Serangan Teroris Paling Berdarah, 3 Bom Meledak di Luar Masjid Saat Salat Jumat, 120 Jemaah Tewas
Ini adalah serangan paling tragis dalam sejarah Nigeria.
Pada 28 November 2014, Nigeria mengalami salah satu insiden paling tragis dalam sejarahnya. Tiga bom meledak di luar masjid Central Mosque di Kano, yang menewaskan sekitar 120 orang dan melukai sekitar 260 jamaah saat mereka sedang melaksanakan salat Jumat.
Meskipun tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab, serangan ini memiliki ciri khas Boko Haram, kelompok ekstremis yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa di Nigeria utara.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Dimana masjid di Gaza dihantam serangan udara? Israel kemarin melancarkan serangan udara ke Masjid Syuhada Al-Aqsadi di kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Apa yang terjadi pada Masjid Batabuah? Sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya. Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
Emir Kano, Mohammad Sanusi II, yang dikenal sebagai penentang Boko Haram, sering menghadiri salat di masjid tersebut, sehingga ia mungkin menjadi target. Namun, pada hari kejadian, ia diyakini berada di Arab Saudi. Ketika ledakan terjadi, saksi mata melaporkan dua bom meledak di halaman masjid dan satu bom lainnya meledak di lokasi yang lebih jauh.
"Orang-orang ini telah mengebom masjid. Saya berhadapan langsung dengan orang-orang yang berteriak," ungkap Chijjani Usman kepada Reuters, sebagaimana dikutip dari The Telegraph.
Saksi mata lain, Aminu Abdullahi, juga memberikan keterangan serupa.
"Dua bom meledak, satu demi satu, di lokasi Masjidil Haram beberapa detik setelah salat dimulai," ujarnya.
Ia menambahkan bom ketiga meledak di jalan terdekat, diikuti oleh tembakan dari pihak kepolisian yang berusaha menakuti pelaku serangan. Para pejabat setempat melaporkan lebih dari 92 jenazah telah ditemukan di lokasi kejadian, dan jumlah tersebut akhirnya meningkat menjadi 120 orang.
Paling Tragis Sejak 2012
Kano merupakan kota terbesar di Nigeria utara dengan populasi hampir 10 juta jiwa, serta menempati urutan keenam sebagai kota terbesar di dunia Muslim. Insiden serangan terhadap masjid ini tercatat sebagai yang paling parah di Kano sejak Januari 2012, ketika Boko Haram melancarkan serangan serentak yang mengakibatkan lebih dari 200 orang tewas di berbagai lokasi, termasuk kantor polisi dan gedung pemerintahan.
Sanusi diangkat sebagai Emir pada bulan Juni setelah dipecat dari posisinya sebagai gubernur Bank Sentral Nigeria. Pemecatannya disebabkan oleh keberaniannya dalam mengungkap praktik korupsi yang melibatkan perusahaan minyak negara. Berbeda dengan beberapa pemimpin Muslim di Nigeria utara, Sanusi secara terbuka mengkritik tindakan Boko Haram. Pada awal November 2014, ia menyatakan: "Orang-orang ini, ketika menyerang kota-kota, mereka membunuh anak laki-laki dan memperbudak anak perempuan. Orang-orang harus bersikap tegas."
Ia juga mendorong masyarakat Kano untuk "memperoleh apa yang mereka bisa untuk membela diri" dan tidak hanya mengandalkan perlindungan dari tentara. Tentara Nigeria yang dikenal korup dan tidak efektif telah terbukti tidak mampu menghadapi ancaman dari Boko Haram. Saat ini, Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengirim sejumlah pelatih militer guna membantu pasukan keamanan yang sedang berjuang tersebut.
Meski begitu, warisan Kano sebagai pusat perdagangan dan pendidikan Islam, ditambah dengan ukuran kota yang besar, telah menarik perhatian banyak pejabat asing. Sebagai contoh, Margaret Thatcher pernah mengunjungi Kano pada tahun 1988 saat menjabat sebagai Perdana Menteri. Ratu Inggris juga pernah mengunjungi kota ini pada tahun 1956 dan menyempatkan diri untuk mengunjungi Central Mosque, yang menjadi sasaran serangan pada hari Jumat yang tragis itu. Dalam kunjungannya, ia disambut oleh Emir Mohammad I, yang merupakan kakek dari Sanusi.