Sperma selundupan dari balik sel Zionis
Merdeka.com - Ketika ditangkap tentara Israel delapan tahun lalu, Tamir al-Zanin masih pengantin baru. Usia pernikahannya satu bulan setengah. Istrinya, Hana, masih kuliah jurusan syariah di Universitas Islam Gaza, Kota Gaza.
Israel memvonis suaminya 12 tahun penjara dengan tuduhan menjadi anggota Jihad Islam. Karena banyak waktu luang dan belum memiliki anak, Hana memutuskan kuliah lagi mengambil jurusan matematika setelah menjadi sarjana syariah.
Namun dia bakal tidak memiliki banyak waktu lagi setelah pekan lalu melahirkan. Bayi lelaki diberi nama Hasan itu merupakan hasil kehamilan dengan teknik in-vitro. Ini kasus pertama di Gaza setelah enam kelahiran serupa di Tepi Barat beberapa tahun belakangan.
-
Mengapa tahanan Palestina dipenjara? 'Kejahatan utama yang diduga dilakukan oleh tahanan ini adalah melempar batu, yang dapat dikenakan hukuman penjara 20 tahun bagi anak-anak Palestina,' demikian laporan yang diterbitkan pada Juli oleh organisasi hak anak, Save the Children.
-
Bagaimana tahanan Palestina diperlakukan? Addameer juga melaporkan para tahanan tersebut menjadi korban kekerasan fisik dan kelalaian medis di penjara. Laporan tersebut mencantumkan contoh seorang tahanan yang menderita penyakit darah dan asma. Tahanan itu diserang, menyebabkan luka dan memar di kepala dan matanya.
-
Bagaimana Israel menyiksa tahanan Palestina? Laporannya mencakup gambaran tentang pemukulan yang sering terjadi, tahanan diserang oleh anjing, dipaksa mencium bendera Israel, dipaksa untuk mengutuk Nabi Muhammad SAW, tidak diberi air (termasuk untuk toilet di sel yang digunakan bersama oleh 10 narapidana), listrik dipadamkan, kekurangan makanan, dan ditelanjangi.
-
Siapa yang gunakan tahanan Palestina? Peristiwa tersebut terdokumentasi oleh Al Jazeera saat para tentara kependudukan Israel melakukan kejahatan dengan memakai manusia sebagai alat perang.
-
Bagaimana tahanan Palestina disiksa? 'Saya menjadi sasaran penyiksaan setiap hari. Jari kelingking saya patah. Saya berulang kali dipukul di kepala, menyebabkan pendarahan beberapa kali,' ungkapnya, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (10/7).
-
Siapa saja tahanan Palestina yang dipenjara? Mereka yang ditangkap setelah 7 Oktober ini termasuk 37 jurnalis. Asosiasi dukungan tahanan Palestina dan hak asasi manusia Palestina, Addameer, melaporkan sebagian besar jurnalis ini menjalani tahanan administratif, yang berarti mereka ditahan tanpa batas waktu tanpa menghadapi pengadilan atau dakwaan.
Pembuahan sel telur oleh sperma dengan teknik in-vitro ini berlangsung di luar rahim. Setelah menjadi zigot (sel dibuahi), dibiarkan 2-6 hari dalam tabung gelas ukuran sedang. Kemudian disuntikkan ke dalam rahim untuk proses kehamilan selanjutnya.
"Saya tidak bisa menggambarkan betapa senangnya saya," kata ibu 26 tahun berabaya dan bercadar serba hitam ini kepada stasiun televisi Aljazeera kemarin. Sejumlah kerabat duduk di sekeliling ranjangnya dalam rumah keluarganya di Kota Bait Hanun, utara Gaza. "Perasaan sulit dilukiskan setelah tujuh tahun suami saya ditahan, saya melahirkan lewat sperma selundupan."
Biasanya teknik ini dipakai bagi pasangan tidak subur. Namun kehamilan in-vitro menjadi salah satu pemecah masalah bagi tahanan Palestina dengan masa hukuman lama atau seumur hidup. Mereka berkesempatan memiliki anak dengan menyelundupkan sperma mereka keluar dari penjara Israel.
Saat berselancar di Internet, Hana Zanin membaca berita soal kelahiran bayi hasil sperma selundupan milik tahanan asal Kota Nablus, Tepi Barat. Dia ingin mengikuti gagasan itu dan memutuskan untuk memberitahu suaminya.
"Selama berpekan-pekan saya memikirkan hal itu dan mempertimbangkan reaksi keluarga saya," ujarnya. "Paling penting, saya tidak tahu bagaimana reaksi Tamir, suami saya,...apakah dia bakal senang atau marah."
Tamir dibekuk bersama dua sepupunya saat pasukan Israel menyerbu direncanakan bebas dua tahun lagi. "Saya bersemangat ingin memberitahu dia setelah keluarga saya dan ayah Tamir menerima usulan itu," tutur Hana.
Tahun lalu, Israel mengizinkan Hana untuk pertama kali menjenguk suaminya sejak ditahan. Dalam pertemuan itu, dia memberitahu Tamir ide memiliki anak lewat sperma selundupan. "Jantung saya terasa lemas ketika dia termenung beberapa detik, tapi saya kembali bersemangat setelah melihat dia tersenyum di balik jendela kaca memisahkan kami." Tamir mengangguk tanda setuju.
Namun sejumlah tantangan muncul. Bagaimana bisa menyelundupkan sperma keluar dari dalam penjara lantaran Israel tidak membolehkan kontak fisik antara tahanan dan keluarga? Lalu bagaimana menjamin sperma tetap hidup paling tidak selama enam jam, waktu dibutuhkan keluarga untuk kembali ke Gaza setelah menjenguk?
Kebijakan Israel membolehkan anak berumur di bawah delapan tahun buat memeluk ayah mereka memuluskan rencana pasangan Tamir dan Hana. Dua kakak lelaki Hana juga mendekam di Penjara Rimon bareng Tamir dan salah satu dari mereka mempunyai anak. Lantas Rami, putra Farid, dipesan untuk menyembunyikan kotak kaca berisi sperma Tamir di kantung jaketnya dalam sebuah kunjungan.
Di perlintasan Erez membatasi Jalur Gaza dan Israel, Hana tidak sabar menunggu sperma suaminya datang. "Saya merasa waktu berjalan begitu cepat," kata Hana mengenang.
Dr Abdil Karim Hindawi, ahli kandungan dari Basma IVF Center di Kota Gaza, bercerita sperma itu masih hidup dan dalam kondisi sangat bagus. Setelah menjalani proses pembuahan in-vitro, zigot kemudian disuntikkan ke dalam rahim Hana. "Kami sangat senang bisa mewujudkan impian perempuan sepanjang itu tidak bertentangan dengan hukum dan syariat Islam," ujarnya.
Hindawi mengungkapkan saat ini terdapat empat perempuan Gaza tengah hamil dari sperma selundupan suami mereka di penjara Israel. Dia menekankan sperma dari banyak tahanan berumur terlalu lemah sehingga tidak bisa membuahi sel telur istri mereka.
Hasan dilahirkan dengan selamat dan dalam keadaan sehat. Beratnya 3,1 kilogram. Hana mengatakan Tamir mendengar tangisan pertama putra sulungnya itu melalui telepon.
Kabar itu disambut gembira banyak pihak. Tamu dari pelbagai faksi dan pejabat berdatangan mengucapkan selamat atas kelahiran Hasan. Namun Hana menolak melahirkan anak selanjutnya dengan sperma selundupan suaminya. "Saya ingin menunggu hingga Tamir keluar penjara." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel menargetkan klinik kesuburan terbesar di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel pada klinik bayi tabung terbesar di Jalur Gaza membuat mimpi ratusan pasangan untuk memiliki anak sirna.
Baca SelengkapnyaKebiadaban tentara Israel terus berlanjut, kini perkosa wanita hamil dan membunuhnya di hadapan sang suami.
Baca SelengkapnyaTentara Israel lakukan hal keji usai gunakan warga Palestina sebagai perisai hidup di area berbahaya.
Baca SelengkapnyaIsrael Curi Jenazah Orang Palestina Diduga untuk Dijual Organnya
Baca SelengkapnyaGerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Baca SelengkapnyaIndonesia dianggap Palestina unggul dalam bidang teknologi ini.
Baca SelengkapnyaKekejaman ini diungkap Human Rights Watch dalam laporan terbarunya yang dirilis pada 27 Agustus.
Baca SelengkapnyaIsrael Buldoser Tenda Warga Palestina di Luar Rumah Sakit Gaza, Kubur Pengungsi Hidup-Hidup
Baca SelengkapnyaPenemuan ini diharapkan membuka berbagai peluang dalam bidang infertilitas, pengembangan obat, dan pertumbuhan janin.
Baca SelengkapnyaSd Teiman adalah penjara mematikan Israel yang telah menyiksa ribuan tahanan Gaza secara tidak manusiawi.
Baca SelengkapnyaDua pasukan penjajah ini bentrok di penjara yang terkenal sebagai tempat penyiksaan tahanan Palestina.
Baca Selengkapnya