5 Makanan Jepang yang Ternyata Juga Diimpor dari Indonesia, Salah Satunya Unagi
Merdeka.com - Diam-diam, Jepang banyak mengimpor bahan pangan dari Indonesia. Pada bulan September 2022 saja, nilai ekspor ke Jepang mencapai $2,10 miliar.
Beberapa bahan pangan yang diimpor Jepang dari Indonesia antara lain sayur-mayu, teh, kopi, buah-buahan, rumput laut, ikan segar, udang beku, dan minyak kelapa sawit.
Beberapa makanan khas Jepang yang sudah Anda kenal pun ada yang diimpor dari Indonesia. Berikut ini beberapa di antaranya.
-
Dari mana asal bahan-bahan masakan Jepang yang segar? Masakan Jepang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, terutama produk laut seperti ikan, crustasea, dan rumput laut.
-
Kenapa kuliner Jepang banyak diburu? Dengan sajian dan rasanya yang unik, menjadikan kuliner khas Jepang banyak diburu wisatawan.
-
Di mana jagung bakar banyak ditemukan di Jepang? Ini adalah makanan yang banyak ditemukan di festival atau pasar malam Jepang.
-
Apa saja contoh cemilan khas Jepang? Beberapa cemilan khas Jepang cukup populer di kalangan masyarakat. Selain enak disantap, cemilan khas Jepang juga bisa jadi ide bisnis yang menguntungkan dan jarang ditemukan.
-
Dari mana resep-resep Masakan Jepang ini? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (25/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa jenis makanan khas Jepang selain sushi? Walaupun begitu, sebenarnya ada banyak hidangan lain di restoran Jepang yang layak dicoba.
1. Unagi
ilustrasi unadon, nasi mangkuk dengan lauk unagi atau ikan sidat© pixabay.com/jojomild
Baru-baru ini, akun Twitter @PartaiSocmed membuka fakta tentang unagi di beberapa restoran sushi terkenal di Indonesia yang ternyata merupakan produk Cilacap. Unggahan ini langsung viral. Banyak warganet yang tak tahu kalau restoran sushi terkenal seperti Sushi Tei dan Sushi Tengoku menggunakan unagi dari Cilacap. Selain digunakan di restoran sushi lokal, unagi dari Cilacap ternyata juga diekspor sampai ke Jepang.
Sering dikira belut, unagi dari Jepang asli sebenarnya adalah Anguilla japonica yang termasuk dalam golongan ikan sidat (Anguilla). Sementara belut sawah seperti di Indonesia berasal dari golongan Synbranchidae.
Dilansir Liputan6.com, ikan sidat dari Indonesia mulai dilirik pasar negara lain, karena populasi sidat di Eropa dan Jepang sudah menurun drastis serta tak boleh ditangkap. Sidat utuh bisa dihargai sekitar Rp200.000/kg, fillet sidat yang diolah menjadi shirayaki bisa mencapai Rp350.000/kg, sementara kabayaki yang bersaus dihargai Rp380.000/kg.
2. Edamame
ilustrasi edamame atau kedelai hijau © pixabay.com/Siochina
Menurut situs Pertanian.go.id, Indonesia adalah negara keempat di Asia yang berhasil mengembangkan dan mengekspor edamame atau kedelai hijau ke Jepang. Tiga negara lainnya adalah Taiwan, China, dan Thailand.
Edamame dari Indonesia disukai karena memiliki rasa khas, kualitas bagus, dan daya tahan yang tinggi. Salah satu daerah yang dikenal berkat budidaya edamame berkualitas adalah Jember.
Dilansir Antaranews (26/12/2019), ada sekitar 75.000 ton permintaan edamame dari Jepang. Jumlah ini masih belum bisa dipenuhi eksportir edamame asal Indonesia.
3. Katsuobushi
ilustrasi katsuobushi atau abon ikan cakalang untuk topping takoyaki © pixabay.com/ANTHR_Photoblog
Pernah menyantap jajanan khas Jepang bernama takoyaki? Makanan ini diberi topping abon ikan serupa serutan kayu yang terlihat menggeliat-geliat seperti hidup. Itulah katsuobushi yang dibuat dari daging ikan cakalang.
Indonesia kerap mengekspor ikan cakalang premium ke Jepang khusus untuk pembuatan katsuobushi. Menurut situs Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, ikan cakalang yang diekspor kebanyakan berasal dari perairan Maluku.
Dilansir Antaranews, Januari 2023 saja sudah ada 205 ton cakalang dengan nilai mencapai Rp5,1 miliar yang dikirim ke Hakata, Jepang. Sementara permintaan cakalang untuk katsuobushi dari satu importir saja mencapai 30.000 ton setahun.
4. Maguro
ilustrasi maguro atau tuna © pixabay.com/tredy
Sejak tahun 90-an, Jepang sudah menjadi salah satu tujuan ekspor utama Indonesia untuk ikan tuna. Tuna dari perairan Indonesia yang diimpor ke Jepang antara lain ikan tuna segar dan potongan tuna loin.
Kadang, ada juga bluefin tuna (tuna sirip biru) yang ukurannya sangat besar. Bluefin tuna asal Indonesia ini bisa dihargai sampai Rp 1 miliar per ekor di Negeri Sakura.
Bluefin tuna adalah jenis ikan tuna yang paling mahal. Namun, jumlahnya tinggal sedikit, jadi penangkapan dibatasi sampai 750 ton per tahun.
Bluefin tuna dengan kualitas premium (biasa disebut grade A) biasanya disebut maguro diolah menjadi sushi. Seperti daging sapi, potongan tuna sirip biru dijual dengan harga yang berbeda. Ada akami, toro, chutoro, dan otoro yang berasal dari bagian-bagian tubuh berbeda. Masing-masing memiliki kandungan lemak yang berbeda pula. Makin banyak lemaknya, makin sedap rasanya saat disantap mentah.
5. Umibudo
ilustrasi latoh, lawi-lawi, atau anggur laut © pixabay.com/nevillevlogz
Caulerpa lentillifera adalah sejenis ganggang (alga) yang banyak tumbuh di pesisir perairan Asia-Pasifik. Makanan ini kerap disebut dengan nama lawi-lawi atau latoh. Sementara di luar negeri, ia dinamakan sea grapes atau green caviar.
Latoh atau anggur laut banyak ditemukan di restoran Jepang. Makanan yang bentuknya mirip anggur mini ini disebut umibudo. Umibudo disukai karena memiliki rasa yang gurih dan segar. Teksturnya unik, karena meletup di mulut saat digigit.
Umibudo juga termasuk produk ekspor Indonesia. Produk ini mendapatkan permintaan yang tinggi dari Korea dan Jepang. Permintaan tertinggi berasal dari Jepang dengan volume minimal 500 kg per bulan. Nah, dua daerah yang kerap mengekspor umibudo adalah Jepara dan Sulawesi Selatan.
Demikian aneka produk kuliner Jepang yang ternyata banyak diimpor dari Indonesia.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unagi atau japanese eel yang sering ada di restoran sushi Jepang ternyata banyak yang berasal dari Cilacap.
Baca SelengkapnyaIkan sidat tengah menjadi komoditas ekspor yang makin diminati.
Baca SelengkapnyaPT Perikanan Indonesia mengantongi permintaan ekspor setiap bulan untuk komoditas ikan tuna loin, cakalang, gurita dan ikan layang.
Baca SelengkapnyaMakanan Jepang memiliki cita rasa yang lezat dan cocok dengan lidah orang Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain dinikmati segar, udang sering diolah menjadi berbagai bentuk penyedap untuk memberikan cita rasa gurih pada masakan.
Baca SelengkapnyaBeragam makanan fermentasi Indonesia yang patut kamu coba. Ada apa saja?
Baca SelengkapnyaOleh-oleh khas Cirebon tak selalu kerupuk melarat ataupun sirup Tjampolay, tapi salah satnya ada yang mirip bakpia namun jarang diketahui
Baca SelengkapnyaJepang mempunyai banyak makanan khas dengan cita rasa yang unik.
Baca SelengkapnyaDi salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaMakanan Indonesia ini dinilai ekstrem karena terbuat dari bahan yang tak biasa. Apa saja itu?
Baca SelengkapnyaSetiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya