Taliban bantah ledakkan bom di Kabul yang tewaskan 80 orang
Merdeka.com - Serangan bom mobil yang menewaskan sekitar 80 jiwa dan melukai 380 lainnya di Kabul hari ini ternyata juga merusak sejumlah kantor diplomatik di sana.
Dilansir dari Independent, Rabu (31/5), ISIS maupun Taliban diduga terlibat dalam ledakan ini. Namun, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahdid mengatakan organisasinya tidak meledakkan bom itu.
Polisi menyebutkan bom berkekuatan dahsyat tersebut terjadi di jam sibuk pada Rabu pagi.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang bercanda soal bom? “Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,“ katanya.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Siapa yang melakukan pembakaran? Polda Sumut berhasil mengamankan dua pelaku yang merupakan eksekutor. Di mana mereka memiliki peran dan tugas masing-masing. Pelaku pertama berinisial RAS (37). Ia bertugas sebagai driver atau pengemudi motor.Sedangkan, pelaku kedua sekaligus temannya yang berinisial YT alias Selawang (36), berperan menyiramkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang sudah dicampur solar ke rumah korban.
-
Kenapa bom itu dibiarkan? 'Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,'
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel lewat akun Twitter menyebutkan seorang penjaga keamanan Afghanistan di kedutaannya tewas. Tak hanya itu, akibat ledakan tersebut beberapa pegawai kedutaan terluka.
"Serangan tersebut terjadi sangat dekat dengan kedutaan besar Jerman. Mereka menyerang warga sipil dan orang-orang Afghanistan yang bekerja untuk mendapat masa depan lebih baik bagi negara tersebut. Sangat disayangkan orang-orang seperti ini menjadi target bom," ujar Gabriel.
Sementara itu, ledakan besar ini menyebabkan lebih dari 50 mobil rusak dan jendela di bangunan beberapa ratus meter dari lokasi kejadian hancur. Serangan ini dianggap paling mematikan yang pernah terjadi di Kabul.
Mayoritas korban tewas adalah warga sipil.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaPara rombongan ulama terjebak di hutan dan bertemu para begal. Dalam situasi mendesak KH Abdul Wahab Chasbullah mengeluarkan karomahnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaSelama perjalanan JI sejak lahir sekitar 30 tahun lalu hingga akhirnya dibubarkan pada 30 Juni 2024, banyak dinamika dan terjadi salah langkah.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca Selengkapnya