Perkara Mengendarai Skuter Elektrik saat Mabuk Hingga Terjatuh, Suga BTS Kemungkinan Dapat Sanksi
Kasus mengemudi skuter listrik dalam keadaan mabuk yang melibatkan Suga BTS semakin rumit karena insiden ini terjadi selama masa wajib militernya.
Seperti diketahui, Suga menjalani tugas negara tersebut bukan sebagai tentara aktif, melainkan sebagai petugas layanan sosial. Penugasan ini memungkinkan Suga pulang setelah jam kerja, layaknya pegawai kantoran.
Insiden tersebut terjadi di luar jam kerja, sehingga pihak militer Korea Selatan tidak memberikan sanksi tambahan kepada Suga. "Penangkapan [Suga] oleh polisi karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol terjadi setelah jam kerja dan ia akan dihukum sesuai dengan Undang-Undang Lalu Lintas Jalan dan undang-undang terkait lainnya," kata juru bicara Administrasi Tenaga Kerja Militer pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, sebagaimana diwartakan Korea JoongAng Daily.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Apa yang terjadi pada anak saat mabuk perjalanan? Mabuk perjalanan merupakan kondisi yang umum dialami oleh anak-anak, terutama saat bepergian dengan mobil, bus, atau pesawat. Mabuk perjalanan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara sistem vestibular (sistem keseimbangan) dan sistem penglihatan.
-
Apa saja gejala mabuk perjalanan? Ini dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman seperti melihat objek bergerak padahal tubuh diam.
-
Kenapa skuter matic tiba-tiba mati? Saat berkendara dengan motor matic kesayangan, tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, tunggangan kesayangan Anda mati.
Administrasi Tenaga Kerja Militer juga menyatakan bahwa Suga tidak akan menghadapi hukuman tambahan terkait kode etik agen layanan sosial. Pria bernama Min Yoon Gi ini dijadwalkan menyelesaikan tugasnya sebagai petugas layanan sosial pada bulan Juni tahun depan.
Namun, kasus mengemudi sambil mabuk yang menjerat Suga ini masih menjadi polemik. Terutama karena pernyataan awal pihak agensi, BigHit Entertainment, mengandung sejumlah misinformasi yang fatal. Salah satu misinformasi yang diangkat adalah mengenai jenis kendaraan yang digunakan Suga saat kejadian.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Suga dan agensinya secara terpisah, disebutkan bahwa kendaraan yang dipakai Suga adalah "kickboard elektrik," yang merupakan tipe kendaraan dengan pengguna yang berdiri saat menaikinya.
Namun, tak lama kemudian, pihak kepolisian memberikan klarifikasi bahwa kendaraan yang dinaiki personel BTS itu adalah skuter elektrik, yang dikendarai dengan cara duduk. Mengendarai skuter sambil mabuk memiliki konsekuensi sanksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kickboard elektrik, dengan ancaman maksimal denda 20 juta won atau penjara hingga lima tahun.
Pihak agensi melanjutkan, "…berdasarkan hasilnya, lisensi mengemudi Suga dicabut dan dia dikenai denda. Tidak ada korban akibat insiden ini; tidak ada kerusakan properti. Dia diantar pulang oleh polisi." Diwartakan The Korea Times, polisi menyatakan kadar alkohol dalam darahnya memang berada di titik yang membuat SIM-nya dicabut. Di Korea Selatan, langkah ini diambil bila kadar alkohol dalam darah mencapai 0,08 persen atau lebih.
Karena itu, sejumlah pihak menduga agensi sengaja menyebut kendaraan ini sebagai "kickboard elektrik" untuk memperlihatkan bahwa insiden ini seolah lebih sepele. Namun anggapan ini dibantah oleh BigHit Music. BigHit Music mengakui bahwa mereka keliru mengidentifikasi kendaraan yang digunakan Suga, namun mereka membantah ada upaya meredam insiden ini.
"Kami sama sekali tak berniat untuk mengecilkan insiden ini, seperti yang disampaikan sebagian pihak. Kami sekali lagi minta maaf karena terburu-buru dalam membuat pernyataan tanpa memeriksa insiden ini dengan lebih seksama," kata pihak agensi.
Hal lain yang dipertanyakan publik soal pernyataan awal agensi ini adalah sanksi atas insiden ini berupa pencabutan SIM dan denda. Padahal, polisi mengklarifikasi bahwa investigasi masih berlangsung. BigHit kembali meminta maaf atas kekeliruan dalam pernyataan mereka.
"Pada 6 Agustus, setelah [Suga] menjalani tes napas di lokasi kejadian insiden, ia langsung dipulangkan. Baik agensi maupun Suga, tak sadar bahwa masih ada langkah lain dalam tahap investigasi, dan kami keliru mengira kasus tersebut telah ditutup," kata perwakilan BigHit.
Di penghujung pernyataan, BigHit Music kembali meminta maaf atas insiden ini, apalagi saat ini sang pelantun "Daechwita" sedang menunaikan kewajiban sebagai petugas layanan sosial. "Kami minta maaf atas kekecewaan yang disebabkan tindakan tidak pantas dari artis kami. Sebagai petugas layanan publik, tindakannya menimbulkan keresahan di masyarakat, dan dengan demikian, dia akan bertanggung jawab menerima sanksi yang pantas dari tempat kerjanya."
Suga BTS juga telah mengungkapkan permintaan maaf atas insiden ini lewat platform Weverse. "Meski tak ada yang terluka, maupun properti yang rusak dalam kejadian ini, tak ada pembenaran untuk saya, dan saya harus bertanggung jawab atas semuanya. Saya menundukkan kepala untuk minta maaf kepada semua orang," kata Suga BTS.
Sementara itu, saat berita ini ditulis, tagar "We Love You Yoongi" menjadi trending topic di X atau Twitter Indonesia.