Kunci Sholat Khusyuk Menurut Syekh Ali Jaber, Mencapai Ketenangan dan Nikmat Ibadah
Mencapai kekhusyukan dalam sholat bukanlah perkara yang sederhana. Syekh Ali Jaber menyampaikan beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk mencapainya.
Perintah untuk mendirikan sholat dijelaskan dengan jelas dalam banyak ayat Al-Qur'an. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 110: yang berbunyi: "Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan".
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa sholat adalah tiang agama, yang berarti sholat merupakan dasar fundamental dalam Islam. Seharusnya, sholat menjadi ibadah yang mengingatkan kita akan kehadiran Allah. Namun, sering kali pikiran kita teralihkan oleh berbagai hal di luar ibadah, sehingga sholat kita terasa terburu-buru.
-
Bagaimana cara shalat khusyu' menurut Ustadz Adi Hidayat? Cara shalat khusyu. Kenakan pakaian terbaik, Perbaiki wudhu, wudhu yang benar. Hadirkan perasaan seperti shalat kita yang terakhir.
-
Apa saja manfaat sholat? Menjaga konsistensi dalam menjalankan sholat memberikan banyak keuntungan, baik dari segi spiritual maupun dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana cara salat khusyu' agar dapat merasakan manfaat 'Assalatu Imaduddin'? Berikut 5 cara yang dapat membantu kita agar lebih khusyu saat salat: 1. Konsentrasi: Fokus pikiran hanya kepada Allah SWT saat melaksanakan salat. Hindari pikiran yang teralihkan pada hal-hal dunia. 2. Menghayati makna: Memahami dan merenungkan arti dari setiap ayat dan gerakan dalam salat. Dengan begitu, hati dan pikiran akan lebih terhubung dengan ibadah yang sedang dilaksanakan.
-
Bagaimana dzikir bisa membuat hati tenang? Dzikir setelah sholat dapat membuat hati menjadi tenang dan bahagia. Dzikir setelah sholat juga dapat menghilangkan stres, kecemasan, dan kesedihan yang mungkin dialami oleh seorang muslim.
-
Bagaimana cara agar sholat jadi lebih bermakna? Doa Setelah Sholat Dalam Al-Quran, disebutkan juga soal anjuran membaca doa dan melakukan dzikir setiap selesai melaksanakan sholat. 'Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.' (QS. Al-Ahzab [33]: 41)
-
Apa itu sholat dalam Islam? Sholat adalah ibadah wajib bagi seluruh umat Islam. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian sholat adalah doa kepada Allah SWT.
Dalam konteks ini, Syekh Ali Jaber pernah menekankan pentingnya ketenangan saat melaksanakan sholat. Ketenangan ini sangat berpengaruh, karena khusyuk yang kita capai merupakan hasil dari sholat yang dilakukan dengan tenang dan fokus, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber Kamis(28/11).
Sholat Merupakan Tanda Seseorang yang Bertakwa
Segera setelah adzan berkumandang, kita harus cepat melaksanakan sholat. Hal ini penting karena sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. "Kalau kita sudah mendengar 'Hayya 'alash-shalah, hayya 'alal-falah', segera tunaikan kewajiban kita. Jika kita perhatikan, banyak ayat dalam Al-Qur'an yang mengaitkan sholat dengan zakat atau infaq," ungkap Syekh Ali Jaber dalam sebuah video di YouTube @Muslimsalurandakwah.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 2, Allah SWT berfirman bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. "Alkitab ini adalah petunjuk, dan petunjuk ini ditujukan kepada siapa? Kepada Muttaqin, di mana Allah menjelaskan sifat-sifat mereka. Jika kita ingin meniru mereka, bergabung bersama mereka, dan menjadi seperti mereka, maka ikutilah penjelasan yang terdapat dalam Al-Qur'an," lanjutnya. Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada Allah, malaikat, surga, neraka, serta segala sesuatu yang gaib, dan mereka juga melaksanakan sholat.
Khusyuk adalah Hasil dari Sholat yang Dilakukan dengan Tenang
Syekh Ali mengungkapkan bahwa terdapat dua jenis orang yang melaksanakan sholat. Pertama adalah mereka yang sekadar menjalankan sholat, dan kedua adalah mereka yang benar-benar mendirikan sholat. "Ada dua orang sholat di saf pertama, sama-sama rukuk, sama-sama sujud, sama-sama membaca Al-Qur'an.
Tetapi satu diterima oleh Allah, satu tidak diterima oleh Allah. Apa persoalannya? Karena, satu menghadap Allah dengan hatinya dan satu hanya menghadap Allah dengan fisik, badannya," jelasnya. Hal ini menjelaskan mengapa kita sering melihat perbedaan dalam pengalaman sholat; orang-orang yang melakukannya dengan penuh hati akan merasakan nikmat dan ketenangan dalam bacaan serta gerakan sholat mereka, berbeda dengan mereka yang terburu-buru.
"Inilah yang terjadi dalam keadaan kita, makanya kita merasa tidak nikmat sholat kita, yang kita hanya kejar seminar khusyuk dalam sholat, latihan khusyuk dalam sholat," ucapnya. Ia menambahkan bahwa tidak ada perintah dalam Al-Qur'an atau dari Rasul yang secara eksplisit memerintahkan sholat dengan khusyuk. "Sebenarnya bapak ibu biar faham, tidak ada perintah dalam Al-Qur'an memerintahkan sholat yang khusyuk, tidak ada perintah dari Rasul sholat yang khusyuk. Sholat khusyuk itu hasil dari sholat yang tenang, Allah perintahkan ketenangan dalam sholat," sambungnya.
Ketenangan dalam sholat ini menjadi kunci untuk mencapai sifat khusyuk yang merupakan ciri khas orang-orang mukmin. Syekh Ali melanjutkan bahwa sifat khusyuk ini berkaitan dengan pelaksanaan sholat yang dilakukan dengan tumakninah. "Tumakninah salah satu rukun di dalam sholat. Tidak sah sholat seorang tanpa Al-Fatihah, betul? Sama, tidak sah sholat seorang tanpa tumakninah. Baca tenang, rukuk yang tenang, sujud yang tenang. Wallahi akan terasa," ucapnya.
Dengan menciptakan suasana tenang saat sholat, seseorang dapat merasakan kehadiran dan kedekatan dengan Allah. Rasa khusyuk yang muncul adalah hasil dari ketenangan, usaha, dan ikhtiar, karena khusyuk sejatinya bukanlah sesuatu yang datang dari luar, melainkan telah ada dalam hati setiap individu.