Taliban bantah ledakkan bom di Kabul yang tewaskan 80 orang
Merdeka.com - Serangan bom mobil yang menewaskan sekitar 80 jiwa dan melukai 380 lainnya di Kabul hari ini ternyata juga merusak sejumlah kantor diplomatik di sana.
Dilansir dari Independent, Rabu (31/5), ISIS maupun Taliban diduga terlibat dalam ledakan ini. Namun, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahdid mengatakan organisasinya tidak meledakkan bom itu.
Polisi menyebutkan bom berkekuatan dahsyat tersebut terjadi di jam sibuk pada Rabu pagi.
-
Apa yang terjadi pada serangan bom di Kano? Tiga bom meledak di luar masjid Central Mosque di Kano, yang menewaskan sekitar 120 orang dan melukai sekitar 260 jamaah saat mereka sedang melaksanakan salat Jumat.
-
Siapa yang menjadi target serangan bom di Kano? Emir Kano, Mohammad Sanusi II, yang dikenal sebagai penentang Boko Haram, sering menghadiri salat di masjid tersebut, sehingga ia mungkin menjadi target.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Dimana serangan bom terjadi di Kano? Tiga bom meledak di luar masjid Central Mosque di Kano, yang menewaskan sekitar 120 orang dan melukai sekitar 260 jamaah saat mereka sedang melaksanakan salat Jumat.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel lewat akun Twitter menyebutkan seorang penjaga keamanan Afghanistan di kedutaannya tewas. Tak hanya itu, akibat ledakan tersebut beberapa pegawai kedutaan terluka.
"Serangan tersebut terjadi sangat dekat dengan kedutaan besar Jerman. Mereka menyerang warga sipil dan orang-orang Afghanistan yang bekerja untuk mendapat masa depan lebih baik bagi negara tersebut. Sangat disayangkan orang-orang seperti ini menjadi target bom," ujar Gabriel.
Sementara itu, ledakan besar ini menyebabkan lebih dari 50 mobil rusak dan jendela di bangunan beberapa ratus meter dari lokasi kejadian hancur. Serangan ini dianggap paling mematikan yang pernah terjadi di Kabul.
Mayoritas korban tewas adalah warga sipil.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaNew York Times: Haniyeh Dibunuh dengan Alat Peledak yang Disimpan di Penginapan Dua Bulan Sebelumnya
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaIsrael mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam, menewaskan lebih dari 500 orang.
Baca SelengkapnyaSerangan bom Israel ke rumah sakit itu menewaskan sedikitnya 500 orang, termasuk dokter, perawat, pasien wanita, anak-anak,.
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaBanyak anak-anak dan pengungsi menjadi korban. Mereka dibakar hidup-hidup dalam serangan biadab yang dilancarkan Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca Selengkapnya