Soeria Kartalegawa, Menak Sunda Pro Belanda
Merdeka.com - Kecemburuan politik membuat seorang menak Sunda berpaling dari Republik. Dijuluki pejabat Belanda sebagai penipu.
Penulis: Hendi Jo
Beberapa hari setelah proklamasi, Presiden Sukarno mengangkat Soetardjo Kartohadikoesoemo sebagai gubernur Jawa Barat. Padahal di saat yang sama, seorang menak Sunda bernama R.A..A.M.M. Soeria Kartalegawa justru sangat berambisi menjadi pejabat tertinggi di provinsi tersebut. Maka meradanglah dia.
-
Siapa yang mengelabui Belanda? 'Dulu waktu ada Belanda, kata orang tua bilang ke Belanda kalau di Baduy hanya ada 40 orang, jadi disembunyikan,' katanya.
-
Siapa yang pernah menipu Pak Beno? 'Kebanyakan jatuh yang paling susah untuk bangkit itu kan karena perempuan dan karena judi. Tapi kalau jatuh karena ketipu cepat bangkitnya. Saya ditipu, saya percaya bahwa Tuhan itu tidak tidur. Dan Tuhan sudah menyiapkan gantinya pasti berlebih. Lihat saja di sini, berapa orang yang menipu saya dan berapa yang dihasilkan di sini. Itulah bukti kalau kuasa Tuhan itu bermain,'
-
Siapa yang mengusir Belanda? Dalam momen tersebut, Presiden Soekarno mengambil tindakan tegas dengan memimpin pengusiran warga Belanda dari wilayah Indonesia, menyusul penolakan mereka terhadap kedaulatan penuh negara kita.
-
Siapa yang ditiru oleh penipu? Nama Baim Wong memang sering digunakan sebagai modus penipuan pemberian hadiah.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
Pengangkatan Soetardjo yang orang Jawa itu disikapi Soeria dengan nada cemburu. Dengan nyinyir, dia mengatakan apakah tidak ada satu pun orang Sunda yang pintar di Jawa Barat sehingga harus memanggil seorang ningrat Jawa untuk jadi gubernur?
"Dia lantas menilai pengangkatan itu sebagai bentuk penjajahan (orang Jawa) terhadap orang Sunda," tulis Abdulkadir Widjojoatmodjo (Penasihat Dinas Kabinet van Mook) seperti dikutip Agus Mulyana dalam Negara Pasundan 1947—1950: Gejolak Menak Sunda Menuju Integrasi Nasional.
Soeria wajar merasa cemburu. Sebagai bangsawan Sunda yang dibesarkan dalam pendidikan Belanda dan pernah menduduki jabatan-jabatan penting selama berkuasanya pemerintahan Hindia Belanda, dia merasa keputusan Sukarno mengangkat Soetardjo sangat tidak tepat dan melukai perasaan orang Sunda. Siapakah sebenarnya Soeria Kartalegawa?
Lahir di Garut pada 26 Oktober 1897, Soeria merupakan putra dari R.T. Kartalegawa, seorang bupati Garut yang pada masa pergerakan nasional aktif di Politeik Economie Bond (sebuah organisasi yang anti terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia).
"Dia tercatat pernah menjadi bupati Garut pada 1928-1943," ungkap Agus.
Namun di kalangan orang-orang Belanda, pamor Soeria tidaklah begitu tersohor. Alih-alih dihormati, dia dikenal sebagai seorang petualang politik. Ketika menjadi bupati Garut dia bahkan banyak terlibat dalam berbagai praktik korupsi.
"Charles van der Plas (salah satu pejabat tinggi Belanda) menjuluki-nya sebagai 'fraudeur' alias penipu," ujar jurnalis terkemuka Rosihan Anwar dalam sebuah artikel di surat kabar Pikiran Rakyat, 12 Desember 2006.
Tidak cukup berpaling kepada Belanda, Soeria pun membentuk Partai Rakjat Pasoendan (PRP) yang membawa cita-cita Jawa Barat berpisah sepenuhnya dari Republik Indonesia. Pada 4 Mei 1947, dia bahkan memproklamirkan terbentuknya Negara Pasundan dan tidak mengakui adanya hubungan dengan Republik Indonesia.
Alih-alih mendapat dukungan, proklamasi Negara Pasundan itu malah mendapat kecaman dari sebagian besar rakyat Jawa Barat. Termasuk dari keluarga Soeria sendiri.
Joehana Kartalegawa, salah satu putra Soeria mengecam keberpihakan sang ayah kepada NICA (Pemerintah Sipil Hindia Belanda). Dia bersama neneknya (ibu kandung dari Soeria Kartalegawa) bahkan berupaya untuk menyadarkan sang anak lewat siaran dalam bahasa Sunda di depan Radio Indonesia, Garut.
"Uca! (panggilan akrab Soeria Kartalegawa), Ibu tidak paham kamu berbuat yang tidak-tidak. Tak ingatkah kamu kepada Ibu dan saudara-saudaramu sehingga kamu memisahkan diri dari keluarga? Ibu dan saudara-saudaramu bahkan Mang Abas (R.A.A. Soeria Nata Atmadja alias Raden Abas, bupati Cianjur ke-15) tidak menyetujui kamu mendirikan Negara Pasundan!"
Meskipun sang ibu sudah berteriak-teriak di depan corong radio, tidak lantas itu menjadikan Soeria sadar. Dalam kenyataannya sang menak Sunda tetap bersikukuh menjalankan 'proyek Negara Pasoendan-nya'.
Ketika kaum Republik menang dan berkuasa, perlahan nama Soeria Kartalegawa pun menghilang dari jagad perpolitikan Indonesia dan diberitakan meninggal pada tahun 1978. Makamnya kini berada di Wanaraja, Garut. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSelain di Jawa, namanya muncil dalam catatan buku harian seorang syekh di Pulau Pinang
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaSosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaMengenal suku Kalang di Yogyakarta yang berjasa bagi NKRI.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaSetelah masa Perang Jawa, ia menikmati masa pensiun dengan kehidupan yang damai di Semarang hingga wafat pada tahun 1856.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, Presiden pertama RI, Sukarno memanfaatkan pekerja seks komersial untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia?
Baca SelengkapnyaKarena kiprahnya, sosok KH Sochari diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Serang, Banten.
Baca Selengkapnya