Xena Tamara Sudjatmiko: Iseng jalani hobi lalu jadi mandiri
Merdeka.com - Seperti apa dan di mana pun manusia, mereka pasti memiliki kesenangan. Meski banyak orang mendambakan gaji besar, namun bekerja pada bidang yang disukainya adalah suatu berkah yang tidak bisa dibayar.
Xena Tamara Sudjatmiko atau yang biasanya kerap disapa dengan Xena adalah salah satu eks mahasiswa teknik arsitektur yang memiliki hobi untuk membuat perhiasan cantik dan lucu untuk wanita yang dipasarkannya melalui Nyunyushop.com.
"Cerita awalnya dimulai dari 3 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2008, saat saya dulu masih kuliah jurusan Arsitektur. Sebenernya saya dari kecil suka segala hal yang berbau kreatifitas, saya suka pernak-pernik, namun seiring bertambah usia, kebiasaan tersebut mulai hilang seiring juga dengan sibuknya kuliah di arsitektur. Nah saya punya pacar, waktu itu dia pernah nyindir kemampuan menjahit saya. Lalu saya buktikan kalau saya bisa membuat sarung flashdisk dari kain flanel bekas", cerita Xena.
-
Siapa yang tertarik dengan kerajinan? Produk dari karung goni ini pun menarik perhatian kalangan muda.
-
Apa yang bisa dibuat di kelas perhiasan? Saat mengikuti kelas ini, kamu bisa mendapatkan pengetahuan tentang teknik dasar membuat perhiasan sekaligus menghasilkan sendiri jewelry cantik versi kamu sendiri.
-
Bagaimana orang yang suka perhiasan mewah? Mereka secara umum mengagumi keindahan yang tampak sempurna dan menawan.
-
Bagaimana mahasiswa IKJ belajar tentang desain? Materi studi di FSRD IKJ meliputi bahasan prinsip perancangan seni rupa dan desain, diawali dari sistem kerja dan perencanaan hingga proses produksi.
-
Siapa yang bisa melakukan hobi ini? Aktivitas seni ini dapat dilakukan secara mandiri atau bersama keluarga dan teman, yang membuatnya menjadi hobi sosial yang bermanfaat.
Dari membuat sarung flashdisk, wanita asal Jogjakarta ini membuat barang kerajinan lain hingga akhirnya diminati pasar. "Awalnya saya hanya punya 2 album. Album Cute Hairclip (jepit rambut) dan Cute Bando. Saya desain sendiri semuanya. Dan Puji Tuhan, ada respon. Lalu berkreasi lagi dengan sepatu, dengan tas, dan yang terakhir adalah kreasi untuk casing blackberry. Sama larisnya juga, pokoknya yang berbau pita deh", lanjutnya.
Setelah menjalani bisnis aksesorisnya selama 5 tahun, Xena bertekad untuk menjadi wanita mandiri. "5 tahun sudah berjalan menuju 6 tahun masih saja tetap enjoy menjalani bisnis handmade ini, walaupun masih kecil-kecilan, tapi lumayan untuk tambahan tabungan saya karena terhitung sejak Januari 2011 setelah saya wisuda, saya sudah komitmen untuk tidak meminta uang bulanan lagi ke orangtua saya, jadi semua keperluan harian saya mulai dari uang jajan maupun uang shopping semua saya yang tanggung sendiri, walaupun saya sekarang sudah tidak serumah lagi dengan orangtua dan merantau ke Jakarta. Saya mau jadi wanita dewasa dan mandiri. Nah sejak saat itu saya benar-benar seriusi bisnis online saya ini", kata wanita yang juga bekerja di karyawati dari salah satu perusahaan swasta di Indonesia.
Hm, kalau keisengan Xena bisa jadikan dirinya wanita mandiri, apa rencana Anda untuk bisa survive?
(mdk/kad)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bermula dari keisengannya menjual aksesori handmade, ibu rumah tangga di Kota Serang ini raup cuan ratusan juta rupiah
Baca SelengkapnyaBermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaSembari mengisi waktu luang, Tami berinisiatif menjadi perias paruh waktu.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaAwalnya tak punya kemampuan menjahit, kini hasil karyanya diminati orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga luar negeri.
Baca SelengkapnyaKisah tersebut tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang awalnya hanya dianggap sebagai gadis kampung kini hidup serba mewah dan mampu membeli berbagai barang impiannya.
Baca SelengkapnyaSekar Ayu Irawati, seorang pengusaha muda, telah menciptakan sebuah konsep dengan kreativitas daur ulang.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung mendapatkan pekerjaan, satu waktu, sang ibu menghubungi Mela dan memintanya untuk kembali ke kampung halaman, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaIa berhasil membangun bisnis toko bunga sambil berkuliah hingga meraih gelar sarjana.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, gadis ini berhasil membangun bisnis dengan modal uang Rp300 ribu saja.
Baca Selengkapnya