Mengapa ulang tahun harus meniup lilin? Ternyata ini jawabannya!
Merdeka.com - Hampir di semua acara ulang tahun, selalu ada 'adegan' meniup lilin, pemotongan kue, mendapatkan hadiah, dan lain sebagainya. Ya, ini adalah tradisi yang selama ini dianut oleh hampir di semua negara. Namun pernahkah Anda berpikir mengapa di acara ulang tahun kebanyakan selalu ada ritual tiup lilin?
Ternyata, lilin yang ada pada kue ulang tahun adalah sebuah tradisi yang sudah berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Beberapa pihak mengklaim bahwa tradisi tersebut ada sejak zaman Yunani kuno. Sampai sekarang orang mengikutinya sebagai ritual yang wajib.
Menurut lansiran Boldsky (27/9), menyalakan lilin dalam sejarahnya adalah cara khusus di mana orang membayar upeti kepada dewi bulan Yunani, Artemis.
-
Mengapa kembang api dibuat pertama kali? Mereka sebenarnya mencari resep untuk hidup kekal, tapi apa yang mereka ciptakan tetap mengubah dunia.
-
Kenapa Kue Bulan dimakan saat Imlek? Kue bulan isi kacang hijau menjadi sajian istimewa yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek.
-
Kapan tradisi melompati api dilakukan? Melompati api merupakan tradisi yang dilakukan pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
-
Siapa yang memulai tradisi ini? Tradisi itu berasal dari seorang tokoh syiar Islam di Klaten bernama Ki Ageng Gribig.
-
Apa itu Kue Bulan? Kue bulan merupakan salah satu jenis kue tradisional yang dianggap membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
Dalam ritual tersebut awalnya kue yang dipakai haruslah berbentuk bulat untuk melambangkan bulan. Sementara lilin yang ditambahkan di bagian atasnya merupakan pemanis untuk menggambarkan sinar atau cahaya bulan.
Dulu, orang Yunani kuno mengatakan bahwa ketika berulang tahun dan menyalakan lilin kemudian meniupnya adalah untuk alasan keagamaan. Mereka mengibaratkan lilin juga sebagai 'cahaya kehidupan'.
Zaman dulu, orang yang berulang tahun harus berdoa terlebih dulu sebelum meniup lilin. Diharapkan doa tersebut adalah doa yang paling diinginkan. Kemudian setelah lilin ditiup, asap yang mengambang diudara dipercaya akan mengantarkan doa-doa orang yang berulang tahun ke Dewi Bulan Yunani, Artemis. Bahkan acara tiup lilin dulu tidak hanya dilakukan saat ulang tahun saja, namun saat orang-orang zaman dulu memiliki keinginan yang ingin dikabulkan.
Itulah sejarah mengapa di saat ulang tahun ada ritual meniup lilin. Semoga bermanfaat.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak Hari Raya Waisak terdapat festival lampion yang berlangsung di Candi Borobudur. Acara ini bisa diikuti oleh masyarakat umum dengan tiket terbatas.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah singkat kembang api yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang.
Baca SelengkapnyaFestival Lampu Colok ala masayarakat Melayu menjadi ciri khas perayaan saat malam-malam terakhir bulan Ramadan di Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaPemasangan hiasan lampion tersebut untuk menyambut Imlek 2024.
Baca SelengkapnyaSaat pergantian tahun, banyak masyarakat yang menerapkan resolusi di tahun berikutnya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaHiasan kepala bunga-bunga atau semacam bando yang ditemukan pada tengkorak ini masih utuh.
Baca SelengkapnyaBudaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.
Baca SelengkapnyaPatung perunggu kecil berusia 2500 tahun ini tiba-tiba mencuat dari dalam tanah usai hujan deras.
Baca SelengkapnyaHari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali menggunakan perhitungan kalender Bali.
Baca SelengkapnyaBir dianggap komoditas berharga di zaman Mesir kuno. Fungsinya tidak hanya sebagai minuman, tapi juga obat dan upah.
Baca SelengkapnyaPara peserta yang terlibat di acara tersebut akan berlomba untuk menyusun telur secara vertikal di atas sebuah bidang.
Baca Selengkapnya