Fosil tengkorak spesies buaya Gnatusuchus yang ditemukan kelompok tim ahli paleontologi dari Amerika, Peru dan Prancis di dekat sebuah sungai di Loreto, Peru (26/2).
Penemuan fosil buaya dari zaman prasejarah berusia 13 juta tahun
Peru
Penemuan fosil buaya Gnatusuchus yang langka ini diyakini telah berusia 13 juta tahun.
Para ahli paleontologi juga menemukan tujuh spesies buaya lainnya yang pernah menghuni danau dan sungai pada zaman prasejarah.
Tim ahli paleontologi saat menggali fosil-fosil buaya peninggalan dari zaman prasejarah di pinggir sungai wilayah Loreto, Peru.
Buaya jenis Gnatusuchus ini merupakan buaya pendek berahang bulat lebar dengan susunan giginya yang agak renggang. Dia menggunakan rahangnya yang bulat untuk menggali kerang dan moluska yang bersembunyi di dasar sungai sebagai sumber makanannya.
Kondisi fosil Gnatusuchus saat ditemukan di pinggir sungai.
Penampakan kepala dan rahang Gnatusuchus ketika dibandingkan dengan kerangka jenis buaya lainnya yang ditemukan di lokasi yang sama.
Bocah 11 tahun menemukan fosil dan artefak dari era Mesolitikum 8.500 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDi kota-kota ini ditemukan berbagai artefak penting.
Baca SelengkapnyaSitus ini sempat terbengkalai selama satu abad sebelum dilakukan penggalian baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaBenteng ini pernah diserang dan dihancurkan oleh prajurit bangsa Skithia, yang terkebal barbar dan biadab.
Baca SelengkapnyaBangsa ini menganggap kuda sebagai hewan yang agung.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meneliti fosil yang ditemukan pada 2010 ini dan menemukan ada sayatan.
Baca SelengkapnyaHarta karun ini ditemukan di sebuah desa kuno yang pernah hancur karena dikepung musuh.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang yang dikubur di makam kuno ini adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaSiapa yang menyangka sebuah pekarangan taman di Inggris ternyata menyimpan segudang misteri Zaman Neolitikum.
Baca SelengkapnyaPertempuran ini menyebabkan lengsernya otoritas Bizantium di Anatolia dan Armenia.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan rambut manusia di singgasana tersebut.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan rambut manusia di singgasana tersebut.
Baca Selengkapnya