Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersama Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit (kiri)) dan pendahulunya Amr Moussa (kanan) membaca doa saat membuka Museum Arafat di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (9/11). Museum yang didedikasikan untuk Presiden pertama Palestina, Yasser Arafat ini akan dibuka pada 10 November 2016, tepat dengan hari kematiannya 12 tahun silam.

Museum yang pembangunannya berlangsung selama bertahun-tahun dan memakan biaya hingga USD 7 juta ini menyajikan kehidupan Yasser Arafat dan sejarah Palestina.

Ada ratusan lukisan dan koleksi pribadi Arafat, termasuk Hadiah Nobel untuk Perdamaian yang diterimanya setelah penandatangan Kesepakatan Oslo antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel pada 1993.

Kondisi kamar sederhana Yasser Arafat yang ditampilkan di Museum Arafat di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (9/11).

Sebuah senjata api tampak tergeletak tak jauh dari tempat tidur.

Kondisi lemari yang penuh dengan seragam militer Yasser Arafat.

Sebuah kotak kaca menyimpan pistol dan penutup kepala Yasser Arafat.

Dari balik kaca, terlihat sebuah tempat tidur dilengkapi selembar selimut murah, lemari kecil dengan empat setel seragam, dan tumpukan penutup kepala Yasser Arafat.

Kondisi ruang kerja Yasser Arafat di markas besar PLO juga ditampilkan di Museum Arafat di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (9/11).

Potret Yasser Arafat menghiasi salah satu sudut Museum Arafat di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (9/11).

Lorong menampilkan kehidupan Yasser Arafat dan sejarah Palestina di Museum Arafat di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Rabu (9/11).