Sepak Terjang Pasukan Harimau Kuranji Pukul Mundur dan Bunuh Mayor Inggris di Padang
Merdeka.com - Pada akhir September hingga Oktober 1945, pasukan Inggris mendarat di Indonesia. Mereka tiba di tiga pelabuhan utama di Pulau Jawa yakni Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Serta tiga pelabuhan utama di Sumatera yakni Medan, Padang, dan Palembang.
Dari kota-kota tersebut, pasukan Inggris bergerak ke pedalaman. Mereka berusaha menguasainya. Akan tetapi, tidak setiap usaha itu berhasil. Misalnya saja usaha Inggris di wilayah sekitar Padang. Mereka mendapat perlawanan sengit dari TRI dan Laskar yang ada di wilayah tersebut.
Pasukan Inggris tiba di Padang pada 13 Oktober 1945. Kedatangan tersebut diawasi para pelajar dan pemuda yang tergabung ke dalam Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) yang menyamar sebagai buruh pelabuhan di Teluk Bayur.
-
Siapa yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di Padang? Bagindo Aziz Chan sendiri adalah tokoh penting bagi Kota Padang saat pihak kolonial Belanda menjajah wilayah tersebut.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Padang? Sikap KNIL ini memicu perlawanan dari rakyat pemuda.
-
Kenapa Kolonel Ahmad Husein membentuk PRRI di Padang? Pembentukan PRRI ini adalah melawan seluruh kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak bisa memberikan atau menaruh perhatian lebih kepada daerah-daerah di luar Jawa.
-
Apa peran KH Ahmad Hanafiah dalam perjuangan? Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, berita ini baru tiba di Lampung pada tanggal 24 Agustus 1945. Saat itu juga mulailah dibentuk ragam organisasi atau badan perjuangan untuk mempertahankan Indonesia. KH Ahmad Hanafiah pun terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan.
-
Bagaimana Kemenkumham membangun persatuan? “Kita harus memperkuat persatuan Indonesia melalui keberagaman dan memastikan bahwa semua pihak berpartisipasi secara aktif dalam decision making process yang membentuk komunitas dan bangsa kita,“ tambahnya.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
Seperti dijelaskan dalam buku Sejarah TNI Jilid I, dalam rombongan tersebut terdapat sejumlah orang Belanda. Salah satu dari mereka adalah Mayor Jenderal A.I. Spits (Bekas Gubernur Belanda di Sumatera sebelum Perang Dunia II). Di hari yang sama, Inggris berhasil memasuki kota dan membuat pos penjagaan di tempat-tempat strategis.
Dua hari berikutnya, terjadi pertemuan antara pihak Inggris dan Pemerintah RI Sumatera Barat. Dalam pertemuan tersebut, Komandan pasukan Inggris mengatakan, tugas mereka hanya melucuti pasukan Jepang, membebaskan tawanan perang, serta memelihara keamanan. Bahkan, Komandan Inggris itu juga menegaskan tidak akan mencampuri urusan pemerintahan RI. Begitu pun pemerintah RI yang tidak mau berhubungan dengan NICA.
Provokasi Inggris
Akan tetapi, pernyataan yang dikeluarkan Komandan Inggris tidak sejalan dengan kenyataannya. Sebab, pasukan Inggris justru melindungi orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan.
Langkah Inggris dianggap sebagai provokasi bagi Indonesia. Ditambah aksi pasukan Inggris menggeledah rumah-rumah penduduk yang dicurigai sebagai pusat kegiatan pemuda. Pasukan Inggris juga menggeledah Kantor BPPI dan beberapa anggotanya ada yang ditangkap.
Akibat tindakan Inggris dan provokasi orang Belanda, bentrokan senjata tidak dapat terhindarkan. Dengan perlindungan dari pasukan Inggris, sejumlah orang Belanda menyerbu Sekolah Teknik di Simpang Haru pada 4 November 1945. Dalam penyerangan tersebut, murid dan pengurus sekolah menjadi korban penyiksaan mereka.
Sebagai balasan, para pemuda menembaki gedung sekolah yang mereka pinjam dari tentara India muslim. Dalam buku Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau, digambarkan bagaimana pertempuran dan bentrok terjadi di beberapa wilayah. Pada tanggal 25 November, para pemuda membakar rumah Belanda di Olo dan mengakibatkan terbunuhnya beberapa orang Belanda.
Dua hari kemudian, terjadi bentrok di Simpang Hari. Malam tanggal 27 November para pemuda menyerang gedung Sekolah Teknik yang diduduki oleh Inggris. Tetapi Inggris berhasil mempertahankannya. Namun, Inggris terpaksa memindahkan orang-orang Belanda yang ada di tempat tersebut ke tempat lebih aman.
Terbunuhnya Mayor Inggris
Salah satu insiden yang berdampak luas terjadi pada 5 Desember 1945. Dalam insiden tersebut, Mayor Anderson dan salah seorang anggota Palang Merah, yakni Miss Alingham terbunuh dekat pemandian Sungai Beramas.
Pihak Inggris menuntut pemerintah RI menyerahkan orang yang melakukan pembunuhan. Kemarahan pihak Inggris dilampiaskan dengan membakar rumah-rumah penduduk di Kampung Gaung. Selain itu, Pos TKR yang ada di daerah tersebut juga ikut menjadi sasaran pembakaran dan berakhir pada gugurnya dua belas anggota TKR.
Di sisi lain, terdapat beberapa wilayah yang menjadi tempat atau pusat kegiatan TRI. Salah satunya adalah di kampung bagian Timur Padang. Di kampung ini terdapat markas Kompi 2 Resimen 3 TRI yang dipimpin oleh Ahmad Hussein. Selain itu, di tempat ini juga terdapat laskar rakyat yang disebut sebagai Kuranji.
Menurut Amir Rangkayo Marajo dalam Sejarah Dewan Perjuangan Padang Luar Kota, di Kalumbuk Kecamatan Kuranji, Markas Tentara Ahmad Husein yang semula di Jati (Padang Kota) sengaja dipindahkan ke Kuranji (Pusat Perjuangan Front Timur Kota Padang) pada minggu pertama Desember 1945.
Macan Kuranji
Langkah ini diambil setelah adanya penggerebekan markas BPPI. Menurut Revi Handayani dalam artikelnya yang berjudul 'Hesbollah Keranji at The Front Padang Area (1945–1948)' kesatuan antara Ahmad Hussein dan Laskar Harimau Kuranji memegang peranan penting dalam mempertahankan kota Padang. Terutama setelah situasi di kota Padang menjadi panas. Maka, wilayah Keranjilah yang dijadikan sebagai pusat pertahanan.
Pada malam hari tanggal 21 Februari 1946, TRI menyatukan diri dengan Kuranji, menyerang gudang senjata Inggris di Rimbo Kaluang. Beberapa pos penjagaan Inggris berhasil dihancurkan. Selain itu, gudang senjata mereka juga berhasil dibongkar. Tepat pada pagi harinya, pasukan ini kembali ke basis pertahanannya.
Serangan ke Rimbo Kaulang ini mengagetkan Inggris. Mereka menamakan pasukan yang menyerbu itu dengan istilah the tiger of Kuranji (Harimau Kuranji). Nama ini kemudian menjadi populer di sekitar Padang. Serangan tersebut berhasil memukul mundur Inggris dari daerah Rimbo Kaulang. Namun, Kopral Rivai tewas dalam pertempuran ini karena terkena tembakan mortir dan dimakamkan di taman makam pahlawan Kuranji.
Selain itu, terdapat wilayah kampung Kelumbuk yang juga menjadi basis pertahanan penting. Di kampung ini terdapat markas Dewan Perjuangan Rakyat Luar Kota (wadah berbagai kesatuan laskar).
Tanggal 9 Mei pasukan Inggris berusaha untuk menyerang wilayah Kelumbuk. Mereka mengurungkan niat dan membatalkannya. Ketika mengetahui bahwa kesatuan TRI dan Laskar Kuranji datang.
Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pejuang asal Padang ini pencetus lahirnya pemberontakan untuk mengkritik pemerintahan rezim Soekarno yang dianggap inkonstitusional.
Baca SelengkapnyaKi Juru Martani dikenal sebagai pengatur strategi yang jitu. Ia menjadi dalang terbunuhnya Arya Penangsang.
Baca SelengkapnyaKoalisi Demak dan Cirebon mencemaskan Sri Baduga di Pakuan.
Baca SelengkapnyaKepalan tangan tersebut menjadi simbol perjuangan Bagindo Aziz Chan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Padang.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaUsman dan Harun gagal dalam pelariannya usai meledakkan Hotel Mac Donald House.
Baca SelengkapnyaAndi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.
Baca SelengkapnyaRevolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.
Baca SelengkapnyaPemberontakan G30S/PKI juga meletus di Semarang. Brigjen Suryo Sumpeno mengerahkan panser dan tank untuk mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaGubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca Selengkapnya