Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sepak Terjang Pasukan Harimau Kuranji Pukul Mundur dan Bunuh Mayor Inggris di Padang

Sepak Terjang Pasukan Harimau Kuranji Pukul Mundur dan Bunuh Mayor Inggris di Padang Ahmad Husein Pemimpin Kompi 2 Resimen 3 TRI dalam Pertempuran Padang. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada akhir September hingga Oktober 1945, pasukan Inggris mendarat di Indonesia. Mereka tiba di tiga pelabuhan utama di Pulau Jawa yakni Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Serta tiga pelabuhan utama di Sumatera yakni Medan, Padang, dan Palembang.

Dari kota-kota tersebut, pasukan Inggris bergerak ke pedalaman. Mereka berusaha menguasainya. Akan tetapi, tidak setiap usaha itu berhasil. Misalnya saja usaha Inggris di wilayah sekitar Padang. Mereka mendapat perlawanan sengit dari TRI dan Laskar yang ada di wilayah tersebut.

Pasukan Inggris tiba di Padang pada 13 Oktober 1945. Kedatangan tersebut diawasi para pelajar dan pemuda yang tergabung ke dalam Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) yang menyamar sebagai buruh pelabuhan di Teluk Bayur.

Seperti dijelaskan dalam buku Sejarah TNI Jilid I, dalam rombongan tersebut terdapat sejumlah orang Belanda. Salah satu dari mereka adalah Mayor Jenderal A.I. Spits (Bekas Gubernur Belanda di Sumatera sebelum Perang Dunia II). Di hari yang sama, Inggris berhasil memasuki kota dan membuat pos penjagaan di tempat-tempat strategis.

Dua hari berikutnya, terjadi pertemuan antara pihak Inggris dan Pemerintah RI Sumatera Barat. Dalam pertemuan tersebut, Komandan pasukan Inggris mengatakan, tugas mereka hanya melucuti pasukan Jepang, membebaskan tawanan perang, serta memelihara keamanan. Bahkan, Komandan Inggris itu juga menegaskan tidak akan mencampuri urusan pemerintahan RI. Begitu pun pemerintah RI yang tidak mau berhubungan dengan NICA.

Provokasi Inggris

Akan tetapi, pernyataan yang dikeluarkan Komandan Inggris tidak sejalan dengan kenyataannya. Sebab, pasukan Inggris justru melindungi orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan.

Langkah Inggris dianggap sebagai provokasi bagi Indonesia. Ditambah aksi pasukan Inggris menggeledah rumah-rumah penduduk yang dicurigai sebagai pusat kegiatan pemuda. Pasukan Inggris juga menggeledah Kantor BPPI dan beberapa anggotanya ada yang ditangkap.

Akibat tindakan Inggris dan provokasi orang Belanda, bentrokan senjata tidak dapat terhindarkan. Dengan perlindungan dari pasukan Inggris, sejumlah orang Belanda menyerbu Sekolah Teknik di Simpang Haru pada 4 November 1945. Dalam penyerangan tersebut, murid dan pengurus sekolah menjadi korban penyiksaan mereka.

Sebagai balasan, para pemuda menembaki gedung sekolah yang mereka pinjam dari tentara India muslim. Dalam buku Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau, digambarkan bagaimana pertempuran dan bentrok terjadi di beberapa wilayah. Pada tanggal 25 November, para pemuda membakar rumah Belanda di Olo dan mengakibatkan terbunuhnya beberapa orang Belanda.

Dua hari kemudian, terjadi bentrok di Simpang Hari. Malam tanggal 27 November para pemuda menyerang gedung Sekolah Teknik yang diduduki oleh Inggris. Tetapi Inggris berhasil mempertahankannya. Namun, Inggris terpaksa memindahkan orang-orang Belanda yang ada di tempat tersebut ke tempat lebih aman.

Terbunuhnya Mayor Inggris

Salah satu insiden yang berdampak luas terjadi pada 5 Desember 1945. Dalam insiden tersebut, Mayor Anderson dan salah seorang anggota Palang Merah, yakni Miss Alingham terbunuh dekat pemandian Sungai Beramas.

Pihak Inggris menuntut pemerintah RI menyerahkan orang yang melakukan pembunuhan. Kemarahan pihak Inggris dilampiaskan dengan membakar rumah-rumah penduduk di Kampung Gaung. Selain itu, Pos TKR yang ada di daerah tersebut juga ikut menjadi sasaran pembakaran dan berakhir pada gugurnya dua belas anggota TKR.

Di sisi lain, terdapat beberapa wilayah yang menjadi tempat atau pusat kegiatan TRI. Salah satunya adalah di kampung bagian Timur Padang. Di kampung ini terdapat markas Kompi 2 Resimen 3 TRI yang dipimpin oleh Ahmad Hussein. Selain itu, di tempat ini juga terdapat laskar rakyat yang disebut sebagai Kuranji.

Menurut Amir Rangkayo Marajo dalam Sejarah Dewan Perjuangan Padang Luar Kota, di Kalumbuk Kecamatan Kuranji, Markas Tentara Ahmad Husein yang semula di Jati (Padang Kota) sengaja dipindahkan ke Kuranji (Pusat Perjuangan Front Timur Kota Padang) pada minggu pertama Desember 1945.

Macan Kuranji

Langkah ini diambil setelah adanya penggerebekan markas BPPI. Menurut Revi Handayani dalam artikelnya yang berjudul 'Hesbollah Keranji at The Front Padang Area (1945–1948)' kesatuan antara Ahmad Hussein dan Laskar Harimau Kuranji memegang peranan penting dalam mempertahankan kota Padang. Terutama setelah situasi di kota Padang menjadi panas. Maka, wilayah Keranjilah yang dijadikan sebagai pusat pertahanan.

Pada malam hari tanggal 21 Februari 1946, TRI menyatukan diri dengan Kuranji, menyerang gudang senjata Inggris di Rimbo Kaluang. Beberapa pos penjagaan Inggris berhasil dihancurkan. Selain itu, gudang senjata mereka juga berhasil dibongkar. Tepat pada pagi harinya, pasukan ini kembali ke basis pertahanannya.

Serangan ke Rimbo Kaulang ini mengagetkan Inggris. Mereka menamakan pasukan yang menyerbu itu dengan istilah the tiger of Kuranji (Harimau Kuranji). Nama ini kemudian menjadi populer di sekitar Padang. Serangan tersebut berhasil memukul mundur Inggris dari daerah Rimbo Kaulang. Namun, Kopral Rivai tewas dalam pertempuran ini karena terkena tembakan mortir dan dimakamkan di taman makam pahlawan Kuranji.

Selain itu, terdapat wilayah kampung Kelumbuk yang juga menjadi basis pertahanan penting. Di kampung ini terdapat markas Dewan Perjuangan Rakyat Luar Kota (wadah berbagai kesatuan laskar).

Tanggal 9 Mei pasukan Inggris berusaha untuk menyerang wilayah Kelumbuk. Mereka mengurungkan niat dan membatalkannya. Ketika mengetahui bahwa kesatuan TRI dan Laskar Kuranji datang.

Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Kolonel Ahmad Husein, Pimpinan Militer yang Membentuk PRRI di Kota Padang
Mengenal Sosok Kolonel Ahmad Husein, Pimpinan Militer yang Membentuk PRRI di Kota Padang

Pejuang asal Padang ini pencetus lahirnya pemberontakan untuk mengkritik pemerintahan rezim Soekarno yang dianggap inkonstitusional.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Ki Juru Martani, Aktor Intelektual di Balik Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Kisah Hidup Ki Juru Martani, Aktor Intelektual di Balik Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Ki Juru Martani dikenal sebagai pengatur strategi yang jitu. Ia menjadi dalang terbunuhnya Arya Penangsang.

Baca Selengkapnya
Koalisi Pajajaran-Portugis Versus Armada Gabungan Cirebon-Demak
Koalisi Pajajaran-Portugis Versus Armada Gabungan Cirebon-Demak

Koalisi Demak dan Cirebon mencemaskan Sri Baduga di Pakuan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Monumen Simpang Tinju, Simbol Perjuangan Bagindo Aziz Chan di Kota Padang
Sejarah Monumen Simpang Tinju, Simbol Perjuangan Bagindo Aziz Chan di Kota Padang

Kepalan tangan tersebut menjadi simbol perjuangan Bagindo Aziz Chan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Padang.

Baca Selengkapnya
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI

TNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik Usman dan Harun, Prajurit TNI AL yang Dieksekusi Mati di Singapura
Kisah Heroik Usman dan Harun, Prajurit TNI AL yang Dieksekusi Mati di Singapura

Usman dan Harun gagal dalam pelariannya usai meledakkan Hotel Mac Donald House.

Baca Selengkapnya
Saktinya Panglima Kerajaan Indragiri Taklukkan Jenderal Portugis Penguasa Laut Malaka
Saktinya Panglima Kerajaan Indragiri Taklukkan Jenderal Portugis Penguasa Laut Malaka

Andi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.

Baca Selengkapnya
Revolusi Sosial Sumatra Timur, Peristiwa Kelam Maret 1946 yang Berujung Pembantaian
Revolusi Sosial Sumatra Timur, Peristiwa Kelam Maret 1946 yang Berujung Pembantaian

Revolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.

Baca Selengkapnya
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir

Pemberontakan G30S/PKI juga meletus di Semarang. Brigjen Suryo Sumpeno mengerahkan panser dan tank untuk mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu

Kolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.

Baca Selengkapnya
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo

Gubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Masjid Kemayoran, Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Melawan Penjajah
Sejarah Masjid Kemayoran, Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Melawan Penjajah

Masjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya

Baca Selengkapnya