karena Sakit Hati, Keduanya Pernah Nikah Siri

Jasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Petaka Hubungan Sejenis di Garut, Pria Berprofesi MC Dibunuh Pasangan yang Tidak Puas
Petaka Hubungan Sejenis di Garut, Pria Berprofesi MC Dibunuh Pasangan yang Tidak Puas

Pria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.

Baca Selengkapnya
Ozi Buhuh Siswi SMP Lalu Perkosa Jenazahnya
Ozi Buhuh Siswi SMP Lalu Perkosa Jenazahnya

Demi bisa mencabuli korban, Ozi tega mengakhiri nyawa pelajar SMP itu.

Baca Selengkapnya
Motif Suami Bunuh Istri di Kebagusan: Cemburu Korban Selingkuh dan Sudah Sering Memaafkan
Motif Suami Bunuh Istri di Kebagusan: Cemburu Korban Selingkuh dan Sudah Sering Memaafkan

Kepolisian mengamankan satu buah pisau, satu baju dan celana milik korban, dan pakaian dalam korban.

Baca Selengkapnya
Kronologi Suami di Lampung Tembak Istrinya, Pelaku Ditangkap saat Makan Makam di Restoran
Kronologi Suami di Lampung Tembak Istrinya, Pelaku Ditangkap saat Makan Makam di Restoran

Tersangka ditangkap polisi saat makan malam di sebuah rumah makan di Kecamatan Bandar Suarabaya, Kawasan Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (3/10).

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Motif Marco Karundeng Provokasi Bentrokan di Bitung
Polisi Ungkap Motif Marco Karundeng Provokasi Bentrokan di Bitung

Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Deretan Fakta Istri Selingkuh Lindas & Seret Suami di Jaktim, Baru Akui Menyesal
VIDEO: Deretan Fakta Istri Selingkuh Lindas & Seret Suami di Jaktim, Baru Akui Menyesal

Seorang wanita berinisial MS, 31 tahun, tega menyeret suaminya berinisial AG, 35 tahun, menggunakan mobil hingga korban cidera parah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Horor Pria Berpisau Tusuk Acak Orang-Orang di Jerman, Pelaku Ditangkap dan Berasal dari Negara ini
FOTO: Horor Pria Berpisau Tusuk Acak Orang-Orang di Jerman, Pelaku Ditangkap dan Berasal dari Negara ini

Polisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.

Baca Selengkapnya
Kepala Tertunduk, Fauzan Minta Maaf usai Mutilasi Wanita di Muara Baru Karena Sakit Hati Keluarga Dihina
Kepala Tertunduk, Fauzan Minta Maaf usai Mutilasi Wanita di Muara Baru Karena Sakit Hati Keluarga Dihina

Fauzan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan membunuh dan memutilasi wanita di Muara Baru.

Baca Selengkapnya
Bentrokan Ormas di Jl TB Simatupang, 1 Orang Jadi Tersangka
Bentrokan Ormas di Jl TB Simatupang, 1 Orang Jadi Tersangka

Anggiat enggan untuk menjelaskan lebih lanjut soal kronologi dari kasus pengeroyokan ini.

Baca Selengkapnya