WNI sandera Abu Sayyaf dibawa ke Pulau Sulu Filipina Selatan
Merdeka.com - Pihak otoritas Malaysia hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penculikan tiga warga negara Indonesia oleh kelompok separatis Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina. Namun, kabar terbaru didapat saat ini ketiga sandera itu sudah ditempatkan di Pulau Sulu Filipina Selatan.
"Sampai saat ini otoritas Malaysia masih melakukan penyelidikan dan belum bisa menyimpulkan. Namun, sumber kita di lapangan Filipina mengonfirmasi kalau tiga WNI itu sudah dibawa ke Pulau Sulu Filipina Selatan," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan resmi diterima merdeka.com, Senin (23/1).
Kabar tersebut juga turut dibenarkan oleh keluarga yang berhasil berkomunikasi dengan salah satu sandera.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Selain itu sudah ada komunikasi antara salah satu WNI dengan salah satu keluarganya di Sabah. Dari komunikasi tersebut salah satu WNI mengatakan bawah mereka disandera di wilayah Filipina," papar Iqbal.
Sayangnya, kapal lain yang menjadi saksi penculikan tersebut belum bisa dimintai keterangan karena belum mendarat sampai sekarang.
"Ada tiga kapal yang diduga menyaksikan kejadian tersebut. Namun hingga kemarin kapal-kapal itu belum merapat sehingga tidak bisa meminta keterangan lebih lanjut," ungkap Iqbal.
Ketiga WNI tersebut teridentifikasi sebagai Hamdan Bin Salim, Subandu Bin Sattu dan Sudarling Sumansung. Data mereka berdasarkan daftar yang dimiliki Atase Kepolisian Indonesia, menurut Letnan Kolonel Raphael Alano.
Saat ini, masih ada empat WNI yang ada dalam sekapan Abu Sayyaf. Dengan adanya tiga WNI yang baru diculik kemarin, maka total WNI di tangan Abu Sayyaf menjadi tujuh orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.
Baca SelengkapnyaPolri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga orang berinisial IA, RY dan SR berhasil diamankan.
Baca SelengkapnyaTertangkapnya Murtala menjadi tugas besar bagi aparat untuk mengungkap jaringan lain.
Baca SelengkapnyaBNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.
Baca Selengkapnya