4 Fakta Gua Sunyaragi Cirebon, Ada Lorong Menuju Madinah dan Tiongkok
Merdeka.com - Ada sebuah destinasi wisata dengan bentuk menyerupai bangunan batu di Cirebon Jawa Barat, bernama Gua Sunyaragi. Lokasi tersebut saat ini menjadi salah satu spot andalan pariwisata di Kota Udang, terlebih bagi mereka yang hendak menghabiskan masa liburan dan juga para penyuka sejarah.
Dalam kisahnya, Gua Sunyaragi dahulu merupakan tempat yang strategis sekaligus tersembunyi bagi para pejuang kemerdekaan untuk merancang strategi melawan penjajah.
Selain itu, di masa awal pendiriannya pada 1703 Masehi, Gua Sunyaragi juga merupakan tempat untuk belajar ilmu keagamaan bagi para pembesar keraton di Cirebon hingga terdapat ruang khusus menuju Kota Madinah di Arab Saudi, dan di Tiongkok. Berikut 4 fakta menariknya, yang merdeka.com lansir dari YouTube Kanal Koela, Kamis (15/7/2021).
-
Apa yang menjadi titik awal peradaban di Cirebon? Dari sini diketahui jika titik awal peradaban di Cirebon adalah di wilayah Lemahwungkuk, yang merupakan lokasi awal mula perkampungan itu didirikan.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
-
Kapan Cirebon mulai menjadi pusat penyebaran agama Islam? Jadi Pusat Penyebaran Agama Islam Bergantinya kepemimpinan, dari yang sebelumnya Ki Tegal Alang Alang menjadi Pangeran Walangsungsa menjadi sangat berpengaruh. Cirebon saat itu menjadi daerah dengan persebaran Agama Islam yang kuat di tanah Jawa.
-
Dimana Sunan Giri mendirikan pesantren nya? Sunan Giri, atau Raden Paku, adalah salah satu wali yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di Jawa Timur dan wilayah luar Jawa seperti Lombok, Kalimantan, dan Maluku. Beliau mendirikan pesantren Giri di Gresik yang menjadi pusat pendidikan dan dakwah penting.
-
Bagaimana umat Hindu Cirebon beribadah sebelum pura dibangun? Mengutip YouTube The Heritage, sebelum berdirinya pura ini, umat Hindu di Kota Cirebon terbiasa melaksanakan ibadah di rumah.
-
Di mana Sunan Gunung Jati belajar agama? Sunan Gunung Jati sempat belajar Agama Islam di pondok pesantren milik Syekh Datuk Kahfi.
Jalur Madinah dan Tiongkok Itu Bernama Gua Argajumut
Gua Argajumut di Sunyaragi Cirebon
©2021 Youtube Kanal Koela/ Merdeka.com
Sebagai sebuah kompleks bangunan, Gua Sunyaragi memiliki beberapa ruangan dengan masing-masing fungsi dan tujuan pendiriannya. Salah satu sisi yang menarik untuk ditelusuri adalah bagian belakang Gua Sunyaragi, bernama Gua Argajumut.
Pengelola Gua Sunyaragi, Jaja Sudrajat mengungkapkan jika di ruangan tersebut terdapat dua buah pintu yang disebutkan sebagai ruang menuju Kota Madinah dan negara Tiongkok. Ia mengatakan, kedua ruangan juga dahulu kerap ditempati untuk menimba ilmu dari keluarga keraton setempat.
"Jadi di situlah dua ruangan yang menjadi mitos di Gua Sunyaragi, yakni ruang Tiongkok dan Mekkah - Madinah" kata Jaja saat menjelaskan.
Miliki Filosofi Keilmuan Dunia dan Akhirat
Sebagai tempat untuk menimba ilmu, Gua Sunyaragi menjadi sebuah tempat yang memang didesain khusus dengan beberapa ruangan beserta fungsinya seperti di bagian belakang kompleks tersebut.
Menurut Jaja, di belakang lokasi terdapat dua buah ruangan 1x1 meter tersebut dengan makna simbolis yang mencerminkan keilmuan dunia dan akhirat.
"Untuk yang sebelah Timur adalah ruangan menuju Mekkah-Madinah, dan di Barat ada ruangan 1x1 meter Gunung Jati - Tiongkok. Ruang Mekkah-Madinah itu simbolnya orang Cirebon belajar Islam yang berkiblat ke dua wilayah itu. Sedangkan ruang Tiongkok - Gunungjati merupakan simbolis duniawi di mana sesuai anjuran tuntutlah ilmu sampai ke China. Jadi ini bukan jalur maupun lorong bawah tanah," ungkap Jaja.
Bukti Penghormatan Cirebon kepada Etnis Tionghoa
©2021 Youtube Kanal Koela/ Merdeka.com
Kemudian, Gua Argajumut, Sunyaragi juga merupakan simbolisasi penghormatan kepada warga Tionghoa yang tinggal di wilayah Cirebon.
Menurut Jaja, jika dilihat dari kejauhan bentuk Gua Argajumut tersebut juga dibuat menyerupai bentuk wajah barongsai sebagai lokasi beribadah umat Konghucu di sini.
"Kalau kita lihat malam hari dengan cahaya lampu, itu persis seperti mulut barongsai. Jadi dibuat demikian ini sebagai kesempatan untuk saudara-saudara Tiongkok di Cirebon dalam melakukan ibadah, karena mereka tetap mempertahankan jati diri leluhurnya di tanah Cirebon," katanya.
Tempat Berkumpul Berbagai Suku dari Belahan Dunia
Keunikan lain yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat adalah simbol Gua Argajumut dan Gua Sunyaragi sebagai lokasi berkumpulnya macam-macam etnis dari berbagai belahan dunia.
Lebih lanjut Jaja menjelaskan bahwa lokasi tersebut (Gua Sunyaragi secara keseluruhan) juga disebutkan sebagai tempat percampuran berbagai budaya mulai dari etnis Arab, Tiongkok hingga Afrika Utara-Timur. Sesuai dengan makna istilah Caruban (Cirebon), yang artinya berkumpul.
"Itu alasannya disebut sebagai Caruban yang artinya percampuran. Karena selain ada dari Timur Tengah sampai Tiongkok, di sini juga dahulu ada dari Maghribi (Afrika Utara-Timur), yang membuktikan jika wilayah sini merupakan melting pot serta kosmo politan (tempat berkumpul orang dari berbagai etnis)," tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cirebon dulunya hanya sebuah musala kecil. Bagaimana kisahnya?
Baca SelengkapnyaDulunya Gua Suran digunakan sebagai tempat sujud dan semedi Kyai Ageng Gribig saat belum membuat masjid.
Baca SelengkapnyaPusat penyebaran agama Islam ini sengaja dibangun mirip bangunan Hindu.
Baca SelengkapnyaSejarah, budaya, alam, maupun kuliner, Cirebon menawarkan berbagai macam daya tarik yang akan membuat Anda terpesona.
Baca SelengkapnyaSosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon
Baca SelengkapnyaKonon, Situ Lengkong Panjalu tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca SelengkapnyaAda pantangan merokok bagi pengunjung di Goa Safawardi. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaDi masa silam Sunan Kalijaga pernah aktif berdakwah di Cirebon dan meninggalkan petilasan sekitar 1 kilometer dari terminal Harjamukti.
Baca SelengkapnyaTanah Minang memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjuangan para ulama besar dalam menyebarkan Islam di sana.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman membangun sebuah masjid megah di komplek makam Sunan Gunung Jati bernama Masjid Syarif Abdurrahman.
Baca SelengkapnyaDi Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati
Baca Selengkapnya