5 Kota Mesir Kuno yang Hilang Ditemukan Kembali, Ada yang Sengaja Dihilangkan Karena Intrik Politik
Di kota-kota ini ditemukan berbagai artefak penting.
Mesir adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Kota-Kota yang hilang di peradaban Mesir sebenarnya tidak benar-benar hilang. Kota-kota itu biasanya menghilang karena terjadi alih fungsi kota dan pemindahan pusat kerajaan.
Dilansir The Collector, berikut lima kota Mesir kuno yang pernah hilang dan ditemukan kembali.
-
Mengapa kota kuno itu ditemukan? “Situs ini menjadi pusat penting di tingkat regional kemungkinan selama periode Klasik (tahun 250-1000 M).
-
Dimana artefak Mesir Kuno ditemukan? Para peneliti mengatakan temuan ini akan menjadi harta karun kuno pertama dari 18 barang antik Mesir yang digali pada lokasi terpisah selama 30 tahun di tempat yang paling tidak terduga di Melville House, sebuah bangunan bersejarah di dekat paroki kecil Monimail.
-
Di mana kota kuno itu ditemukan? Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani.
-
Dimana kota kuno itu ditemukan? Kota kuno itu ditemukan di Negara Bagian Rodonia, Brasil.
1. Heraklion
Kota ini berdiri sejak abad ke-7 SM dan berkembang pesat sebagai pusat ekonomi dan budaya sebelum tenggelam pada abad ke-8 M. Kota ini diperkirakan menjadi pelabuhan terbesar di Mediterania hingga Alexandria didirikan pada tahun 331 SM.
Kota ini dihuni oleh pedagang dan pengrajin Mesir dan Yunani yang dibuktikan dengan berbagai artefak keramik dan perunggu serta senjata Yunani yang diperkirakan milik tentara yang ditugaskan untuk mempertahankan cabang Sungai Nil Kanopik.
Kota Heraklion sempat mengalami gempa bumi yang menyebabkan naiknya permukaan air laut, dan memicu banjir di daratan dekat muara Sungai Nil. Akibatnya bangunan-bangunan di kota ini tenggelam ke Laut Tengah. Reruntuhan kota ini berada sekitar tujuh kilometer dari pantai Mesir modern, di bawah kedalaman sekitar sepuluh meter.
2. Tanis
Kota ini terletak di Timur laut Delta sungai Nil yang merupakan pusat perdagangan yang makmur. Saat penggalian para arkeolog menemukan sebuah kompleks makam kerajaan, kuil, kompleks perumahan dan banyak artefak.
Yang menarik dari kota ini adalah kota ini menjadi tempat dimakamkannya Raja Sheshonq II, yang nama dan ceritanya hilang sampai para arkeolog menemukan makamnya.
Pada saat ibu kota Mesir pindah ke Mesir hilir, perlahan kota ini ditinggalkan sebagai pusat perdagangan digantikan oleh kota Memphis. Struktur kota ini juga berubah seiring bergesernya sungai Nil karena tertutup lumpur dan pasir.
3. Abydos
Kota Abydos merupakan salah satu kota tertua di Mesir yang merupakan sebagai rumah suci bagi kuil Seti 1. Kota Abydos ini berfungsi sebagai tempat pemakaman bagi bangsa Mesir sebelum dinasti ke-1 yang terletak di Mesir Hulu.
Setelah makam-makam para raja dipindahkan ke lokasi yang lebih dekat dengan Kerajaan. Kota ini beralih fungsi menjadi kota ziarah dan kuil untuk menyembah Osiris, salah satu dewa terpenting di Mesir. Namun, kota ini perlahan menghilang dari peradaban seiring bertambahnya dewa-dewa yang dipuja oleh bangsa ini dan letaknya yang jauh dari pusat kerajaan.
4. Aten
Aten merupakan bekas ibu kota dan dikenal sebagai "kota emas yang hilang". Namanya berasal dari nama dewa matahari Mesir Kuno, Aten.
Di kota ini ditemukan makam Firaun Tutankhamun. Selain itu, ditemukan juga berbagai situs dan benda arkeologi penting di kota ini.
Aten berasal dari Dinasti ke-18, yang ketika itu dipimpin Firaun Amenhotep III. Di kota ini ditemukan bejana dan batu bata berstempel firaun. Aten menjadi pusat pemerintaha dan industri di zaman keemasan Mesir kuno. Kota ini terbengkalai setelah pusat pemerintahan berpindah ke kota lain.
5. Amarna
Terletak sekitar 400 kilometer utara Luxor di tepi timur Sungai Nil, Amarna dibangun Firaun Akhenaten sekitar tahun 1348 SM. Amarna tidak hilang secara fisik, karena orang Mesir terus tinggal di wilayah tersebut selama berabad-abad. Namun, asal muasal ibu kota kuno tersebut hilang karena penerus Akhenaten dengan hati-hati menghapus bukti pemerintahannya dari catatan sejarah.
Di kota kuno ini ditemukan prasasti Surat Amarna. Ditulis pada lempengan tanah liat, surat-surat ini adalah contoh korespondensi diplomatik antara Mesir dan wilayah tetangga selama Kerajaan Baru. Di kota ini juga ditemukan patung Ratu Nefertiti yang terkenal.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti