Seorang Anggota Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Mapolres Dairi Sumut
Seorang anggota polisi ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di ruang kerjanya yang berada di Mapolres Dairi, Sumatera Utara.
Seorang anggota polisi ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di ruang kerjanya yang berada di Mapolres Dairi, Sumatera Utara (Sumut). Kejadian tragis ini berlangsung pada hari Senin, 13 Januari 2025, dan melibatkan seorang anggota polisi berinisial Bripda FAA yang bertugas di Polres Dairi.
Menurut informasi yang beredar, rekan-rekan sesama polisi adalah orang pertama yang menemukan korban dalam keadaan meninggal. Mereka merasa curiga karena pintu ruang kerja Bripda FAA dalam keadaan terkunci.
Akhirnya, salah satu rekan kerja mengambil inisiatif untuk mendobrak pintu dan menemukan Bripda FAA sudah tidak bernyawa di ruang kerjanya yang berlokasi di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sebelum kejadian ini, rekan-rekannya sempat melihat Bripda FAA menjalankan tugasnya di Bagian BA Sie TIK Polres Dairi saat acara pisah sambut Kapolres Dairi yang baru pada Jumat, 10 Januari 2025.
Pada acara tersebut, Bripda FAA diketahui memutar lagu 'Sampai Jumpa' yang dipopulerkan oleh Endank Soekamti. Sejak hari itu, ia tidak terlihat lagi hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di ruang kerjanya.
Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekannya dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai penyebab kematiannya.
Selidiki Penyebab Kematian
Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, mengkonfirmasi bahwa peristiwa tersebut benar adanya. Ia juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kehilangan anggotanya.
"Keluarga besar Polres Dairi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Bripda FAA. Semoga diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan YME," ucapnya.
Saat ini, Polres Dairi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut. Masyarakat diimbau untuk tidak berspekulasi mengenai kejadian ini dan agar mempercayakan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian.
Faisal menekankan pentingnya untuk tidak membuat spekulasi mengenai kematian Bripda FAA. "Kami minta tidak ada spekulasi terhadap kematian Bripda FAA, percayakan proses penyelidikan kepada Polisi. Mohon doa semuanya," tegasnya.
Dengan adanya pernyataan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang dan menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang. Kejadian ini tentu menjadi perhatian bagi semua pihak, terutama bagi keluarga dan rekan-rekan almarhum yang sedang berduka.
Jenazah Dibawa ke Rumah Nenek Korban
Jenazah Bripda FAA yang ditemukan meninggal di ruang kerjanya di Mapolres Dairi, kini telah dibawa ke rumah duka yang terletak di Jalan Besar Sibiru-biru, Gang Wargo, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Proses pemindahan jenazah berlangsung pada hari Senin, 13 Januari 2025, sekitar pukul 19.00 WIB. Salah satu tetangga bernama Kiki menyatakan bahwa jenazah FAA dibawa ke rumah neneknya, bukan ke rumah orangtuanya yang berada di Kecamatan Sunggal.
Kiki menambahkan bahwa sejak kecil, FAA tinggal bersama neneknya di Desa Selamat, sementara orangtuanya menetap di kompleks pabrik tempat mereka bekerja. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD), FAA mengikuti kedua orangtuanya pindah.
"Ini tempat neneknya. Orang tuanya di Diski," ungkap Kiki mengenai situasi tersebut.
Sejumlah individu terlihat memasuki rumah duka secara bergantian. Di antara mereka, terdapat seorang pria berpakaian seragam polisi yang turut hadir bersama rekan-rekannya untuk melayat kepada keluarga yang berduka.
Dalam suasana yang penuh kesedihan itu, kehadiran Bripda FAA dan kolega-koleganya menambah kesan bahwa banyak yang peduli dan menghargai momen terakhir almarhum.
Kehadiran mereka menunjukkan rasa simpati dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.