Seorang anak pengungsi Rohingya, Azimul Hasan (10) menyajikan piring di sebuah hotel tempatnya bekerja di Jamtoli, dekat kamp Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, Minggu (12/11). Hasil penyelidikan International Organization for Migration (IOM) menunjukkan adanya eksploitasi, kerja paksa, dan pencabulan terhadap anak-anak Rohingya, seperti yang diungkap kantor berita Reuters pada Senin (13/11) kemarin.
Meratapi bocah Rohingya jadi korban kerja paksa di Bangladesh
Pembantaian Rohingya
Biasanya, anak laki-laki dipekerjakan sebagai penarik becak atau bekerja di ladang, tempat-tempat konstruksi, perahu nelayan, dan warung.
Sementara itu, anak perempuan bekerja menjadi pembantu rumah tangga atau pengasuh bayi. Bahkan, nasib anak perempuan lebih mengenaskan. Mereka kerap menjadi korban pemerkosaan.
Kisah pilu terkait kerja paksa pernah dialami Muhammad Zubair (14). Dia ketika itu mendapat tawaran sebagai pekerja konstruksi dengan gaji 250 taka, atau senilai Rp 40 ribu per hari. Namun, setelah bekerja selama 38 hari, Zubair hanya menerima uang sebesar Rp 80 ribu saja. Dia lantas diusir dan dilecehkan secara verbal saat meminta gajinya dibayar penuh.
Zubair bersama keluarganya. Zubair juga pernah bekerja di kedai teh. Di sana dia bekerja sejak pukul 6 pagi sampai lewat tengah malam. Zubair tidak diizinkan keluar dari kedai dan hanya boleh berbicara dengan orang tuanya sekali via telepon. Dia akhirnya melarikan diri karena tak pernah digaji.
Kini, Zubair memilih membantu sang ayah berjualan sayur di sebuah kios di kamp pengungsi Kutupalong.
Anwar Hossain (12) saat bekerja mencari kayu bakar di kamp pengungsi Kutupalong.
Setelah menyetubuhi korban, MY kabur ke Jakarta. Dia akhirnya tertangkap satu tahun berselang.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaBelasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaPBB memperingatkan bencana kelaparan akan segera melanda warga Gaza.
Baca SelengkapnyaHanya 7 Negara yang Kualitas Udaranya Sesuai Standar WHO, Ini Daftarnya
Baca SelengkapnyaIni adalah serangan kedua terhadap RS Al-Shifa setelah November 2023.
Baca Selengkapnya