Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ikut Campur Perang di Indonesia, Tentara Inggris Dikecam Dunia Sampai PM India Murka

Ikut Campur Perang di Indonesia, Tentara Inggris Dikecam Dunia Sampai PM India Murka Tentara Gurkha yang terluka dalam pertempuran di Sukabumi-Cianjur. ©2023 ImperialWarMuseum

Merdeka.com - Bermaksud akan membantu Belanda mendapatkan koloni-nya kembali, militer Inggris justru menuai kritik pedas dari seluruh mancanegara. Termasuk dari rakyatnya sendiri.

Penulis: Hendi Jo

Sejarawan Frank Palmos menyebut keterlibatan Inggris di Indonesia pasca menyerahnya Jepang merupakan suatu 'kecelakaan'. Itu terjadi selain adanya sikap meremehkan pihak Inggris terhadap daya juang orang-orang Indonesia, juga karena kecerobohan pihak intelijen Belanda yang memberikan informasi keliru sekitar situasi Indonesia pasca berakhirnya Perang Dunia II.

Kejadian di Surabaya pada akhir Oktober-awal Desember 1945, berpengaruh besar ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. Di beberapa titik wilayah Jawa lainnya, tentara Inggris harus harus menghadapi perlawanan-perlawanan yang tak kalah sengit dari Surabaya.

Dalam buku The Fighting Cock, Being the Story of the 23rd Indian Division 1942-1947 karya Latnan Kolonel A.J.F. Doulton, dilukiskan bagaimana tentara Inggris sejatinya sudah lelah berperang.

Tapi mereka harus bekerja keras menghadapi orang-orang Indonesia di berbagai lokasi. Mulai dari Semarang, Ambarawa, Batavia, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Ciranjang dan Bandung serta beberapa tempat di wilayah Sumatera.

"Kami seolah harus memasuki sebuah gudang mesiu yang siap meledak," ujar Doulton.

PM India Murka pada Inggris

Pihak Inggris mulai mencari jalan keluar. Pada 15 November 1946, Lord Killearn, Komisioner Istimewa di Asia Tenggara (1946-1948) yang pernah ditugaskan secara khusus oleh pemerintah Inggris menyelesaikan persoalan-persoalan Inggris di Indonesia, menulis di buku hariannya.

Dia menulis, membiarkan tentara Inggris bercokol lebih lama di Indonesia adalah suatu tindakan bunuh diri.

"Jalan bijak yang harus kita ambil adalah meninggalkan tempat itu secepat mungkin…" tulis Killearn seperti dikutip Palmos dalam bukunya, Surabaya 1945: Sakral Tanahku.

Sebenarnya, sudah sejak September 1945, keterlibatan militer Inggris di Jawa telah mendapat kecaman pedas dari berbagai kalangan di negara tersebut. Di London, surat kabar Daily Worker menyebut gerakan militer itu sebagai suatu bentuk tindakan tidak kenal belas kasihan terhadap para serdadu Inggris yang dikerahkan hanya untuk memenuhi kepentingan imperialisme Belanda.

"Semakin banyak pimpinan militer Inggris yang terjerumus dalam kancah pertempuran yang dasyat, semakin bertambah besar pula bantuan semangat yang diperoleh Belanda untuk menindas gerakan kemerdekaan Indonesia…" demikian kritik Daily Worker dalam tajuk rencananya pada 13 November 1945.

Sebulan sebelumnya, Perdana Menteri India Sri Pandith Jawaharlal Nehru telah menyampaikan protes kerasnya kepada pemerintah Inggris yang tak henti-hentinya mengangkut para serdadu berkebangsaan India untuk ikut terlibat dalam konflik di Indonesia. Dia juga mengetok kawat kepada Maharaja Nepal agar melarang pengiriman serdadu-serdadu Gurkha ke Indonesia.

"Kebencian kami mencapai puncaknya mengetahui orang-orang Gurkha turut melakukan penyembelihan terhadap bangsa Indonesia…" ujar Nehru seperti dikutip dalam buku Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 karya Sidik Kertapati.

Keluarga Mati Konyol

Terkait peristiwa Sukabumi, parlemen Inggris menyampaikan protes keras para keluarga tentara yang menjadi korban dalam insiden tersebut kepada pemerintahnya.

Seperti dikutip dalam buku Pertempuran Konvoi Sukabumi-Cianjur 1945-1946, wakil-wakil keluarga para tentara itu menyampaikan rasa bangganya jika kepulangan suami, anak-anak dan cucu mereka selaku para pahlawan Perang Dunia II.

Tetapi sebaliknya, mereka menyatakan akan sangat kecewa jika anggota keluarganya mati konyol untuk suatu urusan yang tak mereka pahami di tanah Jawa.

Tentara India Frustasi

Sementara itu di Jawa, banyak serdadu-serdadu India yang terpengaruh oleh pidato dukungan yang dilakukan oleh Nehru, Gandhi dan Jinnah terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Basuki Suwarno dalam Hubungan Indonesia-Belanda Periode 1945-1950, sejatinya sejak terjadinya pertempuran-pertempuran di tanah Jawa, banyak serdadu India yang mengeluhkan kurang menyukai dinas terlalu lama di Hindia Belanda. Begitu frustasinya mereka dengan kondisi dilematis tersebut, banyak di antaranya yang membelot ke kubu pejuang Indonesia.

"Minimal mereka melakukan boikot untuk memerangi rakyat Indonesia, seperti pernah dilakukan oleh sekitar 600 serdadu di Tanjung Priok pada pertengahan November 1945," ungkap Firdaus Sjam dan Zahir Khan dalam Peranan Pakistan di Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia.

Menurut Basuki Suwarno, akibat derasnya kecaman dan protes keras dari berbagai kalangan tersebut, pemerintah Inggris akhirnya menarik para serdadu India dan Gurkha dari Indonesia. Terhitung sejak April 1946. Selanjutnya misi internasional memulangkan tawanan-tawanan perang Jepang dan mengurusi kaum interniran menjadi tanggungjawab POPDA. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura

Tengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.

Baca Selengkapnya
Serdadu Doyan Mabuk dan Main Perempuan
Serdadu Doyan Mabuk dan Main Perempuan

Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) menjaga tanah jajahan Belanda ratusan tahun. Punya citra yang kurang baik di mata masyarakat sipil.

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia,  Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia, Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya

Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Rakyat Indonesia Iuran Sumbang Beras untuk India, dari Sawah Daerah Pedalaman Diantar Naik Kapal
Momen Haru Rakyat Indonesia Iuran Sumbang Beras untuk India, dari Sawah Daerah Pedalaman Diantar Naik Kapal

Momen para petani dari pedalaman Jawa iuran menyumbang beras untuk India.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia

Tentara bayaran seperti Wagner, sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Di Indonesia, pasukan ini pernah ikut perang.

Baca Selengkapnya
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi

Kedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban

Baca Selengkapnya
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan

Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jadi Momentum Inggris Angkat Kaki dari Nusantara, Begini Isi Traktat London, Perjanjian Kerajaan Britania Raya dan Belanda
Jadi Momentum Inggris Angkat Kaki dari Nusantara, Begini Isi Traktat London, Perjanjian Kerajaan Britania Raya dan Belanda

Kekuasaan Inggris di Nusantara tidak berlangsung lama setelah lahirnya sebuah perjanjian dengan Belanda.

Baca Selengkapnya
OPINI: Indonesia Untuk Bangsa Indonesia
OPINI: Indonesia Untuk Bangsa Indonesia

Mewakili para orang tua pribumi Indonesia, kami ingin mengingatkan agar para putera puteri bangsa Indonesia dapat hidup aman, tenteram dan sejahtera.

Baca Selengkapnya