Satuan Elite Hansip Bamunas, Dipersenjatai TNI untuk Membasmi PKI
Merdeka.com - Peristiwa G30/S PKI 1965 mengubah arah politik Indonesia. Kaum kiri dihabisi lawan-lawan politiknya. Hansip ikut dikerahkan jadi eksekutor.
Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki
Setelah G30S, gerakan antikomunis muncul dengan masif. Mereka membumihanguskan segala hal yang berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Kapan pembantaian PKI terjadi? Saat peristiwa pembantaian para anggota PKI yang terjadi pada kurun waktu tahun 1965-1967, Pak Darmadi masih duduk di kelas 4 SD.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
Partai, ormas, dan kelompok-kelompok masyarakat di luar PKI bertemu pada satu kesamaan sikap, yaitu 'menghabisi' PKI.
Penangkapan, pengerusakan, dan propaganda antikomunis mewarnai gerakan pembasmian PKI. Hal ini hampir terjadi di seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk di Blora, Jawa Tengah.
Pembasmian PKI di Blora
Pada pertengahan Oktober 1965, situasi di wilayah Blora kian memanas sebagai dampak dari semangat pembasmian PKI. Penangkapan para tokoh dan simpatisan PKI semakin marak terjadi. Dilakukan oleh hampir semua elemen masyarakat.
"Pelaku pengejaran terhadap anggota dan simpatisan PKI berasal dari semua elemen masyarakat, baik warga NU, anggota PNI, ormas dan aparat keamanan (Kodim dan Polisi)."
"Anggota dan simpatisan PKI yang berhasil diciduk dan ditangkap diserahkan kepada aparat keamanan terutama Komando Distrik Militer (Kodim)," seperti ditulis Dalhar Muhammadun dalam buku Tanah Berdarah di Bumi Merdeka.
Pertahanan Sipil Badan Musyawarah Pengusaha Nasional Swasta (Hansip Bamunas) yang bertugas untuk membantu menjaga keamanan juga ikut dalam pembasmian PKI.
Bahkan, pada awal November 1965, Hansip Bamunas ditarik ke dalam Kodim 0721 Blora dan secara aktif dijadikan Badan Pembantu serta dilengkapi dengan senjata.
Hansip Jadi Eksekutor
Selain membantu aparat keamanan untuk mengejar para tokoh dan simpatisan PKI, Hansip Bamunas juga ditugaskan untuk menjadi eksekutor.
"Eksekusi atau pembunuhan hanya dilakukan oleh kesatuan Hansip Bamunas di bawah koordinasi aparat keamanan. Anggota Hansip Bamunas yang terlibat dalam eksekusi juga memberi kesaksian bahwa tidak ada eksekusi atau pembunuhan anggota dan simpatisan PKI yang dilakukan masyarakat sipil murni," lanjut Dalhar.
Keterlibatan Hansip Bamunas dalam menjadi eksekutor, mereka akui sebagai kelompok elite sipil dan mendapatkan kepercayaan dari aparat keamanan.
Akan tetapi, tidak semua anggota Hansip Bamunas mendapatkan tugas menjadi eksekutor. Sebagian dari mereka hanya menerima tugas penjagaan tahanan, sopir, pengawal tahanan sampai lokasi eksekusi, dan tugas yang tidak berkaitan langsung dengan eksekusi.
Hingga Maret 1967, Kompi Hansip Bamunas bersama Batalyon 410, Batalyon 408, Batalyon 409, dan BP RPKAD masih bertugas melakukan pembersihan sisa-sisa anggota PKI di Padepokan Suro Nginggil, Kradenan, Menden. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaPeringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca Selengkapnya