Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misi Rahasia TNI Culik Profesor & Sembunyikan di Sel Orang Sakit Jiwa

Misi Rahasia TNI Culik Profesor & Sembunyikan di Sel Orang Sakit Jiwa Para prajurit Siliwangi tengah melakukan proses hijrah ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. Arsip Nasional Belanda©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu regu pasukan elite dari Divisi Siliwangi pernah mendapat tugas khusus. Misi mereka menculik seorang profesor yang dicurigai hendak mengacaukan rapat Komisi Tiga Negara (KTN).

Oleh: Hendi Jo

Kisah ini terjadi Saat Divisi Siliwangi dihijrahkan ke Jawa Tengah dan Yogyakarta sekitar tahun 1947-1948. Pasukan di bawah Kapten Solichin GP mendapat tugas dari Gubernur Militer Wilayah II Kolonel Gatot Soebroto dan Menteri Negara Republik Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Kolonel Gatot dan Sultan menugaskan secara rahasia kepada mereka untuk menculik seorang profesor berinisial OE.

"Orang ini kata Pak Gatot dicurigai akan 'mengacaukan' rapat Komisi Tiga Negara yang beberapa hari lagi akan diadakan di Kaliurang,” ujar Komandan Kompi V Batalyon Nasuhi itu.

Kapten Solichin lantas membentuk satu tim kecil untuk melaksanakan tugas tersebut. Mereka terdiri dari prajurit-prajurit andal dari Kompi V, yakni Karli Akbar Yoesoef (komandan regu) Den Ucen, Ewiw, Ulo alias Surya dan Darmawan.

Dengan menggunakan sebuah truk India (truk yang pernah dipakai untuk mengangkut padi bantuan pemerintah RI untuk India pada 1946) berangkatlah mereka ke Yogyakarta guna melaksanakan tugas itu.

Terpaksa Todongkan Pistol

Beberapa waktu kemudian, sampailah mereka di kediaman sang profesor dan disambut oleh pemilik rumah dan istrinya yang seorang perempuan Belanda.

"Bapak ditunggu komandan kami di staf. Karena itu dipersilakan ikut kami ke staf," kata Karli, selaku pimpinan regu tersebut.

Alih-alih menyanggupi permintaan Karli, Profesor OE menolak untuk ikut ke Kantor Staf.

Tidak mempan dengan cara halus, Karli lantas menodongkan pistol Colt 38 dan memerintahkan anak buahnya untuk menyeret OE ke atas truk.

Begitu mendapatkan Prof OE, masalah baru muncul. Mereka tidak paham di mana letak Kantor Staf tersebut. Di tengah kebingungan itu, muncul 'ide gila' untuk menitipkan sementara Prof OE ke RSUP Yogyakarta.

Dititip ke Sel Orang Sakit Jiwa

Untuk memuluskan aksi itu, para anggota TNI mencukur rambut sang professor dalam bentuk zigzag. Mereka juga memotong sebelah kumis serta alisnya. Diserahkanlah Prof OE kepada dokter jaga di RSUP Yogyakarta, dengan pesan khusus.

"Saya diperintahkan Pak Gatot menyerahkan prajurit yang ngamuk di asrama ini. Mungkin dia gila, dan jangan dikeluarkan sebelum ada izin dari Pak Gatot!"

Mendengar pernyataan Karli itu, tentu saja OE tidak terima dan berteriak-teriak.

"Saya tidak gila! Saya tidak gila!" Namun para dokter dan perawat tidak ada yang menggubris teriakannya itu. Mereka malah memasukan OE ke sel khusus untuk orang sakit jiwa.

"Urusan professor itu beres, kami pulang dan melaporkan misi berhasil dilaksanakan kepada komandan kompi dan target kami simpan di RSUP untuk siap diambil," ujar Karli.

Dipuji Bagus Monyet

Lantas bagaimana respon Kolonel Gatot Soebroto sendiri selaku salah seorang pemberi perintah itu? Sehari, dua hari tak ada respon dari markas Daerah Militer II. Baru hari ketiga, tim khusus penculik Prof OE itu mendapat panggilan untuk bertemu langsung dengan Gubernur Militer Wilayah II.

Pertama kali mendapat kabar itu, Karli dan kawan-kawan merasa degdegan. Tetapi saat Kolonel Gatot berteriak senang.

"Bagus! Bagus sekali kerja kalian, Monyet-Monyet!" legalah hati mereka.

"Kami satu regu sangat gembira dipanggil 'monyet' oleh Pak Gatot. Itu artinya Pak Gatot puas dengan hasil kerja kami," kenang Karli seperti dikisahkan kepada RH Eddie Soekardi dalam bukunya Hari Juang Siliwangi. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Identitas 2 Personel TNI yang  Bantu Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas
Ini Identitas 2 Personel TNI yang Bantu Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas

Identitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.

Baca Selengkapnya
Intelijen Turki Selamatkan Peretas Palestina dari Incaran Mossad Israel, Sempat Ditangkap di Malaysia
Intelijen Turki Selamatkan Peretas Palestina dari Incaran Mossad Israel, Sempat Ditangkap di Malaysia

Intelijen Turki Selamatkan Peretas Palestina dari Incaran Mossad Israel

Baca Selengkapnya
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965

Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Tiga TNI Jahat Ternyata Culik Dua Korban, Pemuda Aceh Tewas & Satu Dilepas
VIDEO: Terungkap! Tiga TNI Jahat Ternyata Culik Dua Korban, Pemuda Aceh Tewas & Satu Dilepas

Rupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.

Baca Selengkapnya
Paspampres Pembunuh Imam Masykur akan Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Terancam Hukuman Mati?
Paspampres Pembunuh Imam Masykur akan Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Terancam Hukuman Mati?

Pomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penculikan Imam Masykur, Korban Sempat Melawan saat Dibawa Paksa Paspampres
Detik-Detik Penculikan Imam Masykur, Korban Sempat Melawan saat Dibawa Paksa Paspampres

Diduga alasan Imam Masykur menjadi target penculikan karena urusan ekonomi lantaran minta tebusan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.

Baca Selengkapnya
3 Prajurit TNI Culik & Bunuh Imam Masykur Satu Leting, Bidik Pedagang Obat Ilegal di Rempoa
3 Prajurit TNI Culik & Bunuh Imam Masykur Satu Leting, Bidik Pedagang Obat Ilegal di Rempoa

Atas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.

Baca Selengkapnya
Danpom: Paspampres Culik Pemuda Aceh Demi Tebusan Rp50 Juta, Yakin Tak Lapor Polisi Karena Ini
Danpom: Paspampres Culik Pemuda Aceh Demi Tebusan Rp50 Juta, Yakin Tak Lapor Polisi Karena Ini

Korban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya

Agen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.

Baca Selengkapnya
Misteri Letnan Satu Doel Arif, Komandan Penculik Para Jenderal Saat G30S/PKI
Misteri Letnan Satu Doel Arif, Komandan Penculik Para Jenderal Saat G30S/PKI

Doel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan

Dua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.

Baca Selengkapnya