Sejumlah anjing penyandang cacat menggunakan alat bantu saat jalan-jalan bersama relawan The Man That Rescues Dogs Foundation di Chonburi, Thailand, pada 28 Januari 2021. The Man That Rescues Dogs Foundation, sebuah tempat penampungan bagi anjing-anjing liar yang mengalami cacat di Chonburi, terancam tutup. Masa depan penampungan itu semakin diragukan, setelah pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan donasi sebesar 40% dan memangkas jumlah pengunjung asing.
Menyedihkan, Penampungan Anjing Cacat di Thailand Terancam Tutup Akibat Pandemi
Anjing
Seorang relawan membantu seekor anjing penyandang cacat untuk memakai alat bantu sebelum jalan-jalan di tempat penampungan The Man That Rescues Dogs Foundation di Chonburi, Thailand, pada 28 Januari 2021. The Man That Rescues Dogs Foundation, sebuah tempat penampungan bagi anjing-anjing liar yang mengalami cacat di Chonburi, terancam tutup. Masa depan penampungan itu semakin diragukan, setelah pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan donasi sebesar 40% dan memangkas jumlah pengunjung asing.
Sebagian besar anjing-anjing malang tersebut merupakan korban kecelakaan. Mereka dirawat hingga sembuh oleh tempat penampungan The Man That Rescues Dogs Foundation.
Setiap hari, penampungan menghabiskan lebih dari USD 1.300, atau setara Rp18 juta, untuk merawat lebih dari 600 ekor anjing dan memberi makan 350 ekor lainnya yang hidup di jalanan.
Relawan di tempat penampungan tersebut juga memberikan perawatan khusus bagi anjing-anjing yang lumpuh dan cacat, termasuk fisioterapi. Namun, terbatasnya dana memaksa beberapa kegiatan yang rutin diadakan setiap bulan harus ditunda, seperti memandulkan dan mensterilkan anjing liar.
Thailand, diperkirakan memiliki lebih dari 800.000 kucing dan anjing liar pada tahun 2017. Jumlah tersebut diperkirakan bisa melonjak hingga 2 juta ekor pada 2027 dan 5 juta ekor dalam 20 tahun, kecuali ada beberapa langkah untuk mengendalikan jumlahnya, kata otoritas peternakan.
Sejumlah anjing bermain di kolam air bersama relawan tempat penampungan The Man That Rescues Dogs Foundation di Chonburi, Thailand, pada 28 Januari 2021.
Seorang relawan tempat penampungan The Man That Rescues Dogs Foundation membantu seekor anjing penyandang cacat yang terjatuh ketika jalan-jalan menggunakan alat bantu di Chonburi, Thailand, pada 28 Januari 2021.
Sejumlah anjing penyandang cacat menggunakan alat bantu saat jalan-jalan bersama relawan The Man That Rescues Dogs Foundation di Chonburi, Thailand, pada 28 Januari 2021.
Seekor anjing penyandang cacat menggunakan alat bantu saat jalan-jalan bersama relawan The Man That Rescues Dogs Foundation di Chonburi, Thailand, pada 28 Januari 2021.
Siput memegang rekor dunia dengan 14.000 dentikel, mengalahkan hewan lain termasuk armadillo dan lingcod Pasifik.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan hewan peliharaan Abu Jahal yang masih beranak pinak sampai sekarang.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memicu spekulasi bahwa kehidupan mirip mungkin ada di planet lain yang memiliki kondisi lingkungan yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaBurung ini tingginya hingga 1,8 meter dengan lebar sayap sekitar 2,5 meter.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 10 jenis hewan peliharaan yang memiliki umur paling pendek, yang bisa Anda pertimbangkan sebagai pilihan.
Baca SelengkapnyaPenelitian menunjukkan bahwa anjing dapat memahami jumlah secara alami tanpa pelatihan, menggunakan bagian otak yang mirip dengan manusia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret gaya santai Panglima TNI saat ajak keliling 'The Beatles' di rumahnya.
Baca SelengkapnyaCari tahu tentang kucing moggy, jenis kucing tanpa keturunan murni yang punya karakter unik dan penuh pesona. Cocok untuk Anda yang ingin adopsi kucing!
Baca SelengkapnyaPenemuan ini di pegunungan Valtellina Orobie di Lombardy berasal dari sekitar 280 juta tahun lalu .
Baca SelengkapnyaSebagian besar lalat capung memiliki masa hidup yang singkat, yaitu kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap, dan beberapahanya lima menit.
Baca SelengkapnyaIngin pelihara hewan di kosan tapi bingung pilih yang tepat? Temukan hewan berbulu menggemaskan yang nggak ribet untuk dirawat dalam artikel ini!
Baca SelengkapnyaPada saat itu, perjalanan luar angkasa dan penelitian antarplanet masih dalam tahap awal dan di luar jangkauan kemampuan manusia karena keterbatasan teknologi.
Baca Selengkapnya