Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump sesalkan hilangnya Jamal Khashoggi, namun tetap ingin kerja sama dengan Saudi

Trump sesalkan hilangnya Jamal Khashoggi, namun tetap ingin kerja sama dengan Saudi jamal khashoggi. ©Sky News

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku 'tidak senang' dengan kemungkinan bahwa Arab Saudi terlibat dalam kasus hilangnya Jamal Khashoggi. Khashoggi merupakan wartawan terkemuka Saudi yang hilang saat mendatangi kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.

"Kami menyikapi (berita ini) dengan sangat sangat serius. Saya tidak senang dengan hal ini. Meski kenyataannya dia bukan warga AS, namun tetap saja. Saya tidak senang karena saya menghargai profesi wartawan. Ini benar-benar mengerikan dan kami tidak akan membiarkan ini terjadi," kata Trump, dikutip dari Huffington Post, Jumat (12/10).

Trump menambahkan bahwa pihak AS akan bekerja sama dengan pihak berwenang dari negara-negara yang terlibat untuk mengungkap misteri hilangnya Khashoggi.

"Kami memiliki penyelidik di sana, dan kami juga bekerja sama dengan Turki. Terus terang, kami juga bekerja dengan Arab Saudi. Kami ingin mencari tahu apa yang terjadi. Dia terakhir terlihat masuk ke kantor konsulat, tetapi tidak keluar tempat tersebut. Terlebih dia juga tidak ditemukan di sekitar lokasi," ungkap Trump.

Meski mengaku sangat terganggu dengan berita hilangnya Khashoggi, Trump menegaskan bahwa kerja sama perdagangan dengan Saudi akan terus berjalan. Sebab hilangnya Khashoggi dan kerja sama antar negara adalah dua hal berbeda. Dia tidak akan menghentikan penjualan senjata ke negara kerajaan tersebut.

"Saya bisa mengatakan hubungan kerja sama kami masih bagus. Saya sudah memberi tahu Saudi untuk membayar militernya. Saudi adalah negara yang sangat kaya, dan selama bertahun-tahun tidak akan Saudi tanpa AS karena kami yang melindungi mereka," jelas Trump.

"Peristiwa ini terjadi di Turki dan sejauh yang saya tahu, Khashoggi bukanlah warga negara AS. Selain itu, saya tidak suka menghentikan sejumlah besar uang yang masuk ke negara kita. Saya tidak suka menghentikan investasi sebesar USD 11o miliar," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Khashoggi merupakan wartawan Washington Post yang mengisi kolom opini untuk urusan Saudi. Dalam artikelnya, Khashoggi kerap mengkritik kebijakan dan rezim Saudi.

Sempat takut ditangkap oleh pihak berwenang Saudi karena tulisannya, Khashoggi pun mengasingkan diri ke AS. Pada 2 Oktober lalu dia mendatangi kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, untuk mendaftarkan pernikahan. Namun sejak masuk ke kantor tersebut, Khashoggi dilaporkan tak pernah keluar.

Otoritas Turki yakin bahwa Khashoggi telah dibunuh dalam kantor konsulat dan mayatnya dimutilasi lalu dibawa keluar gedung. Agen intelijen AS pun mengungkapkan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman mengeluarkan perintah untuk menangkap Khashoggi.

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Baca Selengkapnya
Kecam Keras Israel, Pangeran MBS Kembali Tegaskan Tidak Ada Normalisasi Tanpa Negara Palestina Merdeka
Kecam Keras Israel, Pangeran MBS Kembali Tegaskan Tidak Ada Normalisasi Tanpa Negara Palestina Merdeka

Pengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina

Isu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.

Baca Selengkapnya
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina

Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Bertemu Pangeran MBS di Arab Saudi, Prabowo Bahas Situasi Palestina
Bertemu Pangeran MBS di Arab Saudi, Prabowo Bahas Situasi Palestina

Prabowo awalnya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada MBS dan Raja Salman.

Baca Selengkapnya
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel

Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab:
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab: "Mereka akan Lihat Apa yang Bakal Saya Lakukan"

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
Mendag: Perdagangan Indonesia Justru Meningkat saat Donald Trump Jadi Presiden AS
Mendag: Perdagangan Indonesia Justru Meningkat saat Donald Trump Jadi Presiden AS

Mendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.

Baca Selengkapnya