Tips Warren Buffett: 5 Barang yang Harus Dihindari Kelas Menengah agar Tidak Jatuh Miskin
Warren Buffett menyarankan untuk menghindari beberapa barang, seperti mobil baru dan produk murah berkualitas rendah. Berhemat dan bijaklah dalam berbelanja!
Warren Buffett, yang merupakan salah satu miliarder paling berhasil di dunia, terkenal karena cara hidupnya yang sederhana meskipun memiliki kekayaan melebihi 140 miliar dolar AS. Filosofinya mengenai pengelolaan keuangan yang hemat dan cerdas telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, khususnya kalangan menengah yang sering kali terjebak dalam pengeluaran yang tidak perlu.
Buffett selalu menekankan pentingnya untuk hidup di bawah kemampuan, menghindari gaya hidup konsumtif, dan lebih fokus pada investasi jangka panjang. Dengan pendekatan ini, ia tidak hanya dapat menjaga stabilitas finansialnya, tetapi juga berhasil membangun kekayaan luar biasa yang berkelanjutan.
-
Apa rahasia kesehatan Warren Buffet? Dilansir dari Fortune, ini alasan Buffet tetap bugar meski sering makan junk food. Tidur selama 8 jam Tidak seperti para CEO yang bangun pagi, Buffett menghargai waktu tidurnya. 'Saya tidak ingin berangkat kerja pada pukul empat pagi,' katanya dalam sebuah wawancara dengan PBS NewsHour pada tahun 2017. 'Saya suka tidur. Jadi saya biasanya tidur delapan jam setiap malam.'
-
Apa aset yang dipilih Warren Buffet? Dia memilih untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk lahan pertanian.Dia menyebut, pertanian dan bitcoin tidak memiliki banyak kesamaan. Meski Buffett tidak dikenal sebagai investor pertanian, namun ia melihat nilai dalam kelas aset yang penting bagi sektor ini yaitu lahan pertanian.
-
Kenapa Warren Buffet tak jadi orang terkaya? Melansir Forbes, pada tahun 2006 Buffet mengambil langkah ekstrem dengan berjanji untuk menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya yang sangat besar Berkshire Hathaway senilai lebih dari USD55 miliar atau sekitar Rp893 triliun untuk kegiatan amal.
-
Apa yang Warren Buffet sumbangkan? Pada tahun 2010, Buffett mendirikan The Giving Pledge bersama keluarga Gates untuk mendorong miliarder lain menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk tujuan amal juga.
-
Bagaimana Warren Buffet mendistribusikan kekayaannya? Mayoritas sumbangan Buffett diberikan kepada yayasan yang mendanai Bill & Melinda Gates Foundation, yang telah memperoleh saham senilai lebih dari USD43 miliar saat yayasan tersebut diberikan.
-
Apa saja tips kelola keuangan kelas menengah? Tips bagi Masyarakat Kelas Menengah Lebih lanjut, Johanna membeberkan sejumlah tip atau kiat bagi masyarakat kelas menengah untuk bisa bertahan dan mengelola keuangan dengan baik.
Dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber pada Selasa (14/1/2015), berikut adalah lima barang yang sebaiknya dihindari oleh kalangan menengah menurut Buffett, beserta alasan di baliknya. Dengan mengikuti saran-saran ini, siapa pun dapat lebih baik dalam mengelola keuangan mereka dan terhindar dari jebakan utang atau kemiskinan.
1. Mobil Baru: Jebakan Aset yang Menyusut
Warren Buffett sering menekankan bahwa membeli mobil baru merupakan contoh nyata dari aset yang mengalami penurunan nilai yang drastis. Saat Anda membeli mobil baru, nilainya dapat turun hingga 20% dalam tahun pertama dan mencapai 60% setelah lima tahun. Dengan kata lain, sebuah mobil yang awalnya bernilai Rp450 juta mungkin hanya akan bernilai sekitar Rp180 juta setelah lima tahun.
Buffett berpendapat bahwa pemilihan kendaraan sebaiknya didasarkan pada fungsionalitas dan kepraktisan, bukan sekadar untuk menunjukkan status sosial. Ia dikenal menggunakan Cadillac DTS 2006 selama hampir sepuluh tahun sebelum akhirnya menggantinya atas permintaan anaknya. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa mengadopsi pendekatan hemat tidak mengorbankan kenyamanan atau efisiensi.
Buffett juga sering kali memilih untuk membeli mobil bekas meskipun dalam kondisi sedikit rusak, misalnya yang terkena hujan es, demi mendapatkan harga yang jauh lebih terjangkau. Fokusnya selalu terletak pada pemanfaatan jangka panjang alih-alih pada kemewahan. Pendekatan ini sangat relevan bagi kelas menengah yang ingin menghindari pengeluaran besar yang tidak memberikan nilai tambah.
Bagi kalangan tersebut, penting untuk mempertimbangkan kendaraan yang sesuai dengan kemampuan finansial dan kebutuhan mobilitas. Meskipun membeli mobil baru mungkin terlihat menarik, namun biaya besar akibat depresiasi dan cicilan bisa menjadi beban finansial yang signifikan. Sebagai alternatif, memilih mobil bekas yang berkualitas tinggi atau terus menggunakan kendaraan lama selama masih dapat diandalkan merupakan solusi yang bijaksana.
2. Langganan yang Tidak Perlu: Pengeluaran Tak Terlihat
Di zaman serba digital ini, banyak orang tidak menyadari bahwa langganan layanan dapat menjadi salah satu pengeluaran yang signifikan. Seringkali, mereka mendaftar untuk layanan streaming, pusat kebugaran, atau aplikasi premium yang jarang dimanfaatkan. Jika tidak dilakukan evaluasi secara rutin, langganan tersebut bisa menjadi "penguras uang" yang berdampak buruk pada kondisi keuangan.
Buffett menekankan pentingnya untuk memeriksa pengeluaran rutin dan menghentikan langganan yang tidak memberikan manfaat yang berarti. Ia berpendapat bahwa uang yang dihabiskan untuk hal-hal yang tidak esensial sebaiknya dialokasikan untuk tabungan atau investasi. Dengan langkah sederhana ini, Anda dapat mengurangi pengeluaran bulanan secara signifikan.
Misalnya, biaya langganan pusat kebugaran yang tidak pernah digunakan dalam setahun bisa dialihkan untuk membangun dana darurat atau membeli asuransi kesehatan. Tindakan ini tidak hanya lebih produktif, tetapi juga membantu dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Buffett yang menekankan pentingnya fokus pada nilai daripada sekadar kuantitas.
Agar pengeluaran tetap terjaga, sangat penting untuk menyusun daftar semua layanan yang Anda langgani. Selanjutnya, lakukan evaluasi untuk menentukan mana yang benar-benar digunakan. Dengan menghapus langganan yang tidak diperlukan, Anda akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan meningkatkan tabungan.
3. Rumah yang Terlalu Besar: Beban Finansial Tersembunyi
Warren Buffett selalu menekankan bahwa membeli rumah seharusnya didasarkan pada kebutuhan, bukan pada gengsi. Meskipun rumah yang besar terlihat menarik, seringkali hal itu membawa beban finansial yang berat, seperti pajak yang tinggi, biaya perawatan, dan cicilan yang besar. Akibatnya, rumah yang besar bisa menjadi investasi yang kurang menguntungkan.
Buffett sendiri memilih untuk tinggal di rumah sederhana yang ia beli pada tahun 1958 dengan harga sekitar Rp500 juta (berdasarkan kurs saat ini). Keputusannya untuk tetap tinggal di rumah tersebut mencerminkan prinsipnya untuk hidup di bawah kemampuan. Baginya, rumah seharusnya menjadi tempat tinggal yang nyaman, bukan sekadar simbol status sosial.
Kelas menengah sering kali merasa tergoda untuk memperbesar ukuran rumah seiring dengan bertambahnya pendapatan. Namun, keputusan ini dapat menimbulkan beban keuangan tambahan yang mengurangi kemampuan mereka untuk menabung atau berinvestasi. Langkah tersebut sering kali menjadi jebakan finansial yang mengganggu kestabilan keuangan jangka panjang.
Jika Anda ingin menjaga kesehatan keuangan, sebaiknya fokuslah pada rumah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda. Hindarilah membeli rumah yang terlalu besar hanya karena tekanan dari lingkungan sosial. Dengan cara ini, Anda dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk tujuan lain, seperti pendidikan anak atau investasi di masa depan.
4. Barang Murah Berkualitas Rendah: Pengeluaran Jangka Panjang
Buffett meyakini bahwa membeli barang dengan harga murah sering kali berujung pada pengeluaran yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama. Barang-barang berkualitas rendah cenderung cepat rusak, sehingga memerlukan penggantian yang lebih sering. Akibatnya, ini menyebabkan biaya tambahan yang sebenarnya bisa dihindari jika memilih barang berkualitas tinggi.
Pendekatan Buffett dalam berbelanja adalah lebih memilih kualitas ketimbang kuantitas. Ia lebih memilih untuk membeli barang yang awet meskipun harganya lebih tinggi. Filosofi ini dapat diterapkan pada berbagai jenis barang, mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, hingga perangkat elektronik.
Selain itu, memilih barang berkualitas tinggi juga berkontribusi pada pengurangan limbah dan perlindungan lingkungan. Barang yang tahan lama tidak hanya membantu menghemat uang, tetapi juga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk perbaikan atau penggantian. Ini merupakan bentuk investasi jangka panjang yang sering kali diabaikan oleh banyak orang.
Bagi kalangan menengah, sangat penting untuk mempertimbangkan kualitas setiap kali melakukan pembelian. Selalu cari ulasan atau rekomendasi sebelum memutuskan untuk membeli barang tertentu. Dengan memastikan bahwa barang yang Anda pilih memiliki daya tahan yang baik, Anda dapat mengurangi pengeluaran dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
5. Perjudian: Harapan Kekayaan Instan yang Salah
Warren Buffett memandang perjudian sebagai kesalahan besar dalam memahami peluang. Meskipun perjudian sering kali menjanjikan harapan palsu akan kekayaan dengan cepat, kenyataannya adalah peluang untuk meraih kemenangan sangatlah kecil. Oleh karena itu, perjudian dianggap sebagai pemborosan uang yang tidak memberikan hasil produktif.
Menurut Buffett, proses membangun kekayaan memerlukan waktu dan disiplin, bukan sekadar keberuntungan. Uang yang seharusnya digunakan untuk berjudi lebih baik dialokasikan untuk tabungan atau investasi yang dapat memberikan hasil yang nyata. Dengan pendekatan ini, Anda dapat mencapai tujuan finansial secara sistematis.
Selain itu, perjudian sering kali menghadirkan risiko emosional yang signifikan. Ketika seseorang mengalami kekalahan, banyak yang merasa terdorong untuk terus bermain demi mengembalikan kerugian mereka. Hal ini menciptakan siklus berbahaya yang dapat menguras tabungan dan menyebabkan stres finansial yang berkepanjangan.
Sebagai alternatif, alihkan waktu dan uang Anda untuk mempelajari cara berinvestasi. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat secara signifikan meningkatkan nilai aset Anda. Prinsip Buffett menekankan bahwa membangun kekayaan adalah hasil dari keputusan yang cerdas, bukan sekadar keberuntungan sesaat.
Mengapa Warren Buffett Menyarankan untuk Tidak Membeli Mobil Baru?
Mobil baru mengalami penurunan nilai yang signifikan, bahkan bisa mencapai 20% dalam tahun pertama penggunaannya. Hal ini menjadikan mobil baru sebagai pilihan investasi yang kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan mobil bekas yang masih dalam kondisi baik.
Apa Filosofi Utama Warren Buffett dalam Keuangan?
Buffett selalu menekankan pentingnya menerapkan gaya hidup yang hemat, berinvestasi demi masa depan, serta menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Dengan cara ini, seseorang dapat mencapai stabilitas finansial yang diinginkan.
Bagaimana Cara Menghindari Langganan yang Tidak Perlu?
Secara berkala, lakukan evaluasi terhadap langganan yang Anda miliki. Hentikan layanan yang jarang Anda gunakan atau yang tidak memberikan manfaat yang berarti.
Apa Alternatif untuk Menghindari Barang Murah Berkualitas Rendah?
Pilihlah produk yang memiliki kualitas tinggi meskipun harganya sedikit lebih mahal. Dalam waktu yang lama, barang-barang tersebut akan lebih menguntungkan karena daya tahannya yang lama.